10-Pudar

80 3 0
                                    

Perasaan itu tak selamanya ada. Ada kalanya aku yang lelah untuk mencintaimu. Ada kalanya kamu yang lelah mengejarku. Dan sebaliknya. Semua akan merasakan hal yang sama tetapi beda rasa.
-Annisa-


"Siapa kak. Kita nggak akan lepasin dia dulu takutnya kabur"-Reyhan
"Mantan gue"
Mereka yang ada di ruangan itu terkejut bukan main.

"Ajeng?"-Reyhan
"Citra?"-Rafa
"Ah gue gatau siapa mantan lo kak kebanyakan mantan si lo kak"-Reyhan
Bahkan disaat situasi seperti ini, Reyhan masih sempat-sempatnya bercanda.
"Keisya!"-Tiara
Alangkah terkejutnya Reyhan dan Rafa saat mendengar nama itu disebut. Mereka pikir Keisya adalah teman baiknya Tiara dan Aura.

"Lo ngapain nyulik adek gue? Belum puas lo gue putusin? Oo atau jangan jangan lo-"
Belum sempat Khrisna meneruskan omongannya sudah dipotong Keisya.
"Gue nyulik adek lo karena Reyhan! Puas lo!"
"Eh apaan bawa bawa gue lagi"
"Lo udah jadian sama Aura dan gue gak terima kalo dia sama lo!"
"Emang lo siapa gue?"
"Gue emang bukan siapa siapa lo. Tapi lo inget? Waktu itu lo pernah bilang bakalan njagain gue dan gak ngelupain gue. Inget lo??"
"Mm...maksud lo apa?"

Flashback on

Reyhan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Tiba tiba ada seorang gadis yang menyabrang dan...Brukkk!!! Reyhan menabrak gadis itu.

"Aduhh nabrak orang lagi. Gue harus gimana?? Tolongin gak ya? Ah gausa deh sepi juga. Ahhh tapi kan gue yang nabrak gue tolongin aja"

Reyhan segera membawa gadis itu ke rumah sakit yang kebetulan dekat dengan TKP.

"Sus tolongin sus cepett!!"
"Iya mas..mas tunggu diluar saja biar kami bisa menanganinya"
"Baiklah"

Tak lama kemudian suster tadi keluar ruangan UGD dengan senyum tipis.

"Sus gimana sus??"
"Apakah anda keluarga pasien?"
"E..ehh.. apa sus?"
"Apakah anda keluarga pasien?"
"Emm iya saya kakaknya"
"Baik. Kondisinya baik dan tidak ada luka yang parah hanya ada luka kecil di bagian lutut, namun pasien masih belum siuman, mungkin karena ia masih shock"
"Oke terimakasih ya sus. Boleh saya masuk?"
"Iya silahkan mas"

Gadis cantik itu terbaring lemah. Reyhan tidak tega untuk meninggalkannya.

"Hai gadis cantik, ayo cepatlah bangun. Aku akan meminta maaf padamu"
"Aku janji kalo kamu sadar aku akan jagain kamu biar nggak kecelakaan lagi"
"Ayo bangun"

Sebenarnya gadis itu sudah sadar semenjak Reyhan masuk ke ruangan. Tetapi ia memilih untuk memejamkan matanya karena kepalanya terasa pening. Dan ia dengar yang diakatakan Reyhan.

Gadis itu membuka matanya perlahan

"Kamu sudah bangun?"
"Sudah" gadis itu menjawab dengan suara amat pelan
"Siapa namamu?"
Gadis itu menggerakkan tangannya menuju ke leher dan menunjuk sebuah kalung nama bertuliskan "Keisya".
"Keisya? Nama yang cantik seperti orangnya"
Yang dipuji hanya tersenyum.

"Keisya aku pulang dulu ya. Aku sudah menelpon keluargamu
"Iya hati hati. Oh iya namamu siapa?"
"Oh iya aku lupa. Aku Reyhan"
"Reyhan. Terimakasih ya"
"Oke aku tidak akan melupakanmu. Semoga kita bertemu lagi."
"Iya" batin gadis itu.

Flashback off

"Lo? Lo Keisya yang gue tabrak itu kan?"-Reyhan
"Iya. Lo inget kan?"
Reyhan hanya menganggukkan kepalanya. Ia merasa telah berkhianat pada dirinya sendiri karena tidak menepati janjinya.
"Sekarang gimana?"-Khrisna
"Gimana apanya kak"-Aura
"Lo kok gak mudeng sih Ra"
"La gimana kak"
"Gini! Reyhan sama Keisya kan udah janji bakalan sama sama. Terus ini Keisya mau kita apain? Aduin atau biarin?"
"Aduin lah kak!" Ucap semua yang ada diruangan, kecuali Reyhan, Aura, Khrisna.
"Ehh jangan. Kan Rey udah janji bakalan njagain Keisya"-Aura
"Ra!"-Tiara
"Kenapa Tir?"
"Lo sadar gak sih? Kata NJAGAIN itu apa??"
"Yaa njagain Keisya" ucap Aura dengan polosnya.
"Bodohh!" Batin Tiara

Suasana berubah menjadi hening. Tidak ada yang membuka suara.

"Woy jadinya gimana?" Ucap Wildan yang memecah suasana.
"Eh iya ya"-Misellia
"Gini. Kan gue udah janji sama Keisya buat jagain dia. So, dia bebasin aja. Cuma kita kasih pelajaran dikit aja"
"Iya Rey gue setuju" ucap Aura dengan PD-nya.
"Ra, lo apa apaan sih, lo ngerasa gak sih Reyhan itu kayak nggak nganggap kamu ada disini dan si Keisya hampir aja ngebunuh lo" bisik Tiara
"Tir, gue bukannya membela Keisya, tapi kan janji harus ditepati Tir"
"Serah lo!"

Akhirnya Keisya diberi pelajaran, yaitu mencari kayu bakar untuk kelompok Reyhan dan Aura. Ia tidak keberatan, karena ia dibantu dengan Reyhan.

Aura yang melihat itu hanya diam tak berkutik. Ia sadar ia salah karena sudah membela Keisya. Lamunan Aura buyar ketika mendengar suara jeritan Keisya.

"Awwhh!"
"Lo kenapa Key?"
"Gue kesandung Rey"
"Hati hati dong Key"
"Iya yaudah yuk lanjut"
"Bentar. Lo istirahat aja dulu, gue aja yang nyari"
"Loh nggak bisa dong Rey kan gue yang dikasi hukuman"
"Pokoknya lo disana aja temenin Aura"

Keisya mencari kesempatan untuk berbicara kepada Aura

"Hai Ra. Ra maafin gue ya karena udah nyelakain lo"
"Gapapa Key"
"Eh Ra, lo udah berapa lama sama Reyhan"
"Baru aja Key"
"Ooo baru aja ya"
"Eh iya btw lo dulu ketabrak Reyhan dimana dan kok bisa"
"Gue ketabrak di gang perumahan gue dan gue mungkin gak hati hati pas nyebrang, gue buru buru"
"Gang perumahan mana"
"Perumahan Austrella"
"Wahh perumahan elite dong"

Saat sedang asyik asyiknya ngobrol, tiba tiba Reyhan datang

"Wehh seru amat"
"Hehe, sini istirahat dulu Rey. Kamu pasti capek"
"Apaan sih Ra lebay amat lo. Orang gue gak capek"
"Lo kok gitu Rey. Aneh!" Ucap Aura yang emosi dan segera meninggalkan mereka berdua.

Tiara yang sedang duduk dengan Khrisna pun bingung melihat Aura yang seperti itu.

"Kak bentar ya"
Hanya dibalas anggukan oleh Khrisna.

Tiara mengejar Aura, tetapi Aura malah mempercepat larinya.
"Ra tunggu!"

Dasar si Reyhan! Baru aja minta pacaran la kok gitu gimana sehh han Rehan
Gj poll gapapa ya enjoy-in aja
Vote and comment

Ketua Kelas My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang