Chapter 12

53 8 0
                                    

"Sesulit-sulitnya pelajaran matematika, lebih sulit dapetin cinta kamu,"
-Tentang Rasa-
"----"----"----"----"----"----"

Pikiran Kayla saat ini tertuju pada cowok yang tadi dia temui di taman Rumah sakit. Jujur saja wajah cowok itu terus terngiang-ngiang dikepalanya bagaikan kaset rusak yang diputar berulang-ulang.

"Ngapain sih aku mikirin hantu tampan itu?" Batin Kayla bertanya dengan kepala yang digelengkan untuk mengusir hantu tampan itu dari pikirannya.

Azka menatap aneh kearah Kayla yang sedari tadi terus menggelengkan kepalanya.

"Kay,"

"Kayla,"

"Ck, KAYLA WOYY!!" teriak Azka kesal karena Kayla tak kunjung menyahut panggilannya.

"H-ha kenapa?," tanya Kayla bingung yang terlihat seperti orang bodoh.

"Ngelamunin apa sih? Kok sampe gak denger gue manggil dari tadi," tanya Azka heran.

"O-oh itu, gak ngelamunin apa-apa kok," jawab Kayla sedikit gugup.

Azka hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Kayla yang sedari tadi banyak melamun.

"Lanjutin makannya, jangan melamun lagi," ucap Azka yang dibalas anggukan oleh Kayla.

Kayla kembali memakan buburnya yang tadi sempat dia abaikan karena teringat hantu taman yang tadi dia temui di taman. Bubur yang di makan Kayla kini tandas, menyisakan mangkuk yang sudah kosong. Kayla mengambil gelas berisi air di meja yang ada disampingnya, lalu meneguknya hingga habis.

Setelahnya, Kayla menatap Azka yang duduk disamping ranjangnya sembari bermain game yang ada di ponselnya.

"Azka, menurut kamu cowok yang aku temui di taman belakang itu beneran hantu?" Tanya Kayla sembari menatap Azka.

"Entahlah, gue juga gak tau. Soalnya gue kan gak ketemu sama tuh cowok, jadi gue gak tau kalau dia hantu atau bukan." Jawab Azka yang dibalas anggukan oleh Kayla.

"Emangnya kenapa lo mikirin tuh cowok?" Tanya Azka heran.

Kayla mengedikan bahu tak tau sambil menatap Azka yang ada disampingnya.

"Aku cuman ngerasa kayak pernah ketemu aja sama dia. Soalnya mukanya itu familiar banget," jawab Kayla pelan.

"Mungkin cuman perasaan lo doang," ucap Azka.

"Maybe," balas Kayla tak yakin.

Setelah percakapan singkat itu, suasana kembali hening dengan Kayla dan Azka yang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Bay the way, ciri-ciri tuh cowok gimana?" Tanya Azka penasaran.

Kayla sedikit mengingat kembali ciri-ciri cowok itu dan sedetik kemudian senyumnya mengembang.

"Dia putih, tinggi, dan ganteng. Pokoknya PERFECT banget!" jawab Kayla dengan bersemangat.

Azka yang melihat perilaku Kayla hanya menatap heran sembari meletakkan punggung tangannya di dahi Kayla.

"Lo sakit?," tanya Azka heran.

"Apasih, aku itu sehat gak sakit," jawab Kayla kesal dengan bibir yang dimajukan.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang