Ketua Kelas My Husband

16- (dia) Kembali

"Udah gak usah nangis, dia emang gak pantes aja buat lo"

"Makasih Fa"

"Langsung pulang?"

"Iya"

***

Sesampainya di rumah, Aura lewat pintu belakang. Karena pintu depan di kunci.

"Loh kok dikunci sih"

"Lewat blakang aja"

Aura segera bergegas menuju kamarnya, ia terlalu capek hari ini. Mulai dari melihat Reyhan dan Keisya berdua duaan sampai mengingat kembali memori 2 tahun yang lalu.

"Capek banget gue"

Saat Aura hendak merebahkan badannya ke kasur. Papa nya membuka pintu kamar.

"Papa! Tadi papa kemana?"

"Papa di bawah daritadi"

"Lo kok pintu depan kuncian?"

"E...anu..ya gapapa"

"Ooo"

"Ayo ganti baju, terus ke bawah. Khrisna mana?"

"Rapat OSIS"

"Rapat apalagii?"

"Ultah sekolah"

"Oo yaudah cepet ganti baju, terus kamu susulin kakakmu biar cepet"

Hanya dibalas acungan jempol oleh Aura.

Papa nya melenggang keluar kamar, tetapi kembali lagi.

"Ehh..Aura. Nanti lewat belakang lagi ya. Tapi kalo udah sama Khrisna lewat depan ya"

"Ya pa"

***

"Papa! Pake apa aku kesana?"

Teriak Aura saat menuruni tangga.

"Udah papa pesenin ojek sayang."

"Oke. Mama mana pa?"

"Mamamu ngurusi kerjaan. Lagi banyak"

"Aku ke mama ya pa"

"Jangan nanti mamamu kerepotan"

"Yaudah. Rara berangkat dulu"

Setelah berpamitan, Aura merasakan ada sesuatu yang mengganjal. Ia merasa curiga atas kelakuan Papanya barusan.

Pak ojek sudah menunggu, lalu mereka berangkat ke sekolah.

***

Tiba di sekolah, Aura melihat seseorang yang tidak asing baginya.

"Siapa ya? Kok gue kayak kenal"

Aura mendekati seseorang itu, dan ia kembali lagi seperti tadi saat pulang sekolah. Ia menahan agar tidak menangis untuk saat ini.

"Wildan, kamu ngapain di sini?"

"Eh Aura. Ini aku nunggu di jemput"

"Kamu udah dari tadi?"

"Barusan. Aku tadi kumpul anak futsal dulu"

"Ohh. Kak Khrisna udah selesai rapat?"

"Belum kayaknya"

"Oke makasi. Duluan ya"

"Oke Ra"

Hati Aura seperti teriris-iris, ia mengingat kembali kenangan di SMP.

Flashback on