Hujan

1.3K 123 6
                                    

Ding dong...

Bel pulang berbunyi, anak anak kelas 1-A langsung berhamburan keluar dari kelas mereka.

" Jiro-san ayo kita pulang" kata momo pada jiro

" Maaf yao momo, kau pulanglah duluan, aku harus piket kelas dulu" jawab jiro

" Baiklah, aku pulang duluan ya" Momo keluar meninggalkan kelas dan Jiro yang sedang piket.

" Akhirnya selesai! Capek juga membersihkan kelas ini sendirian" Karena jiro kebagian piket saat pulang sekolah, mau tidak mau dia harus melaksanakannya. Dia pun bergegas keluar.

" Ha? Hujan, yang benar saja, aku tidak bawa payung" kata jiro keluar dari kelasnya sambil menengok ke jendela dan berjalan menuju teras sekolahnya, dia berdiri sambil menunggu hujannya reda.

Dari lorong terdengar suara langkah kaki, suaranya mulai mendekat.

" Yo... jiro" sapa kaminari

" Kau tidak bawa payung? Mau ikut pulang bersamaku?" Tanya kaminari sembari mengeluarkan payung lipat dari tasnya.

" Kau darimana? Kenapa baru pulang?" tanya jiro heran

"Aku habis mengumpulkan tugas ke ruang guru, kenapa? memangnya kau mencariku ya?"

" Tentu saja tidak" jawab jiro sinis

" Bagaimana? Mau pulang bareng tidak?"

"Tidak, terimakasih"

" Ayolah, kita kan satu asrama, bagaimana jika hujannya lama? Lagipula kita ini kan teman dekat kan?" Kaminari mencoba meyakinkan jiro agar mau pulang dengannya.

" Baiklah, dasar kau ini" jiro akhirnya mau pulang bersama kaminari

***

"Aku lupa, kita akan satu payung, apa tidak apaapa seperti ini?" Ujar kaminari dalam hati

" jangan jauh jauh kaminari, aku bisa basah" kata jiro

" B.. Baiklah"
Kaminari perlahan mendekat, lebih dekat pada jiro agar dia tidak kebasahan, sampai akhirnya bahu mereka bertabrakan.

" Ah kenapa ini? Kenapa jantungku tak mau berhenti berdetak kencang, apa jiro mendengarnya?"  Wajah kaminari memerah, malu sekali rasanya jika nanti jiro melihat wajahnya sekarang.

" Kaminari apa kau demam?" tanya jiro

" Ah itu, begini jiro"

" Hmm?" Jiro memerhatikan wajah kaminari, sedangkan kaminari sedikit menjauhi jiro agar ada jarak diantara wajah mereka, jiro terbawa suasana sampai tidak melihat jalannya bahwa didepan ada turunan sekitar 20cm.

" Kenapa Ka.. Uwahhh!"
" Uwaahh!..." seru mereka bersamaan

Brukk!

Jiro tergelincir, sebelum terjatuh dia reflek memegang lengan kaminari yang akhirnya membuat mereka berdua jatuh, usaha menggunakan payung agar terhindar dari hujan dan air pun sia - sia, mereka tetap basah karena terkena genangan air.

" Kau kenapa sih kaminari, Aku jadi jatuh karena melihat wajahmu yang bodoh itu!" sentak jiro sembari membuka matanya

"Hee apa apaan inii!" jiro kaget bukan main

Posisi mereka jadi ambigu, kaminari dibawah sedangkan jiro diatasnya

" Hee bukankah kau yang menarikku jatuh ke genagan air ini juga, minta maaf sekarang!" jawab kaminari tak mau kalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hee bukankah kau yang menarikku jatuh ke genagan air ini juga, minta maaf sekarang!" jawab kaminari tak mau kalah

" Dan cepat bangun dari sana jiro!"

Wajah kaminari sudah luar biasa merahnya, wajah jiro juga tidak kalah merah, jiro sudah tak sanggup berkata kata lagi.

Jiro langsung bangun dan memegang belakang lehernya

" Ka.. Kalau begini, sudah kuduga harusnya aku tidak pulang denganmu!"

" A aku juga menyesal mengajakmu pulang tahu!"

Pada akhirnya mereka pulang sambil menyusuri jalan dibawah derasnya hujan, atmosfernya jadi sedikit canggung gara gara kejadian tadi, tetapi mereka tetap berjalan bersama walaupun sempat bertengkar.

" Kaminari bodoh, tapi ini menyenangkan" ujar jiro dalam hati

***
Sesampainya di asrama

" Hee jiro chan apa yang terjadi? Kenapa kau dan kaminari basah? Kalian tidak bawa payung?" tanya ashido kebingungan dengan sederet pertanyaan nya

" Ini semua gara gara jiro"
" Ini semua gara gara kaminari"
Ucap kaminari dan jiro bersamaan

" Ehh aneh sekali, kalian mencurigakan!"

Kaminari dan jiro hanya bertatapan kemudian membuang muka kearah yang berlawanan.

" Bodoh!" ucap jiro dan kaminari bersamaan lagi, yang pada akhirnya menyembunyikan senyuman mereka masing - masing.

-reinna🍀

Kamijirou Moment'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang