JANGAN LUPA TEKAN BINTANGNYA
HAPPY READING 💙💙
.
.
.
.Aku dan Mbak Laras sedang sibuk membantu mama dengan pesanan kuenya. Aku mengaduk adonan kue dengan mixer. Sedangkan mbak Laras yang menuangkan adonan yang sudah tercampur kedalam loyang. Dan mama yang sibuk menakar beberapa bahan kue lainnya untuk diaduk nantinya.
Aku melirik mbak Laras. Mbakku itu terlihat fokus banget sama kerjaannya. Melihat mbak Laras gini aku jadi teringat kata-kata mas Andra dua hari lalu sebelum ia kembali ke Jogja.
"Sudah ada rencana?"
Kunyahan perkedel daging buatan mama dimulutku berhenti. Aku menatap mas Andra yang masih setia sibuk dengan laptop diatas meja.
"Rencana apa?"
"Lulus nanti mau kemana?"
"Oh"
"Kok 'oh' ? Jadi sudah ada planning kemana?"
"Ya nggak keman-mana mas. Habis lulus yaudah sih"
"Ya nggak gitu maksud mas Nay. Maksudnya kamu pilih Univ mana atau mau politeknik aja?"
"Nggak tau. Emang Nay kuliah?"
"Lah kamu gimana sih?! Kamu nggak kuliah?"
"Nggak ngerti mas"
"Kamu kalau nggak mau kuliah ngapain? Kawin? Kerja juga nggak mungkin Nay. Jaman sekarang ijazah SMA nggak laku"
"Naya nggak tau mas. Nay nggak ada planning apa-apa"
Mas Andra menghela nafas. Ia menutup laptopnya lalu memfokuskan pandangannya kepadaku. "Kamu harus ada planning! Hidup itu maju nggak mundur Nay!"
"Ya tapi Naya nggak tau harus gimana"
"Kamu itu pinter. Jadi mulai sekarang harus ada planning. Minimal D3 kalau males S1 Nay"
"Kawin ae lah mas"
"Sama siapa?"
"Mas Dimas!"
"Kayak Dimas mau aja sama kamu"
"Ya terus aku harus gimana? Langkah apa dulu kalau mau bikin planning?"
"Yaampun Nay, gini deh kamu tanya mbak mu aja. Kalau kamu minta saran mas, yang ada kita bakal ribut karena kita beda pola pikir. Kalo sama Laras kalian sama-sama cewek jadi pastinya sepemikiran"
Aku kembali menatap mbak Laras. Ia sudah menyelesaikan kegiatannya, memasukkan beberapa loyang kedalam oven. Aku menghembuskan nafas pelan setalah mbak Laras kembali disampingku "mbak?" Panggil ku pelan. Ia menoleh menatapku dengan alis terangkat satu.
"Setelah ini mau ngapain?"
"Maksudnya? Setelah bantu mama selesai? Ya pergi tidur lah. Ngapain lagi"
Aku menggeleng pelan "Nggak, bukan itu. Maksud Naya tuh--" Duh aku bingung tanyanya. Mau diawali bagaimana.
"Apaan sih dek? Kamu ambigu banget"
"Jadi gini mbak aku tuh---"
Aku menjelaskan perihal obrolanku kemarin dengan mas Andra. Bagaimana mas Andra bertanya pendapat ku tentang aku kedepannya.
"Masa kamu gaada pemikiran sama sekali habis lulus kemana gitu"
Aku menggeleng lagi. Aku menekuk kedua lututku. Kami sudah berada di teras depan rumah. Menikmati coklat hangat dan puding yang aku buat tadi sore. "Kalau ada ngapain Aku repot-repot tanya mbak"

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU BUURMAN (END)
ChickLitWiting Tresno Jalaran Soko Kulino. Bagi Kanaya Adijaya, pepatah Jawa yang satu itu masih menjadi tanda tanya besar pada hatinya. Witing = Permulaan Tresno = Cinta Jalaran = Karena Soko = Dari Kulino = Terbiasa Pepatah yang artinya "Cinta tumbuh k...