drei || 03

2.2K 375 63
                                    

Remember me?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Remember me?

🥀




"—(name)?"

Jika didefinisikan dengan kata kata...mungkin, seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang menari nari didalam perut Rin, atau jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya dan serasa ingin lompat keluar.

Lihat, Tuhan telah menjawab doanya. Bertemu lagi dengan gadis yang selama ini ia rindukan. Gadis yang selama ini selalu menjadi bayangannya. Yang ia sebut sebut sebagai hantu gentayangan yang tidak pernah absen dari pikirannya. Rasanya Rin ingin segera memeluk (name) sekarang jika saja...

"Eh ya? Siapa ya?"

Ekspetasi kadang tak sesuai realita.

"H heh?" Rin mengerjap bingung. Sirna sudah bayangan ia akan "reuni" kecil kecilan dengan gadis didepannya itu.

(Name) tersenyum kikuk, "Anoo, gomen, tapi kamu siapaaa??^^". Si pria surai merah hanya terdiam. Tidak mungkin kan jika (name) benar benar melupakan dia? Hey, kemarin baru saja dia mengatakan pada Sousuke bahwa tidak ada yang bisa melupakan seorang Matsuoka Rin!

"A-aku Matsuoka Rin, kita satu kelas" Rin meneguk ludahnya kasar, sementara (name) masih berusaha mengingat ingat, siapa pria hiu didepannya ini?

"Memangnya aku punya teman bernama Matsuoka Rin ya?"

"Tentu saja kau punya! Aku Matsuoka Rin yang masih merindukanmu hingga—"

Ah, Rin nampaknya kau sedikit berlebihan?

(Name) benar-benar membuat Rin menjadi gila seperti ini. Lelaki pemilik iris merah itu menutup mulut nya dengan telapak tangannya sendiri, mati matian menahan malu karna barusan ia melontarkan kalimat yang seharusnya tidak ia ucapkan. "Sial sial mulut ceroboh! Apa yang barusan kau katakan Rin?!"

Tapi diluar ekspetasinya, (name) malah tertawa lucu. Membuat Rin menjadi bingung tapi juga dibuat terpana. Setelah bertahun-tahun ia bisa melihat tawa manis gadis kecil itu. Oh maksudku gadis kecil yang sekarang tumbuh menjadi sangat cantik. Gadis kecil yang dulu Rin kenal sebagai murid perempuan mungil paling kuat dikelas, sekarang telah tumbuh menjadi gadis yang amat anggun. Lihatlah surai (hair colour) nya yang tergerai indah, juga iris (eye colour) yang berkilau diterpa sang rembulan. Membuat Rin semakin jatuh hati pada teman masa kecilnya itu.

"Gomen, gomen, aku hanya bercanda. Tentu saja aku masih mengingatmu, Rin-kun." (name) menghentikan tawanya, lantas dengan manis ia tarik kedua sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman.

Senyuman yang selalu Rin suka.

"Dan juga terimakasih sudah merindukanku. Yaahh, aku tau aku memang anak yang pasti dirindukan semua orang"

"(Name)...benar benar tidak mengerti apa yang kuucapkan ya..."

"K-kukira kau benar benar melupakanku, (name)! D-dan apa apaan perkataanmu barusan? Maksudku aku m-merindukan sekolah, bukan dirimu!" Elak Rin. Tapi dalam hati bernapas amat lega. Tuhan, ia sangat ingin memeluk gadis itu sekarang. Tapi tentu saja tidak mungkin Rin melakukannya, karna ia masih sadar, dia bukanlah seseorang yang spesial dimata (name). Lebih jelasnya, hanya sekedar teman masa SD nya bukan?

Menyengir lebar, (name) berjalan mendekat, "Rin-kun ngapain disini?". Rin yang merasa gugup berada didekat (name) mengalihkan wajahnya, "T-tidak ada, hanya sekedar berjalan-jalan dan—"

"Wajahmu merah, kau sakit?"

Apa Rin boleh berteriak sekarang? Jarak wajah mereka hanya berkisar 15 cm sekarang. (Name) sedikit berjinjit untuk menyentuh jidat Rin dengan punggung tangannya, "Tidak panas kok,, eh tapi pipimu hangat!" Sontak Rin menjauhkan wajahnya. Apa (name) sebegitu tidak sadar bahwa jantung Rin hampir loncat keluar?

"O-oi jangan sembarangan menyentuhku, (name)!!!"

"ya ampun tangannya lembut sekalii!!!"

Lihat, sifat tsunderenya keluar lagi.

"Aku hanya memastikan bahwa kau tidak sakit kok!" (Name) menggembungkan pipinya lucu. Membuat Rin semakin gemas dan ingin melahap gadis itu utuh utuh.

"Baiklah baiklah, aku minta maaf. A-aku hanya terkejud kau menyentuhku seperti tadi..." lirih Rin diakhir kalimat. Pipinya memerah bahkan menyaingi truk pemadam kebakaran.

(Name) terkekeh, "Ayo berkeliling!" Lantas tanpa permisi, gadis bermanik (eye colour) itu menarik lengan Rin, membawanya keluar dari area sekolah. Rin yang masih terkejut hanya bisa mengikuti (name) yang menarik nya entah kemana.

.
.
.

"Woah! Indahnya!" Iris (eye colour) cantik (name) mengerjap lucu. Hamparan kerlap kerlip lampu kota Iwatobi terlihat dari atas sini. Suara ombak pantai masih terdengar walau samar. Udara dingin membuat Rin merapatkan jaketnya. "Oi (name), apa tidak papa jika kita hanya berdua ditempat sepi seperti ini?"

"Hm? Memangnya kenapa?"

"I-itu kan, anu...jika ada laki-laki dan perempuan berdua saja ditempat sepi...akan berbahaya"

"Memangnya kau berbahaya?" (Name) terkekeh.

"Tentu saja, (name)!! Kau tidak tau dari tadi aku menahan untuk tidak menciummu!!"

Rin menghela napas, "Kau masih saja polos seperti dulu, (name)"

(Name) mengangkat kedua bahunya. Setelahnya tidak ada percakapan apapun, hanya suara angin malam yang terdengar samar.

"(Name)..." panggil Rin memecah keheningan. Yang dipanggil pun menoleh ke empunya suara.

"Kurasa aku harus memastikannya sekarang" pikir putra sulung keluarga Matsuoka itu. Rin meneguk salivanya kasar sebelum dirinya menatap balik (name). "Apa kau...punya pacar?"

"Tidak."

Satu kata yang membuat Rin menarik kedua sudut bibirnya. Perasaan senangnya sekarang tidak bisa dideskripsi kan dengan kata kata. Rasa senang melebihi ketika seorang anak kecil mendapat kado di hari natal. Rin bahagia, penantiannya selama ini terbalas.

"Kalau begitu, boleh aku mendekatimu?"

"Tentu saja."

Tuhan, rasanya Rin ingin terbang sekarang juga. Senyum bahagia pun tak pernah pudar dari bibirnya.

"Kenapa diam, katanya kau mau mendekatiku? Tidak jadi?"

"Ha? Maksudnya?"

(Name) menggeser badannya untuk berada tepat disamping Rin, membuat pria berumur 20 an itu mengernyit bingung.

"Nah, sekarang jadi lebih dekat kan?"

Rin baru ingat satu hal,

Seorang (full name) adalah gadis ter tidak peka yang pernah ia temui.



🥀

To be continued—12 Mei 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued—
12 Mei 2020










Actually Ray in real life:

MAKAN NOH DOBEL AP:)
//lempar hp

bodoamat ya kalimatnya berantakan:)
Eh, ini uda masuk tema blom si:)
Budu ah pusying:')
Dah la.


Vomment sayang:)

Peka Dong! || Matsuoka Rin[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang