enam

20 4 2
                                    

Malam ini di sebuah rumah yang bisa di bilang mewah, ada seorang gadis tengah berdiri di balkon kamarnya. Kamar yang lebih dominan berwarna abu abu ini di biarkan gadis itu gelap begitu saja. Suasana hatinya kali ini sedang tidak baik. Gadis itu terlihat menyedihkan dengan pakaian yang seadanya, rambut yang di ikat berantakan, dan suasana kamar yang gelap.
Dia teringat mendiang ayahnya, Putra. Tadi saat dia sedang jalan jalan di sekitar kompleknya dia melihat seorang anak gadis dan ayahnya dan itu membuat kenangan lama muncul di otaknya.
Dimana kenangan dia bersama papahnya di taman ini

flashback
" paa hari ini kita mau kemana?" tanya gadis itu antusias

" kemana aja de terserah tuan putri papa aja" kekeh papanya

" hemm... ke taman deket sini aja deh" ucap gadis itu dengan semangat

" oke siap meluncur" kekeh papahnya lagi

" wah bagus banget ini tamanya ya pah, ayo ke sana" gadis itu menarik tangan papahnya dengan semangat ke ujung taman yang suasana di sana sangat sejuk

" bentar deh papa mau beli minuman dulu, tunggu sini jangan kemana mana nanti hilang" ucap papa nya pengertian.
Beberapa saat papa nya datang dengan membawa minuman kesukaan gadis itu.

" nih mumpung dingin " ucap papahnya sambil menempelkan minuman dingin di pipi gadis itu

"wahhh susu stoberiii, makasi pah " ucapnya senang
Selang beberapa waktu di landa keheningan papahnya mulai berbicara

" dek" panggilnya lembut kepada anaknya

" apaa " gadis itu masih fokus sama susu stoberinya

" hem nanti kalo papah pergi jangan nakal nakal ya, adek harus mandiri. Jangan manja lagi, sekolah yang pinter dek, jangan nangis ya, jangan kecapekan, jagain bunda, jaga diri pokonya" ucap papa nya tulus sambil tersenyum penuh arti

" apasi pergi kemana" tanya gadis itu tak mengerti

" ya pokonya gitu deh, ayo pulang uda sore" gadis itu masih memikirkan kata papahnya yang menurutnya aneh.
●flashback off●

Tok Tok Tok

Gadis itu terkejut dan menoleh pada pintu yang terbuka menampilkan wajah menyebalkan abangnya.

" ngapain di luar situ? masuk uda malem lan" titah galaksi pada bulan. Bulan tersentak dengan keberadaan galaksi disini, karena terlalu lama  melamun mengenang masa lalu nya.

" eh abang hehe iya ini mau masuk" gadis itu segera menutup pintu balkon nya dan ikut membaringkan badan nya di lantai seperti yang galaksi lakukan, dan itu adalah kebiasaan mereka berdua di kala sedang dalam tidak mood.

Selang beberapa menit terjadi keheningan hanya suara nafas mereka yang terdengar akhirnya galaksi bersuara

" kenapa " tanya galaksi lembut sambil menatap mata coklat terang milik sang adik

" biasa lah hehe " ucapnya dengan sedikit tertawa, dan galaksi tau itu hanya tertawa palsu

" plis jangan sedih lann " tangan nya tergerak untuk mengusap lembut rambut bulan

" mana ada sedih si ngaco deh " ucap nya dengan bercanda hanya untuk mencairkan suasana

" kamu ga bisa boong sama abang dek " kalo sudah memakai kata aku-kamu maka artinya galaksi sedang sangat kawatir pada bulan
" abang tau kamu habis nangis kan? " ucap nya kembali sambil mengelap lembut pipi bulan yang ada bekas air matanya

BULAN-BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang