Ragu

122 63 21
                                    

"Halo?"

"Lah kok? Rey?"

"Lo lagi sama Farah?"

Farah menatap Rey dengan ekspresi panik.

"Halo?"

"Elah ni napa sinyal jadi jelek sih,"

"Halo?"

Tut...

Tut...

Sambungan telfon terputus sepihak, Rey menoleh ke arah Farah memberikan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Kenapa? Dina tau?" Tanya Farah cemas. Rey hanya mengangguk sekilas.

"Aku takut Rey" Farah menundukan kepalanya. Rey langsung menoleh cepat.

"Apa yang kamu takutin?" Rey tersenyum menenangkan. Ia meraih bahu Farah, memperdekat jarak di antara mereka. Perlahan Rey menyandarkan kepala Farah di bahunya.

" Gak ada yang perlu kamu takutin Fa,"

"Eghm..." Farah tersenyum hambar, fikiranya masih tidak menentu. Farah memeluk Rey erat ingin merasakan kenyamanan sebentar.

" Makasih Rey, udah mau hadir di hidup aku" Farah melepaskan pelukanya lalu bangkit,

"Aku gak bisa disini terus, pasti Dina nyariin"

"Aku sendirian dong?" Sungut Rey pura pura kesal.

" Nanti aku kesini lagi ko." Ujar Farah tenang.

" Kamu jangan genit disana. Gak suka aku liat kamu genit sama cowo lain ya"

"Ih ih cemburuan nya cowo ku ini," Sahut Farah gemas sambil mencubit pipi Rey,

" Udah ah aku balik dulu ya ke sana."  Tanpa menunggu jawaban Rey, Farah berlalu begitu saja.

"Fa, tadi aku liat cowo yang duduk depan kamu, lirik kamu mulu. Serius" Rey sedikit meninggikan suaranya agar Farah mendengar nya. Ia sama sekali tak peduli orang orang sekitar melihat ke arahnya.

"Kali aja gantengan dia dari pada kamu" Sahut Farah enteng sedikit bercanda.

+++

Tak terasa sudah seminggu berlalu. Farah kembali ke aktivitas biasanya. Hari ini adalah hari yang selalu Farah tunggu, hari dimana saat ponsel yang ia kumpulkan di berikan kembali ke padanya. Farah selalu mengumpulkan ponsel nya di penanggung jawab Asrama. Karena memang Asrama nya memiliki peraturan ponsel hanya akan diberikan saat hari libur, dan saat dibutuhkan untuk mengerjakan tugas saja.

"Cabut duluan gaes" Teriak Dina kepada yang lainya. Setelah itu ia merangkul Farah dan berlalu pergi.

"Gasik amat sih berangkat sekolah nya. Paling sampe sana parkiran masih sepi" Sungut Farah kesal, karena sedari tadi Dina menyuruh nya untuk cepat cepat.

"Numpang wifi an elah, gue gak ada kuota"

"Lo suruh gue cepet cepet buat wifi an doang?" Tanya Farah tak menyangka.

"Masih pagi kan Wifi sekolah cepet, Fa."

"Iya deh serah lu aja"  Farah melempar tas nya asal, mengambil posisi untuk bersiap tidur lagi.

"Fa, gue ke kantor dulu ya. Biasa numpang carjer, sekalian biar deket sama Wifi, kan capet banget tuh."

Farah hanya mengangguk malas menanggapi.

Dee'FaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang