Part 9 -Willy Karin-

2.2K 144 2
                                    

Setelah kepala sekolah membubarkan mereka dan menyuruh para siswa-siswi pulang, Willy bergegas ke SMP di mana adik Alrick bersekolah, dengan menaiki motor sport kesayangan Alrick, sementara mobilnya ia berikan pada Alex. Jangan tanya kenapa Willy mau repot-repot menjemput adik Alrick, karena Willy tidak mau sampai dapat bogeman maut dari Mommy Alrick.

Willy menunggu Karin di gerbang sekolahan, tak lama kemudian bel berbunyi dan seluruh siswa-siswi mulai berhamburan. Willy menunggu Karin hingga setengah jam lamanya tapi, gadis itu tak kunjung keluar. Willy gelisah lelaki itu lalu berinisiatif masuk ke dalam sekolahan yang sudah nampak sepi itu.

Netra Willy menangkap sosok seorang gadis yang tengah memakan cemilan seraya menonton pertandingan basket. Mata Willy membulat kala melihat bola basket itu hendak jatuh ke arah gadis itu, Willy segera menghampiri gadis itu dan menangkap bola basket yang tinggal berjarak beberapa sentimeter dari gadis yang sedang menutup matanya itu.

Netra Karin terbuka menatap bola basket yang sedang dipegang sebuah tangan yang tak asing baginya.

"Kak Iwil?" panggil Karin menatap Willy.

Lelaki itu mendengkus karena lagi-lagi Karin memanggilnya Iwil! Oh hellow nama dia Willy garis bawahi Willy bukan Iwil! Lelaki lalu melemparkan bola basket itu pada anak-anak yang sedang menunggu bola basket darinya.

"Kak Iwil kok bisa ada di sini? Udah lama ya? Abang Al-nya mana? Kok yang jemput Karin Kak Iwil terus sih," ucap Karin berceloteh seperti biasa membuat kepala Willy pusing.

Lelaki itu langsung menyumpal mulut Karin dengan cemilan yang berada di tangan gadis itu ketika Karin hendak kembali berbicara. Tanpa aba-aba Willy menarik Karin tak lupa membawa tas gadis itu yang Willy yakini penuh dengan cemilan, lelaki itu menyeret Karin menuju motor Alrick berada lalu memberikan Karin helm.

"Helm buat apa, Kak?" tanya Karin polos.

Willy mendengkus lalu dengan dingin berkata, "Pake."

"Gimana caranya? Tangan Karin lagi pegang makanan," ucap Karin.

Willy menunjuk tasnya memberi kode pada Karin agar menaruh cemilannya itu di tas miliknya.

"Apa?" tanya Karin kesal. Gadis itu sungguh kesal pada lelaki dingin di hadapannya dingin boleh tapi, jangan bisu!

"Masukin cemilan kamu ke sini," ucap Willy sebal.

"Ngomong dong dari tadi, gak bisu 'kan!" ucap Karin mendengus. Gadis itu lalu memasukan cemilannya ke dalam tas Willy.

Setelah memasukan cemilan Karin melipat kedua tangannya di dada, gadis itu merajuk! Willy dengan seribu ketidak pekaannya memberikan helm miliknya pada Karin.

"Ga mau pake helm, engap!" ucap Karin judes.

Willy menghembuskan nafas kasar lalu lelaki itu hendak memakaikan helm pada Karin. Gerakan lelaki itu terbaca oleh Karin, gadis itu lalu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menghindari tangan Willy yang ingin memakaikan helm padanya. Willy yang kesal lalu menarik gadis itu dan mendekapnya agar tidak bergerak.

"Diem!" ucap Willy dingin.

"Ga mau pake helm, ih! Engap tahu, Kak!" protes Karin.

"Kamu harus pake helm itu peraturan dari negara, mau kena tilang, huh!" ucap Willy dengan kesal.

Karin terdiam saat Willy memasangkan helm padanya, netra keduanya bertemu untuk sesaat lalu ....

"Woa! Akhirnya Kak Iwil ngomong lebih dari tiga kata. Bentar aku hitung dulu, satu, dua, wow! Dua belas kata hebat!" ucap Karin bertepuk tangan.

Bad CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang