6 - Nalarku Merajalela

26 1 0
                                    

Nalarku Merajalela

By Mentari NA

Henti waktu seakan menungggu
Berpantang patah tanpa arah
Ruang semu yang kian berhampa
Ada kekosongan tanpa arti nyata

Mainan pemikiran makin ter-asa
Lembar kertas telah bernoda
Jauhkan itu bagai wadah tak berguna
Napas lelah hingga enggan bertahta

Buntunya kisah yang entah apa
Jelmaan enggan berkurang satu
Separuh hati meminta keadilan
Arus air terus saja berarah deras

Lantangnya bisa saja terhenti
Nada itu pergi tak perlu kembali
Ragu yang akan menjadi-jadi
Tolong, hentikan sebelum terjadi

Rekat waktu berilah ruang
Gelisah berpacu melawan ketakutan
Gemetar hingga harus terlelap lama
Bolehkah nanti berpusat satu hati?

Pasti itu akan selalu terkejar
Nanar rindu yang ingin tertuntaskan
Peluk hangat dalam rekap mimpi
Suara menenangkan bermain imaji

Besarnya mainan berluaskan rasa
Hubungan buntu entah berjalan apa
Bagai angin yang ingin terlihat
Hanya merajalela tanpa adanya pasti

Tidakkah ini terlalu menyiksa
Kewarasan yang harus timbul hilang
Rindu, dekap, suara adakah disana?
Cinta bunga raflesia harus dijauhi

Pejaman mata menimbulkan dunianya
Bayangan semu itu selalu hadir
Menertawakan kebodohan tak berakal
Henti tapi tidak ber-finish jua

Syair telah penuh akan tentangnya
Punah akan Cinta yang kian dekat
Terlewatkan masa semu berkabut
Sisian rindu hentikan saat ini juga

Nalarku telah terenggut terlupa
Bagai amnesia ditebar semi Cinta
Debar tiap detiknya melaju
Bolehkah istirahat tanpa adanya rindu?

Merajalela tanpa kasat mata
Menguasai pemikiran, terlupa pulih
Berikan, kembalikan nalarku
Karena aku ingin cukupkan saja

Banyak pengorbanan tanpa belas kasih
Nyayian meremehkan datang
Telah berbudak Cinta tanpa tau tempat
kembalikan, jiwaku yang telah menggila

Cinta itu biarkan pudar bersama debu
Ciptakan saja asing akhirnya berlalu
Anggaplah dunia telah berganti buku
Hingga kewarasanku kembali tanpa luka

Izinkan aku pergi tanpa ingat kembali
Biarkan ku hilangkan resah
Menjemput dunia baru hingga bangga
Karena kisah telah usai kemarin.

Biarkan asing membaluri kita
Jika memang berada dalam satu poros
Maka kita akan dipertemukan kembali
Memulai dari awal tanpa masa kemarin

Nuraa, 6 mei 2020
#Mentari_na

Alunan Aksara - PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang