Chapter 4

157 56 53
                                    

"Mencintaimu adalah keinginanku, sedangkan memilikimu hanyalah sebatas halusinasiku"
-Tentang Rasa-
"----"----"----"----"----"----"

Kini Azka tengah duduk menunggu dokter yang memeriksa Kayla keluar, Azka hanya terduduk sendiri pada salah satu kursi tunggu didepan UGD dengan keadaan cemas. Setelah menunggu, seorang dokter yang tadi memeriksa Kayla pun keluar dari ruangan itu.

"Kak, gimana keadaan Kayla?," tanya Azka kepada dokter itu yang sebenarnya adalah kakak sepupunya.

"Dia tidak kenapa-kenapa, cuman kelelahan saja makanya dia bisa mimisan kayak tadi," jelas dokter Reno.

"Oh, syukurlah," ucap Azka sambil mengelus dadanya.

"Kak gue udah bisa jenguk?," tanya Azka.

"Belum bisa soalnya dia belum dipindahin keruang rawat inap, tapi sebaiknya untuk sekarang kamu hubungin keluarganya dulu biar mereka gak cemas nyariin dia," ucap dokter Reno mengingatkan.

"Iya nanti gue hubungin keluarganya, soalnya gue harus ngurus administrasinya dulu," ucap Azka yang diangguki oleh dokter Reno.

"Kalau gitu, aku pergi dulu soalnya masih ada pasien yang harus aku periksa," pamit dokter Reno sambil tersenyum.

"Iya, semangat," celetuk Azka sambil terkekeh pelan.

Dokter Reno hanya mengangguk lalu berbalik dan melangkah pergi tapi saat baru beberapa langkah, dokter Reno berbalik lagi sambil mentap Azka curiga.

"Ka, itu cewek pacar kamu ya?," tanya dokter Reno dengan mata yang memicing.

"Ya bukan lah kak, dia cuman temen gue gak lebih," jawab Azka kesal.

"Masa cuman temen, kok bisa khawatir banget," goda dokter Reno.

"Ck, jangan mulai deh kak," decak Azka sambil menatap malas kearah dokter Reno.

"Hahahaha, bercanda kali jangan dimasukin kehati," tawa dokter Reno melihat Azka yang kesal.

"Iyain lah kak," sahut Azka malas.

"Oh iya, jangan terlalu dekat sama dia dan ingat jangan bawa perasaan lebih saat berhubungan sama dia karena kakak gak mau kejadian 1 tahun yang lalu terulang lagi," tambah dokter Reno dengan tatapan serius.

"Gak bakal kak," ucap Azka sambil menatap sendu kearah taman rumah sakit.

"Udah, gak usah dipikirin lagi," ucap dokter Reno sambil menepuk bahu Azka.

Azka hanya mengangguk pelan sambil berusaha melupakan ingatan tentang kejadian 1 tahun yang lalu.

"Kakak pergi dulu,sebentar lagi cewek itu udah di pindahin keruang rawat inap jadi sekarang kamu urusin administrasinya dan jangan lupa kabarin keluarganya"ucap dokter Reno mengingatkan.

"Iya"jawab Azka

Setelahnya dokter Reno melangkah pergi meninggalkan Azka yang masih berdiri didepan ruang UGD. Azka berjalan kearah pintu ruang UGD dan melihat Kayla dari kaca yang ada dipintu itu.

"Semoga gue bisa ngelakuin apa yang kak Reno bilang, yaitu gak bawa perasaan gue pas berhubungan sama lo"gumam Azka sambil menatap Kayla dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang