08

104 49 64
                                    

WARNING!

HATI HATI BANYAK TYPO BERTEBARAN...!!!

Happy reading....

---

Salah satu kualitas paling indah dari persahabatan sejati adalah untuk dipahami dan memahami.

~•o0o•~

16.00 pm.

Disini lah Shila dan Thalia berada, dikamar Shila lebih tepatnya. Tadi setelah Shila dan Thalia pulang dari cafe. Thalia bilang ia mau menginap dirumah Shila malam ini, karena mungkin ia bosen sendiri, kan ia tak memiliki saudara.

"Woahhh capenyaa..." Keluh Thalia  melempar asal tasnya dan langsung berbaring tanpa memikirkan bersih bersih dulu.

Beberapa saat kemudian Shila datang dari arah kamar mandi yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Heh! Mandi dulu gih! Bau asem banget lo!" Kata Shila melihat Thalia yang sedang duduk dipinggir ranjang sambil bermain handphone kemudian merebut nya paksa.

"Eh eh, ya elah Shil baru aja mau cek Ig itu," ujar Thalia.

"Gak gak! Mandi dulu gih! Nanti jadi bau asem kamar gue," bantah Shila.

"Bentar aja Shil,"

"Mandi juga bentar Thalia," geram Shila sambil meletakkan handuk ditempatnya jangan lupakan tangan satunya yang memegang handphone Thalia.

"Tap-"

"Mandi atau hp lo gue lemper dari balkon sekarang!" Ancam Shila sambil mengambil ancang-ancang.

"Eh eh iya iya gue mandi sekarang! Puas Lo!" Kesal Thalia sambil mengambil handuk dan membanting pintu kamar mandi.

Brakkk!

Shila hanya menggelengkan kepalanya dan menaruh handphone Thalia dimeja dekat ranjang kemudian mengambil posisi tengkurap di ranjang sambil memainkan handphone nya.

A few minutes later....

Brakk

"Anj*rr!" Pekik Shila kaget dan handphone nya pun terlepas begitu saja dari tangan saking kagetnya, okey ini lebay.

Thalia tidak memperdulikan itu, ia hanya menarik kursi rias Shila dan duduk disana dengan kasar kemudian mengambil haydryer untuk mengeringkan rambutnya.

"Tha lo masih marah ke gue?" Tanya Shila sambil mengambil posisi duduk bersandar pada kepala ranjang.

Thalia menjawab dengan bahu diangkat.

"Ya elah Tha gue bercanda doang kali," ujar Shila.

Hening.

"Thaaa..."

Masih hening.

"Thalia..."

Tetap hening.

"Kesya Nathalia..." Panggil Shila sangat lembut kali ini.

"Apa sih!" Ketus Thalia.

"Lo masih marah ke gue?"

"Gak" jawab Thalia.

"Terus kenapa lo diem?" Tanya Shila.

"Ya gue pengin diem lah," jawab Thalia ketus.

WIS TAKDIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang