Jennie natap ponselnya, berharap ada panggilan masuk dari Taeyong. Pasalnya, ini udah 3 hari Taeyong gak ada kabar. Juga, Jennie yakin kalo tim Taeyong adalah tipe tim yang gak suka nunda ngedaki ke puncak.
Harusnya cuma butuh waktu paling lama 24 jam, tapi udah 72 jam Taeyong belum ngabarin sekedar ngirim pesan 'aku baik baik aja.'
Jennie jadi ketar ketir sendiri, dia ngeliat jam yang terus jalan. Beberapa kali dia juga liat terakhir kali Taeyong online,
Last seen 2/5/2020
Gak lama,
Je
Tae
Stay save
Inget janji kamu
Kamu harus balik
Sehat!2/5/2020
Je
Tae?
Belum sampai puncak juga?
Kok lama?
Aku kangen
3/5/2020Je
Tae
Udah 2 hari loh
Kamu naik gunung Semeru atau gunung Everest
YesterdayJe
Tae!
Aku kangen ih!
Sengaja ya?
Mau kasih suprise ya?
Today
(Read)Jennie melotot,
Tae🙇♂️ is typing
Tae🙇♂️
I'm fine
Aku jugaJe
Really?!
Telfon aku!
Cepetan!Incoming call from Tae🙇♂️
"Ha-halo,"
Jennie naikin satu alisnya, "Tae? Kamu kenapa? Suara kamu kenapa gemetar?"
"N-no. I'm fine. Aku sekarang lagi puncak gunung. Diketinggian 3676 diatas permukaan laut."
Jennie senyum, "Kamu harus ngirimin foto kamu! I miss you!"
"Sure. I'll take photo for you. Aku tutup dulu, udaranya makin dingin. Aku telfon lagi kalo udah turun."
"Ya. I lo-
Jennie ngerutin dahinya, gak biasanya Taeyong matiin telfon duluan ditambah sebelum iming iming ucapan I love you.
Tapi Jennie tenang sedikit, seenggaknya ada kabar kalo Taeyong baik baik disana. Jennie balik nyelimutin dirinya dikasur kesayangannya.
"Jeje! Mama sama Papa keluar ya, jangan bandel!"
"Iya! Ih! Aku bukan anak sd!"
Ting!
One notification from Tae🙇♂️
Tae🙇♂️
3 hari yang akan datang
Aku balik ke Jakarta
Jemput akuJe
Siap komandan!Jennie jelas ngerasa aneh, ketikannya beda sama ketikan Taeyong yang biasa. Walaupun cuma sekedar ketikan, ketikan kali ini gak terasa lembut. Beda sama biasanya, ketikan Taeyong selalu terasa lembut.
on Semeru Mountain, East Java
Jihan ngusap air matanya beberapa kali, "Maafin gua. Maafin gua yang ceroboh. Maafin gua, kalo gua gak gegabah dan mau nunggu sedikit supaya hujan berhenti, semua ini gak akan terjadi."
"Maafin gua," katanya sambil terisak.
Bona disampingnya beberapa kali ngusap air matanya, "Bukan salah lo Han,"
Jihan ngegeleng, "Ini salah gua. Semua salah gua!"
Sementara orang dibawah pohon sambil megang hp yang dirematnya beberapa kali.
"Kita harus lapor polisi," kata Sehun.
"Tim sar juga," sahut Jinyoung.
"Tapi suruh polisi rahasiain kasus ini," akhirnya dia bersuara.
"Kenapa?" Tanya Daniel.
"Jennie. Ceweknya nunggu dia pulang."
"TERUS ITU PENTING, HAH?!" Sulut Jihan.
"JELAS! TAEYONG NITIPIN JENNIE KE GUA! BERLAKU SEOLAH OLAH GAK TERJADI APA APA! LO BERTANGGUNG JAWAB ATAS HILANGNYA ADIK GUA, HAN!" Balasnya gak kalah emosi.
"Lo harus bertanggung jawab atas semuanya. Kalo aja lo mau nunggu sedikit waktu, kalo aja lo mau sabar sedikit. SEMUA SALAH LO! GUA BAKALAN SELAMANYA NYALAHIN LO ATAS HILANGNYA ADIK GUA! Pembunuh!"
Orang itu ngejauh, ngebuka hp Taeyong dan ngelakuin satu panggilan.
"Ha-halo,"
Sampai akhirnya dia nutup hp itu lagi,
"Gua turun duluan." Katanya sambil ngambil beberapa barangnya dan dimasukin ke ranselnya.
"THEO! LO GAK BOLEH EGOIS!"
Yang diteriakin noleh, "Gua? Lo harusnya bilang itu ke temen lo," katanya.
Sementara dia terus turun, mereka terus manggilin namanya supaya dia bisa bertahan barang 1 jam.
"THEO! THEO!"
Nyatanya dia sama sekali gak ngehirauin panggilan dari temen temennya. Terlanjur kecewa, adik sekaligus kembarannya harus hilang tepat dipuncak gunung. Diatas ketinggian 3. 676 diatas permukaan laut, kembali turun kebawah namun berbeda jalan.
Dan, ini sudah hari ke 3 dirinya gak juga ditemuin.
Rewrite the Stars
to be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the Stars ✔
Fanfiction"he, one person the same or two different people?"