~|Berbohong 2

25 7 4
                                    

*
"
*
~***~

~|Apakah kebohongan untuk kebaikan ada? Sudah cukup,aku tak bisa berbohong, semakin aku menutup diri, maka semakin tersiksa.|~
~***~

Hai semua...
Caramella update!
🌸 Happy reading 🌸

Bagian ini pasti kalian tau apa yang akan terjadi,semua akan terbongkar perlahan.

" Udah ko. Sheila udah?" Sheila menggangguk dan berkata"udah ngga usah ngeladenin omongan mereka atau ngeliat mereka. Mereka itu iri, karena Lo tuh cantik Ra." Ungkap Sheila, membuat dirinya kembali malu. Apakah benar ia secantik itu? Atau hanya sekedar meredakan agar ia percaya diri?

  Setelah keduanya selesai, mereka pun kembali ke kelas. Seperti biasa, jam terakhir membuat Kara mengantuk berat. Untung saja, pelajaran terakhir tidak begitu serius. Jadi bisa deh Kara memejamkan matanya,sambil mendengarkan ocehan guru.

"Kara?" panggil Sheila, sedari tadi ia menahan tidak membangunkan Kara. Sepertinya Kara sangat lelah. Namun bel pulang sudah berbunyi, menandakan pelajaran telah usai.

"Ra.. bangun dong. Lo cape banget ya?" ucap Sheila kembali. Tak lupa ia membangunkan dengan menggoyangkan lengan Kara."Aelahh. Kara kaya abis nguli, njir. Kebo banget. Terus gue kudu gimana dong?"tanya Sheila pada dirinya sendiri. Dengan pasrah, akhirnya Sheila menggunakan cara nakal, demi membuat Kara terbangun."maafin gue ya."ucap Sheila.

Hemm.

"1...2...3... Tolongg! Tolongg! Kebakaran huwawawwa!" Hiks hikss.

  Sepertinya rencananya berhasil, Kara terbangun dengan panik dan berusaha untuk keluar. Namun di sisi lain, Sheila tak kuasa menahan tawanya yang pecah itu.

"Shei, mana yang kebakar?"tanya Kara, dengan wajah polosnya.

"Hahahah,gue ngakak sih. Mana ada kebakaran Ra." jelas Sheila, sembari tadi tak kuasa menahan perutnya yang sakit, karena tertawa.

"Lagian tumben Lo tidur? Biasanya aja anteng dengerin guru ngoceh." tanya Sheila, tak habis pikir bocah seperti Kara bisa tidur di jam pelajaran.

"Hem. Akhir ini aku susah tidur Shei," jawab Kara, sembari menata tas ransel." Lagian, kamu kenapa ngga bangunin aku?"tanya Kara lagi.

"Aelahhh Karaaaa...gue bangunin Lo, sampe berbusa tau ngga sih? Gue bangunin Lo kaya bangunin orang mati!"jawab Sheila, sembari mengelus dada menandakan kesabaran. Tak habis pikir Sheila bangunin Kara susah sekali, tapi bukan Sheila kalo nyerah, buktinya rela ngelakuin hal nakal.

"Hehe...maapin Kara, ya Shei?" Aku gatau kalo kebo banget,"ucap Kara dengan kekehan.

Sheila menggangguk."Gue maapin ko. Tapi dengan satu syarat, mau ngga?"tambahnya, sembari memainkan kedua alisnya.

"Shei,tapi jangan yang aneh,"protesnya.

Sheila tampak berpikir terlebih dahulu, ia ingin mengajak Kara jalan. Sekaligus jadi bahan percobaan make up. Sheila doyan make up, ia ingin make over Kara. Baginya, Kara manis jadi mau cobain main bareng Kara dong.

"Oke. Gue cuman mau main make up sama Lo, gimana setuju?"Kara akhirnya mengalah. Sheila pun tersenyum puas."tapi...ngga aneh kan?"tanya Kara, dengan mata memohon.

CARAMELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang