Chapter 20

34 2 0
                                    

"Menjadikan kamu sebagai milikku memang lah sulit, seperti menghafal rumus Matematika serta Fisika,"
-Tentang Rasa-

"----"----"----"----"----"----"
*Happy Reading*

06.05

Pagi telah tiba, cahaya matahari terlihat malu-malu menampakkan cahayanya dari ufuk timur. Suara cicitan burung saling menyahut satu sama lain bagaikan alunan lagu pagi hari, sehingga memberikan kesan tenang bagi siapa saja yang mendengarnya.

Namun semua itu tak menganggu tidur nyenyak seorang gadis cantik nan manis, yang tengah bergelung di dalam selimut bersama kumpulan anaknya, yaitu boneka Ice Bear.

"KAYLA BANGUN!" panggil Bunda Mira sambil menggoyangkan tubuh Kayla yang berada di bawah selimut.

Kayla hanya bergumam pelan, lalu menarik selimut yang tadi ditarik oleh Bunda nya dan menutupi seluruh tubuh mungilnya. Mira yang melihat kelakuan Kayla, hanya mendengus kesal lalu berlalu menuju kamar mandi.

"Masa aku bangunin pake air, yang ada nanti dia malah lanjut tidur," gumam Mira pelan ketika mengingat jika putrinya ini begitu menyukai hujan serta tetesan air yang mengenai tubuhnya.

"Gimana ya caranya bangunin anak kebo ini?" Pikir Mira dengan tangan yang di taruh di bawah dagunya.

"Yes, ketemu idenya!" Pekik Mira pelan, lalu menarik nafas sedalam-dalamnya.

"Satu,"

"Dua,"

"Tiga!"

"KAYLA CEPAT BANGUN!, REVAN UDAH NUNGGUIN DARI TADI!" teriak Mira tepat didepan wajah Kayla yang tertutupi oleh selimut tebal.

Kayla yang tadinya bermimpi indah, kini terperanjat kaget dan bangun dengan cepat ketika mendengar nama Revan. Bisa dibilang Kayla begitu sensitif ketika mendengar nama Revan.

"ASTAGA BUNDA! KENAPA BUNDA GAK BANGUNIN KAYLA DARI TADI? KAN KASIHAN REVAN UDAH NUNGGUIN KAYLA!" teriak Kayla tak kalah kuat dengan wajah panik saat mengambil handuk.

Kakinya melangkah dengan cepat menuju kamar mandi, melewati Bunda Mira yang tengah menahan tawanya yang sebentar lagi akan pecah.

Brakk!

Pintu kamar mandi ditutup kasar oleh Kayla, yang membuat Mira meringis pelan sembari menatap iba pada pintu yang tadi di tutup dengan kasar.

"Giliran dengar nama Revan, langsung aja bangun." Gumam Mira pelan dengan kepala yang di gelengkan.

Setelahnya Mira keluar dari kamar anak gadisnya itu, untuk menyiapkan sarapan pagi.

●○●

Kayla berdiri di depan cermin untuk merapikan seragamnya yang sedikit tidak rapi. Lalu dengan cepat Kayla mengambil tas sekolahnya yang di gantung di belakang pintu.

"Buku Fisika udah, Matematika udah, Bahasa Indonesia udah, PR udah di kerjain semua, Handphone udah ada di dalam tas, apalagi ya?" Ucap Kayla mengingat barang-barang yang akan dia bawa ke sekolah.

"Kayaknya udah semua," gumam Kayla lalu berjalan keluar dari kamarnya.

Kayla sedikit bersenandung sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Dengan langkah riang, Kayla menuruni setiap anak tangga menuju ke lantai bawah untuk menemui Pangeran Hatinya.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang