"Apa yang harus kulakukan sekarang?"
Gadis jangkung itu kini menatap tubuh tak berdayanya didalam mobil. Bagaimana ya...rasanya menatap diri sendiri dalam keadaan mengenaskan seperti itu benar-benar membuat hampa.
"Ekhem-ekhem. Pertama-tama ada aturan yang harus kau tau," ucap gadis cantik yang sekarang sudah tak bersayap disamping Tzuyu.
Tzuyu menoleh menatap Mina. Gadis itu benar-benar lemas, tapi ia tak bisa merasakannya. Ia hanya arwah penasaran sekarang, bisa apa? Hanya berkeliaran.
"Sebutkan. Aku mendegarkan," ucap Tzuyu.
"Hmm baiklah. Pertama, yang hanya busa melihatmu itu hanya aku, dan pacarmu, setelah itu tidak ada lagi. Mengerti? Jadi jangan gegabah," ucap Mina.
Tzuyu mengangguk. "Tapi bagaimana caranya aku berbicara dengan Sana jika orang lain tidak bisa melihatku? Nanti orang akan menyangka Sana tidak waras jika berbicara seorang diri."
"Sudah kubilang tenang. Aku sudah mengatur semuanya. Kau tinggal selesaikan dulu." Mina menunjuk wajah Tzuyu.
"Ah, baiklah." Tzuyu menghela nafas pasrah. Masih ngeri dengan tubuhnya yang terlihat tak berdaya dengan daran dimana-mana.
"Dan satu lagi. Kau jalan sendiri menuju kafe. Aku duluan, dah!"
Dan seketika Mina menghilang.
"Malaikat macam apa kau ini?!"
○○○
Sementara menunggu Tzuyu datang. Karena itu akam memakan waktu banyak, Mina berinisiatif menyamar menjadi salah satu pelayan di kafe yang akan menemani Sana selama Tzuyu dalam perjalanan.
"Maaf nyonya, apakah anda akan pesan yang lain? Sudah 1 jam lebih anda duduk disini hanya dengan ditemani secangkir cappucino. Apakah anda tidak lapar dan berniat memesan makanan? Orang yang anda tunggu kelihatannya masih belum datang," tanya seorang pelayan kepada gadis itu.
(Coba ingat-ingat chapter 1 ya hwhwhw)
○○○
"Tzuyu!" panggil Sana bersemangat sambil tersenyum lebar.
Gadis jangkung itu menoleh kearah sumber suara, lalu tersenyum menunjukan lesung pipinya. Dengan cepat ia berjalan menuju meja gadisnya dan memeluknya dengan erat.
Saat itu Tzuyu menyadari seseorang yang tidak asing yang sepertinya menemani Sana sejak tadi.
"Maaf membuatmu menunggu begitu lama," sesal Tzuyu.
Sana melepaskan pelukannya lalu kemudian mencubit pinggang Tzuyu dengan sangat keras. "Kemana saja kau, hah?!" tanyanya dengan nada menuntut.
"Aduduh, sakit. Sebentar akan kujelaskan, sabar. Ngomong-ngomong siapa gadis ini?" Tzuyu menunjuk Mina dengan wajah yang kesakitan karena cubitan Sana yang begitu menyakitkan.
"Oh iya, aku lupa." Sana menepuk jidatnya sendiri. "Maaf ya Mina. Terimakasih sudah menemaniku barusan, sekarang orang yang kutunggu sudah datang." Sana sedikit membungkukan badannya.
Mina berdiri, lalu tersenyum. "Tidak apa, lagipula aku sedang tidak sibuk. Dan sekarang kurasa aku harus beres-beres. Cafe akan segera tutup," ucapnya lembut.
Tanpa terlihat oleh Sana, Mina mengedipkan sebelah matanya pada Tzuyu. "Bagaimana? Aku memegang ucapanku, kan?" Entah bisikan darimana itu, membuat Tzuyu mengerutkan kening, tapi gadis jangkung itu yakin, itu pasti suara Mina.
♡♡♡
Mereka berdua, Sana dan Tzuyu, berjalan bergandengan tangan. Tzuyu sudah menjelaskan alasannya kenapa bisa sampai terlambat.
Ya,,meskipun sebagian besar memang kebenaran. Ada satu hal yang tidak Tzuyu sebutkan saat menjelaskan alasan itu kepasa Sana.
Yah, kalian tahu pasti, kan? Kenapa Tzuyu tidak mau menyebutkannya?
Karena Tzuyu ingin menghabiskan waktu terlebih dahulu dengan Sana, orang paling berharga satu-satunya didunia ini setelah orang tuanya meninggal saat dia masih SMA.
Saat dia benar-benar dalam masa teepuruknya. Disitulah Sana selalu asa untuknya. Meskipun beberapa kali Tzuyu menolaknya. Gadis itu bersikeras ingin dekat dengannya.
Sampai akhirnya....
Yah... Mereka berpacaran.
TBC
Sepertinya tinggal sekali lagi:)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐘𝐨𝐮「SaTzu」[END]
FanfictionAkhirnya setelah lama penantian yang panjang, hari ini datang juga Warning! • GxG • Baku ©QyuRiz 07-05-20