1. Sick

926 83 9
                                    

BUGH!

Jungwoo baru saja menutup pintu kamarnya dengan tidak santai. ia sepertinya sedang buru-buru, wajah tampannya terlihat panik saat menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. detik kemudian pun ia berdecak.

"Astaga, sebentar lagi jam 8!" Pekiknya sambil menuruni anak tangga, dengan langkah yang cepat.

Namun, tiba-tiba saja ia di kejutkan dengan seorang wanita yang tengah terduduk di ujung tangga sambil memegangi perutnya.

Gadis itu adalah Jeon Somi, gadis yang baru 1 bulan ia nikahi. terdengar suara rintihan kesakitan dari mulut gadis tersebut.

Sedikit penasaran, akhirnya Jungwoo pun menghampiri Somi. dan Somi sepertinya menyadari akan kehadiran Jungwoo sudah berada di sampingnya.

Wanita itu menoleh ke arah Jungwoo, dan terlihat keringat dingin pun mulai membasahi pelipisnya.

"Kenapa?" Tanya Jungwoo dengan wajah datarnya.

Wanita itu pun meringis. "Gue sakit perut."

"Oh." Jungwoo hanya ber'oh ria. ia seperti tak peduli pada Somi. padahal sudah 1 bulan wanita itu telah resmi berstatus sebagai istrinya. Saat ia melangkahkan kakinya lagi,

Tiba-tiba..

"Kim Jungwoo!"

Somi berhasil meraih pergelangan tangan Jungwoo. tentu saja Jungwoo langsung menghentikan langkah kakinya. dan dia bisa merasakan jika telapak tangan wanita itu terasa dingin saat menyentuh kulitnya.

"Kenapa lagi?" Tanya Jungwoo dengan cuek. tak lama dari itu, ia berusaha menyingkirkan tangan wanita itu dari tangannya. ia seperti tak suka jika tangannya di sentuh oleh Somi.

"Bisa gak anterin gue ke klinik sekarang? perut gue sakit banget." Wajah Somi terlihat sangat melas. Somi sangat berharap jika Jungwoo akan menolongnya.

"Pergi aja sendiri, lo masih punya kaki kan? hari ini gue ada meeting."

Somi pun kembali meringis. "Gue mohon woo, gue gak kuat jalan. ini sakit banget."

Jungwoo membalikan bola matanya jengah. "Meeting gue hari ini lebih penting."

Deg!

Jungwoo langsung melangkahkan kakinya pergi tanpa memperdulikan kondisi Somi. di tambah, hanya mereka berdua yang tinggal di rumah. tidak ada satupun Asisten rumah tangga ataupun Security khusus di rumah yang baru 2 Minggu mereka singgahi itu.

Entah apa alasan Jungwoo yang hingga saat ini belum mencari Asisten rumah tangga dan Security untuk rumah mereka. Padahal jika sedang seperti ini, sangatlah penting.

Somi pun terus memegangi perutnya yang terasa melilit, bahkan rasanya ia ingin menangis sekarang juga. ia tak kuat, rasanya perutnya seperti di aduk-aduk. di tambah keringat dingin terus mengucur di sekujur tubuhnya. Sungguh rasanya sangat tidak enak!

Andai saja ia kuat untuk berdiri, ingin rasanya ia memaki Kim Jungwoo. dan mengeluarkan sumpah serapahnya pada pria itu.

Sungguh Jungwoo memang sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan. mengapa ia lebih mementingkan Meeting ketimbang keselamatan Istrinya?

Tunggu.. Istri?

Apakah di anggap?

Bahkan mungkin bisa saja Jungwoo tidak menganggapnya seorang istri. makanya ia sampai tak peduli, jika terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Tak terasa air matanya pun menetes. Somi tak pernah menyangka jika dirinya harus terjebak di sebuah pernikahan yang menurutnya bagaikan Neraka.

Hampir setiap hari ia selalu mengalami hal yang tidak menyenangkan dari Jungwoo. Jungwoo selalu bersikap acuh dan dingin kepadanya. bahkan ketika Somi berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Jungwoo, Jungwoo selalu meresponnya dengan dingin. dia bahkan seperti tak ingin untuk memperbaiki hubungannya dengan Somi.

Tiba-tiba saja ia teringat pada Mark Lee. salah satu teman baiknya di kampus. apa mungkin Somi meminta tolong padanya. tak ada pilihan lain lagi, karna saat ini perutnya sangat sakit. ia pun mulai mengambil ponsel yang tergeletak di samping kakinya, lalu mulai mengetikan sesuatu dibalik layar ponsel itu.

 ia pun mulai mengambil ponsel yang tergeletak di samping kakinya, lalu mulai mengetikan sesuatu dibalik layar ponsel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata benar, dugaannya barusan.
Tanpa menunggu lama lagi, Mark langsung mau meluncur ke rumahnya. walaupun ini kali pertamanya Mark menjemputnya dirumah.

Karna memang selama ini Somi tak pernah mau memberi alamat rumahnya pada Mark, ia hanya tak ingin Mark tahu jika selama ini ia sudah menikah. selama ini ia memang menyembunyikan statusnya di kampus, terkecuali pada teman terdekatnya saja yang tahu.

"Sshh" Somi pun berdesis sambil memijit pelipisnya. sepertinya kepalanya mulai terasa pusing.

15 menit kemudian~

Tanpa menunggu waktu yang lama ternyata Mark sudah ada di depan gerbang rumahnya. dan rupanya Somi pun langsung terbangun dari duduknya, dan mulai berjalan ke arah pintu.

"Somi!"

Mark terkejut ketika memandang wajah pucat Somi. kemudian Mark pun langsung meletakkan punggung tangannya di dahi Somi. "Astaga, badan kamu dingin. kamu kenapa hah?"

Mark terlihat sedikit panik. ia seperti takut terjadi sesuatu pada Somi. "Jawab Jeon Somi."

"Asam lambung gue kambuh." Jawab Somi dengan wajah pucatnya.

Mark pun meraih tangan mulus Somi. "Ayo kita ke rumah sakit."

𝙏𝙤 𝘽𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙

𝙏𝙤 𝘽𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARK LEE

Gimana sama ceritanya? maaf ya kalo di awal cerita udah absrut 😂
ini my first ff nct member. semoga suka yaa. minta vote & komennya ya.
Gomawo🌼

BiChan92

Forced Marriage | JUNGWOO ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang