~|Marah

32 6 2
                                    

*
"
*
~***~
~|Aku pantas mendapatkan ini, papah pantas marah untuk hal ini, karena aku menjadi pembohong.|~
~***~

Hai semua...
Caramella update!
🌸Happy reading🌸

Thanks for 100 lebih pembaca😍
Love you all

I hope this story will get more reader's and vote🤗

Jangan lupa nanti baca pesan setelah cerita ya:)

Inget kata aku ya
Slow but sure
~perlahan tapi pasti~
"
*
*
"
Bagian ini seperti biasa masih ringan, namun ada beberapa unsur kata yang mungkin kurang berkenan. Pribadi aku minta maaf ya🙏
~***~

"Ze,"panggil Mehran, sambil menunjuk arah Cafe. Mehran pun melanjutkan perkataannya."I-tu... Kakak kamu kan?"demi apapun, Zean sangat terkejut dengan kenyataan nyata itu, sedari tadi ia tak menyadari arah jalan bersama Mehran, ternyata menuju Cafe dimana Kara bekerja.

Melihat Zean yang tak merespon perkataannya, Mehran pun ingin melangkah mendekati Cafe itu. Namun perlahan, ada sebuah panggilan."pah, ayo balik. Itu bukan kakak, papah salah orang pasti,"ujar Zean. "Ngga Ze. Papah tak salah!itu Kara, anak perempuan PAPAH!" ucap Mehran. Ia tak menyangka bahwa Kara akan melakukan hal seperti ini, Mehran bukan egois disini. Ia pun paham yang dilakukan anaknya bukanlah pekerjaan terlarang. Tetapi, Mehran tak suka jika perlahan identitas Kara terbongkar.


Author: "Hem, apa yang terbongkar sih?"

Bahkan saat ini, Zean melemas. Tubuhnya tak bisa di ajak bekerja sama. Saat papah mulai melangkah, mendekati Kara. Zean tak bisa menghentikan itu.

Dan terjadi...

"Kara!"panggil Mehran, dengan nada membentak.

Merasa terpanggil, Kara pun menengok, ia pun terkejut melihat siapa yang memanggil nya."pa-pah,"jawab Kara dengan terbata, kakinya pun melemas. Berasa kepergok melakukan kesalahan besar.

Ranea yang berada tak jauh dari Kara,sangat terkejut bahkan takut saat ini."Om? Kara cu-man bantu aja disini," tutur Ranea, dengan takut.

Namun, bukan Mehran jika tidak mendapatkan jawaban langsung dari anaknya."untuk apa kau berada disini?hah!"tanya Mehran, karena melihat Kara tak menjelaskan apapun, walaupun sudah ketahuan.

Tetap saja Kara kekeh dengan posisinya sekarang. Dengan menundukkan kepala, menahan hatinya yang sakit, menahan bulir matanya yang ingin jatuh, dan belum lagi Kara harus malu.Sekarang dirinya telah menjadi pusat perhatian,memang keadaan Cafe untuk sekarang cukup ramai.

Tak jauh dari pintu, Zean melihat kakaknya. Jelas sekali,Kara terkejut bukan main, adiknya pasti akan lebih kecewa sekarang padanya. Namun, Kara salah paham. Justru sekarang, adiknya itu malah menghampiri dirinya. Lalu segera memeluknya, sambil berkata." Maaf kak,"ucap Zean.

"Untuk apa Ze?"jawabnya dengan suara pelan bahkan sangat pelan,"gue ga bisa jagain Lo."jelas adiknya. Lantas Kara langsung menangis, merasa memang dirinya salah. Kara menjadi pembohong, bukan hanya pada keluarga tapi Sheila juga ia bohongi.

Dunia memang seperti itu,semua orang pasti memiliki kesalahan. Sangat mustahil apabila semua orang tak punya salah bukan? Yang Maha Kuasa, pasti telah menciptakan semua manusia dengan posisinya masing-masing. Hanya saja,manusia yang bisa merubah itu, ia ingin menjadi jahat atau ingin menjadi baik. Salah dan kejadian sudah memiliki takdir tersendiri, seperti saat ini Kara berada di keluarga orang lain. Ya karena sudah tertulis bahwa takdir Kara seperti itu.

CARAMELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang