Gadis jangkung itu merasa gugup, ia sempat menelan ludahnya beberapa kali. Keringat terus bercucuran dari dahinya setiap ia melangkahkan kakinya hanya untuk berkeliling ruangan itu. Beberapa kali ia berlatih mengucapkan kata-kata, salah sedikitpun ia koreksi agar sempurna saat diucapkan nantinya.
Setelah dirasa cukup, ia mulai berdeham, merapihkan rambutnya, lalu melihat panturan dirinya dicermin. Gadis itu melihat jam tangannya. "Masih jam 3 sore, aku berjanji datang jam 4 sore, tidak apalah."
"Huft, ayolah Chou Tzuyu. Kau pasti bisa!" ucapnya pada diri sendiri.
Setelah itu gadis itu mengambil bunga dan sebuah kotak kecil yang ia selipkan disakunya. Melangkah keluar dari ruangan dengan tujuan menuju mobilnya yang berada dibasement.
"Semoga saja hari ini berjalan lancar," ucapnya.
○○○
Sementara itu, ditempat lain terlihat seorang gadis cantik tengah duduk manis sembari menikmati secangkir cappucino panas yang menemaninya dikala hujan deras saat itu. Cafe juga sepi karena hujan, apalagi sebentar lagi cafe ini akan tutup.
"Maaf nyonya, apakah anda akan pesan yang lain? Sudah 1 jam lebih anda duduk disini hanya dengan ditemani secangkir cappucino. Apakah anda tidak lapar dan berniat memesan makanan? Orang yang anda tunggu kelihatannya masih belum datang," tanya seorang pelayan kepada gadis itu.
Pelayan itu sudah beberapa kali bertanya kepada gadis itu, karena dia hanya berdiam diri sejak 3 jam yang lalu tanpa memesan apapun. Kecuali, satu jam yang lalu ia akhirnya memesan secangkir cappucino panas untuk menghangatkan dirinya.
"Ah, tidak. Saya masih akan menunggunya, saya yakin dia akan datang. Tolong tunggulah sebentar lagi, saya pasti akan memesan lagi nanti," ucap gadis itu sambil tersenyum paksa.
"Baiklah kalau begitu. Maaf sebelumnya, bolehkah saya duduk disini untuk menemani anda menunggu orang itu? Sekarang sudah jam 7 malam, sebentar jam lagi cafe ini akan tutup," tawar pelayan itu.
Gadis itu kemudian menghela nafas, lalu tersenyum tulus. "Boleh saja, duduk?" ucapnya menawarkan.
Pelayan itu tersenyum lalu mendudukan diri dihadapan gadis itu.
"Namamu siapa?" tanya gadis itu.
Sambil tersenyum menunjukan gummy smile ia memjawab. "Namaku Myoui Mina, salam kenal. Anda sendiri?" Mina mengulurkan tangannya.
"Tidak usah terlalu formal begitu. Namaku Minatozaki Sana, salam kenal." Sana menyambut ukuran tangan Mina.
"Menunggu seseorang yang spesial, ya? Sampai rela berjam-jam duduk manis sendirian disini?" tanya Mina.
Sana tersenyum malu sambil mengangguk. "Iya, dia itu pacarku," ucap Sana.
Mina membulatkan mulutnya. "Ouuhh. Pantas saja, sampai rela menunggu berjam-jam seperti ini. Ternyata belahan jiwa, kekeke." Mina terkekeh.
"Iya...begitulah...," ucap Sana malu.
Saat Mina akan buka suara, tiba-tiba pintu masuk berbunyi dan memperlihatkan sesosok gadis jangkung yang sedang mencari seseorang.
Sana yang menyadari itu adalah orang yang sedari tadi ditunggunya, seketika berdiri dan melambaikan tangannya. "Tzuyu!" panggil Sana bersemangat sambil tersenyum lebar.
Gadis jangkung itu menoleh kearah sumber suara, lalu tersenyum menunjukan lesung pipinya. Dengan cepat ia berjalan menuju meja gadisnya dan memeluknya dengan erat.
"Maaf membuatmu menunggu begitu lama," sesal Tzuyu.
Sana melepaskan pelukannya lalu kemudian mencubit pinggang Tzuyu dengan sangat keras. "Kemana saja kau, hah?!" tanyanya dengan nada menuntut.
"Aduduh, sakit. Sebentar akan kujelaskan, sabar. Ngomong-ngomong siapa gadis ini?" Tzuyu menunjuk Mina dengan wajah yang kesakitan karena cubitan Sana yang begitu menyakitkan.
"Oh iya, aku lupa." Sana menepuk jidatnya sendiri. "Maaf ya Mina. Terimakasih sudah menemaniku barusan, sekarang orang yang kutunggu sudah datang." Sana sedikit membungkukan badannya.
Mina berdiri, lalu tersenyum. "Tidak apa, lagipula aku sedang tidak sibuk. Dan sekarang kurasa aku harus beres-beres. Cafe akan segera tutup," ucapnya lembut.
○TBC○
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐘𝐨𝐮「SaTzu」[END]
FanfictionAkhirnya setelah lama penantian yang panjang, hari ini datang juga Warning! • GxG • Baku ©QyuRiz 07-05-20