04

160 67 104
                                    

WARNING!

Hati hati banyak typo bertebaran...

happy reading...

*****

Shila yang merasa bosan memutuskan untuk mendengarkan musik dan memasang earphone nya.

Belum Bu Arum menyelesaikan pidato nya, ada suara yang memotong.

"ASSALAMU'ALAIKUM! hos..hos..hoss" teriak dua siswa yang baru masuk sambil ngos-ngosan karena habis lari.

"Astaghfirullah" pekik semua yang ada didalam kelas kecuali seseorang yang tidak mendengar teriakkan itu karena sedang asik mendengarkan musik lewat earphone nya.

"Apa lagi ini! Kenapa baru hari pertama ada aja yang cari gara gara!" Kesal Bu Arum.

"Maaf Bu..." jawab dua siswa tadi sambil menunduk.

"Kalian habis dari mana huh!" bentak Bu Arum.

"Itu Bu,jadi tadi saya sama Rafa habis dari kan-"

"Toilet! nah iya bu jadi saya sama Raka abis dari toilet tadi hehe," potong Rafael cepat sambil terkekeh garing. Ya jadi tadi yang teriak masuk kelas itu Rafael dan Raka.

Raka adalah teman Rafael dari kecil, Raka merupakan anak pertama dari Wahyu Andika dan Karina Sari, dia mempunyai adik perempuan yang baru 17 tahun bernama Lina Cecilia sedangkan ia baru berumur 18 tahun.

"Tapi tadi temen kamu bilang kan- , kan apa coba, ayo lanjutin ucapanmu raka!" perintah Bu Arum.

"Kita itu habis dari kan-"

"Maksud Raka kita itu kan habis dari toilet, gitu Buu," Rafael memotong ucapan Raka yang hampir membocorkan lagi.

"Betul begitu Raka?" Tanya Bu Arum ke Raka karena belum percaya sepenuhnya pada Rafael.

"Betul dong Bu! Mana berani saya bohong ke ibu?" Potong Rafael lagi.

"Rakaaa..." panggil Bu Arum karena ucapan Rafael makin tidak bisa dipercaya.

"Ya ampun Bu sumpah tadi saya sama Raka emang habis dari toi-"

"Gak bu! Rafa bohong itu, kita kan habis dari kantin raf, emang kapan kita ketoilet? Kita juga habis ngerokok dirooftop kan?" Sahut Raka polos dan cepat sebelum Rafael menyelesaikan ucapannya. Rafael yang melihat hanya menepuk jidatnya dan melotot kepada Raka, ia bingung akan kepolosan sahabatnya itu, padahal ia sudah susah payah mencari akal, alasan dan kepercayaan, tapi Raka? dengan mudah nya jujur tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nanti!.

"Ohh jadi kamu coba coba buat bohongin ibu raff!! Baguss yahh!!" Kata Bu Arum sambil tersenyum misterius.

"Eng..enggak Buu tadi saya keceplosan bilang toilet Bu, ga maksud buat bohong, sumpah!" jawab Rafael cepat.

"Masih ga ngaku juga huh!" desak Bu Arum.

"Iya bu maaf, saya emang coba buat bohongin ibu tadi, tapi gagal gara gara Raka" jawab rafael santai dan mencoba menahan emosi diakhir kalimatnya.

"Kamu emang harus mencontoh Raka, Rafa! Jadi anak itu harus jujur! Entah itu salah atau benar kamu harus jujur! Bukan untuk Rafa saja, kalian semua juga harus mencontoh nya dan...bla bla bla" lagi lagi dan lagi kelas XII IPA 3 mendapatkan pidato dari sang wali kelasnya.

"Eh Bu udah dulu pidato nya deh, kaki saya pegel Bu, sumpah gak bohong! Saya boleh duduk kan bu? Nanti saya dengerin curhatan ibu dengan senang ko" sahut Rafael ditengah tengah nasehat yang Bu Arum berikan.

WIS TAKDIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang