chapter 6

2.6K 173 31
                                    

Assalamualaikum teman teman... Sudah lama nunggu ya.. Maaf ya baru up aku lagi males nulis nih

Kembalian nya ambil saja bu,oh iya ibu ibu maaf bukan nya gak sopan istri saya bukan orang yang seperti ibu bilang besok saya suruh istri saya belanja disini, kalo bisa sekarang juga saya suruh istri saja belanja sekalian saya suruh beli mulut ibu ibu semua yang pada julid, pake ATM gold saya cukup gak? Kalo perlu saya bayar pake dolar juga biar sama kaya ricis!" sinis wildan pada ibu ibu komplek yang julidnya nauzu billah

Kembalian nya ambil saja bu,oh iya ibu ibu maaf bukan nya gak sopan istri saya bukan orang yang seperti ibu bilang besok saya suruh istri saya belanja disini, kalo bisa sekarang juga saya suruh istri saja belanja sekalian saya suruh beli mulut ibu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wildan akhirnya pergi dari tukang sayur itu setelah mendapatkan belanjaan nya nmun ketika ingin pergi wildan berbalik lagi dan bicara pada tukang sayurnya

"Bu besok adain ATM/ Debit di gerobak sayur ibu klo bisa adain gopay atau OVO biar sya bisa bayarin mulut ++ gerobak ibu! " lalu wildan pulang ke rumah untuk memasak

Ibu ibu komplek yang tadi pada ngejulid pun hanya diam mendengar perkataan wildan

"Dasar ibu ibu komplek,bisanya pada ngomongin orang aja, berani beraninya ngomongin bini gua, jangan sanpe wildan bar bar keluar trus nyumpel mulut mereka pake lap topo" wildan ngedumel dijalan arah pulang kerumahnya

Sampai di rumah wildan langsung masuk ke dapur dan mencuci terong lalu memotong motong dan menambahkan terigu, royco dan telur diaduk jadi satu lalu memanaskan minyak dalam penggorengan sedang

Dia menggoreng terong crispynya sambil menunggu matang dia menyiapkan nasi untuk dia dan dan ricis

Setelah selesau wildan memanggil ricis dengan berteriak tanpa mau meninggalkan dapur dan makanan yang telah dia masak

"RICISS.... " Panggik wildan dengan suara yang tak biasa,karena belum ada sahutan wildan pun berteriak lagi

"RICIS.... UMI.... CISS.... RIAA YUNITAA ALAMSYAHH" kata wildan sambil berjongkok di depan penggorengan

"mana sih nih anak gak tau apa gua lagi kesel lama banget, katanya laper tapi gak nongol juga" kesel wildan sambil melempari spatula nya sembarang arah

Tak lama ricis turun dan melihat wildan seperti orang gak waras di dapur gelesoran di bawah dan dapurnya sangat berantakan

"Astagfirullah Kamu kenapa sih wildan,istigfar jangan teriak teriak ada apa? Cerita sama aku,ini dapur juga kok berantakan?" kata ricis yang kebingungan melihat dapur berantakan

"Haah? " kata wildan bingung mau ngomong apa sama ricis

"Kamu gak dikeroyok kan sama ibu ibu komplek dan? " kata ricis dengan tatapan penuh menyelidik

"Bukan cuma dikeroyok aku tawuran sama mereka, berani beraninya mereka merendahkan istriku yang cantik ini, aku gak terima jadi aku ajak tawuran aja mi" kata wildan kikuk

Dan ricis mendengar pernyataan dari wildan hanya bisa tertawa ngakak

"Kok kamu ketawa? Aku gak mau kamu tinggal dilingkungan yang orangnya hobi ngegibah, mending kita tinggal dikebagusan aja " kata wildan memutuskan

"Yaudah kalau itu mau kamu aku mah sebagai istri ngikut aja" kata ricis

"Yaudah mi ayu kuta makanaku laper nih" kata wildan

"Lagian kamu marah marah mulu, ayu aku juga laper" kata riciss sambil membawa makanan ke ruang tamu

Mereka makan dalam diam, setelah makan mereka merapihkan piring sisa makan mereka dan mencuci nya bersama.

Setelah itu mereka kembali ke kamar dan bersih bersih lalu menunaikan sholat Ashar,setelah itu wildan memesankan teman nya makanan lewat ojek online

Oke guys sampai sini dulu yaa aku males banget mikir, sampai jumpa sampai ketemu lagi sampai aku punya mood untuk nulis lagi

Jangan lupa vote dan komen yaa

Rasa Ini Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang