KEPING 1

80 2 0
                                    

Aku mau kasih tahu kalo ada percakapan yang memakai gaya tulis biasa, berarti mereka ngomong pake bahasa Korea. Tapi kalo ngomong pake gaya tulis italic (miring), berarti mereka ngomong pake bahasa lain. Bisa jadi, pake bahasa Yunani, Inggris, maupun Jepang.

Happy reading^^

***

Perjalanan di kota Athena cukup lengang membuat jalanan jadi semakin mudah untuk dilewati. Rose menatap kosong jalanan yang dilewatinya dengan menggunakan mobil. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya bersama 3 temannya di negara orang yang tidak ia ketahui sama sekali. Kota Athena, Yunani.

Apalagi yang mereka lakukan selain kabur dari negara asal mereka?

"Dengan cara ini apakah semuanya akan baik-baik saja?" lirih Rose pelan namun suara itu masih dapat ditangkap oleh ketiga temannya.

Jennie mengeratkan tangan Rose yang berada di sebelahnya, mencoba menyalurkan semangatnya ke gadis itu. "Percayalah semuanya akan baik-baik saja selagi kita masih bergandengan tangan dan saling melindungi satu sama lain."

‘Tapi sampai kapan?’ batin Rose menjerit.

Lisa memeluk kakak tersayangnya; Rose. "Yang penting Rose eonnie harus mementingkan kesehatan dulu karena selain kita kabur disini, kita juga kesini karena kita ingin Rose eonnie cepat sembuh seperti dulu lagi."

'Sampai kapanpun aku tidak akan bisa sembuh Lisa-ya,' batin Rose menjerit kembali.

Ciitt!

Keempat gadis itu refleks terkejut, tubuh mereka hampir saja akan terhuyung ke depan karena rem mendadak. Untung saja mereka memakai sabuk pengaman sebagai antisipasi. Jennie langsung menatap tajam seorang supir taksi sebagai dalang dari semua ini.

"Yak! Apakah kau bisa menyetir dengan baik tuan? Jangan membuat adikku kaget! Adikku punya penyakit jantung, apa kau mau adikku meninggal hah karena kaget?!" pekik Jennie marah dengan menggunakan bahasa Inggris. Ia menatap sopir taksi tersebut melalui kaca spion yang berada di depan mobil dengan mata yang nyalang.

"Sudahlah Jennie eonnie, penyakitku tidak kambuh kali ini. Lagipula supir tidak tahu akan hal itu." lerai Rose.

"Maafkan aku nona, saya tidak tahu akan hal itu. Saya berhenti karena ada sesuatu di depan sana." ungkap supir taksi tersebut sambil meminta maaf. Namun anehnya setelah mengatakan itu sang sopir langsung berubah menjadi batu. Mereka berempat terkejut akan hal itu.

Mwo! Kenapa sang sopir berubah menjadi batu? Apa yang terjadi?!” tanya Lisa yang benar-benar terkejut bukan main.

Mereka mengikuti arah pandang sang sopir tadi sebelum berubah menjadi batu. Benar saja ada seorang pria yang berdiri tepat dihadapan mobil mereka dengan menggunakan kostum yang cukup aneh. Seperti jubah yang terbuat dari emas serta memegang sebuah tongkat.

"Jadi itu yang menghalangi jalan kita? Baiklah biar aku maki-maki dia atau perlu aku akan menghabisinya, lagipula dia hanyalah seorang pria berkostum aneh," ujar Jennie geram lalu gadis itu keluar dari mobil.

Jennie menghentak-hentakkan kakinya, menghampiri seorang pria berkostum aneh tersebut. Ia pikir mungkin dia sedang mengibur di jalanan dengan menggunakan kostum aneh lalu berjalan-jalan seperti orang gila. Gadis itu menatap nyalang pria tersebut sambil berkacak pinggang. "Yak! Kau menghalangi jalan kami tuan, menyingkirlah!"

Tak lama pria itu tertawa menggelegar, dan terlihat menyeramkan namun sepertinya itu tidak cukup untuk menyurutkan semangat Jennie. Raut gadis itu sudah cukup untuk menjelaskan semuanya karena sepertinya gadis itu tidak takut sama sekalipun.

OMEGA AGAIN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang