Adakah yang menantiku? Aku kembali ni. Semoga suka yaa
Happy Reading
Seorang gadis cantik turun dari taksi, berjalan dengan tergesa-gesa bahkan bibirnya merapalkan kalimat sumpah serapah untuk seorang pria.
Pria yang meninggalkannya dengan tiba-tiba, mereka baru saja pulang dari tempat peninjauan proyek. Yang memang ide dari gadis itu meminta naik kereta api. Sekalian berlibur ujarnya dan pria itu yang memang teman semasa kuliah hanya menurutinya saja.
Namun pria itu selalu membatasi diri jika mereka berada di kantor. Dan itu membuat gadis itu merasa kesal, karena pria itu selalu mengatakan bahwa tidak ada perbedaan di kantor ini semuanya sama.
Langkahnya telah sampai di pintu utama rumah itu, tangannya menggapai bel menekannya berulang kali namun tak ada tanda-tanda akan di buka pintunya. Dengan tak sabar, ia mengetuk perlahan tapi berubah menjadi gedoran.
Berdecak, ia ingin berteriak namun suaranya masih tertahan ketika pintu terbuka menampilkan sosok pria berkaos hitam bercelana selutut rambutnya terlihat acak-acakan namun tak mengurangi kadar ketampanannya.
Gadis itu menghembuskan nafasnya sebelum berkata "Geral... Kamu tega banget sih ninggalin aku di stasiun tadi. Sekarang malah enak-enakan tidur disini" semburnya pada pria itu dan langsung meringsek masuk ke dalam rumah itu.
"Stasiun?" tanya pria itu sambil mengekori gadis yang kini sudah duduk di sofa, oh bahkan gadis itu sudah berbaring di sofa.
"Iya tadikan aku bilang kamu tunggu sebentar aku cuma ngobrol bentar sama temen aku.."
"Dan?"
"Dan sekalinya aku berbalik kamu malah tidak ada kan aku cuma sebentar"
"Jadi?"
"Jadi aku nyusulin kamulah, kan tadi aku sudah bilang ada hal yang penting wajib kamu tahu"
"Terus?"
"Terus aku susulin kamu kesini untuk membicarakan itu dan kamu memang menyebalkan sekali ya, malah enak-enakan tidur disini"
"Lalu?"
"Lalu aku kesel sama kamu karena ditinggalin, kan kita pergi bareng jadi harus pulang bareng dong"
"Okay. Jadi apa yang mau di sampaikan?"
Gadis itu berdecak "Aku haus. Ambilin minum dong" pintanya.
Pria yang bernama Geral itu menghela nafas namun tetap menuruti permintaan gadis itu dengan mengambilkannya minum dan menyerahkan minuman itu.
Setelah dilihatnya gadis itu telah minum dan kembali ke posisi semulanya, Geral menyuarakan kalimat tanya yang bersarang di kepalanya "Kamu Rara kan?"
"Ya ampun Geral, kita hampir setiap hari ketemu dan tadi juga baru ketemu kenapa kamu jadi pikun begitu sih" omelnya lagi, ini salah satu kebiasaan Geral yang tidak disukai Rara, jika sudah tidur suka lupa dadakan dan selalu seperti orang yang tidak kenal jika berada di kantor.
"Okay, sorry. Jadi apa yang mau dibicarakan?" tanya pria itu dengan tenang.
Gadis bernama Rara langsung menegakkan tubuhnya, ia menatap wajah Geral sebelum mengatakannya
"Aku cuma mau mengatakan sesuatu tapi aku berharap setelah ini kita tetap seperti biasa ya, maksud aku jangan marah" ucap Rara
Geral menaikkan alisnya "Ada apa?"
"Se..sebenarnya aku suka sama kamu Ge. Ah lebih tepatnya aku cinta sama kamu" ucapnya sambil menutup telinganya, ia takut mendengar jawabannya.
Geral hanya diam memandang Rara sedangkan Rara jadi bingung ditatap demikian lalu perlahan melepaskan tangannya dari telinga "Tapi kalau kamu gak suka sama aku juga tidak apa-apa kok. Setidaknya hari ini kamu bisa anggap aku cuma mau meneruskan perjuangan Kartini saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT STORIES
RandomKumpulan cerita One shoot. Sesungguhnya cerita ini hanyalah fiktif dan untuk kesenangan. Kesamaan nama tokoh dan tempat adalah ketidaksengajaan dan diluar kuasa author. Jika ada yang berkenan membaca saya ucapkan Terima kasih dan Selamat membaca. Ra...