lima

36 5 1
                                    

" BINTANGGG!!"
" FITRAAAAA!!"
"MAHENDRA!!"
" BANGUNNNN! "

" astagfirullah huft sia-pa si aduh kag-et gue " bintang kaget dan terbangun dari tidurnya.

" yaampun bang, dari tadi di bangunin gak bangun bangun juga yaa" kata seorang wanita paruh baya sambil berkacak pinggang berdiri di depan pintu kamar yang bernuansa biru ini.

" yaampun ibuk ngagetin aja si " kesal bintang yang sekarang sudah turun dari ranjang tempat tidurnya.

" kaget kaget batok kau! ayo sekrang mandi jam berapa ini nanti kamu dan adek telat bang " omel Pelangi - ibu bintang

" iya iya ini mau mandi uda sana buu " usir bintang pada ibunya

" abang ih masa ibu di usir " sebal nya pada bintang

" hehe iya maafin ibu ku sayang yauda bintang mandi " kekeh bintang dan segera beranjak untuk menyiapkan diri dan berangkat sekolah

~~~

" pagi semua " sapa bintang pada semua yang berada di meja makan

" pagi bang " saut seorang pria paruh baya, Rama Mahendra - ayah bintang

" pagi seyengg " saut ibunya yang sedang mood alay

" PAGI BEBEBCU! " teriak semangat seorang remaja yang sekarang duduk di bangku sekolah kelas 9

" apasi lo " bintang memutar bola matanya jengah, dia sudah pusing menanggapi tingkah adeknya itu, Langit Putra Mahendra

" cuek amat lo sama gue " kesal langit pada bintang

" udah ayo ah buru lama lo " bintang yang sarapanya sudah selesai pun segera pergi dari dapur dan membawa piring kotornya ke belakang untuk di cuci.

" dih ngomel ngomel gak jelas lo kaya ibu, tadi yang bangun telat siapa yang di kata lama siapa"
cerocos langit tiada henti

" heh langit apa apan bawa ibu segala ha?!" tanya pelangi yang sudah menahan amarahnya

" enggak gitu ibu hehe tadi kan cum-- " ucapan langit terpotong dengan gledek yang menggelegarr

" BURUAN LANGIT! " teriak bintang yang sudah berada di ambang pintu

" iya iya bacottt. "
" buk, yah adek berangkat dulu ya sama abang bacot " pamit langit pada ayah dan ibu dengan nada yang kesal

" iya iya hati hati ya, jangan ngomel mulu dek nanti manis nya hilang " goda ibu sambil menoel noel pipi langit

" auch aquu tidack bisa di giinnn" teriak langit dan segera lari dari hadapan ayah dan ibunya sebelum bintang kembali mengamuk.

" anak mu tu bu " ucap ayah yang sudah malas dengan tingkah alay langit

" idihh ogahh " kekeh ibu sambil beranjak dari sana.

~~~

Sebuah motor vespa hijau sudah terpakir rapih di parkiran Sma Gemilang Bangsa. Bintang berjalan menuju kelasnya. Banyak pasang mata yang terus memandanginya, siapa yang  mau menyianyiakan kesegaran di pagi hari bukan?
apalagi ini Bintang Fitra Mahendra yang selalu bersinar seperti namanya.

" TANGG! "
" BINNN ! "
" TANG BINTANGG! "
" HEH BINATANG! "
bintang berhenti dia malas sebenarnya untuk menanggapi. Tapi dia kesal siapa yang berani berani mengganti nama dengan apa tadi? Binatang? oh ini bintang lo bintang si sinarnya Sma Gemilang Bangsa.

" haii brow semamatt pagee! " ucap kikik dengan semangat api yang membaraaa

" selamat kik" koreksi ego

BULAN-BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang