Chapter 6

18 1 0
                                    

Happy Reading ^^

...

"Kau... Siapa?"

.
.
.

"Ka-kau lupa ingatan?!"

Plak

Hyerin memukul kepala Lucas dengan pelan.

"Kau bodoh? Dia hanya bercanda. Mana mungkin luka di bahu membuatnya lupa ingatan." Ucap Hyerin membuat Kayla tertawa dan membuat lambang peace kepada Lucas.

"Dasar adik durhaka! Dan Hyerin, kenapa kau memukulku."

"Karena kau terlalu bodoh." Jawab Kayla dan Hyerin serempak membuat Lucas mengerucutkan bibirnya, dan hal itu membuat kedua gadis disana tertawa.

Pintu yang terbuka membuat mereka menghentikan tawa mereka, dan terlihat dua lelaki dan seorang perempuan memasuki ruangan itu.

"Kayla!" Teriak Carol dan memeluk Kayla dengan erat.

"Se-sak!" Ucap Kayla yang merasa sesak bahkan dia tidak bisa bernapas dengan benar.

"Ups, maaf hehe."

"Karena temanmu sudah datang, kami kembali dulu." Pamit Hyerin kepada Kayla.

"Eh? Kenapa cepat sekali?"

"Kau tahu seorang ibu hamil harus banyak istirahat bukan?" Ucap Lucas sembari merangkul Hyerin.

"Umm, baiklah. Jaga keponakanku dengan benar!" Ucap Kayla sembari mengelus perut Hyerin yang masih rata.

"Tentu saja, kalau begitu kami pergi." Dan setelah itu Lucas dan Hyerin pun meninggalkan ruangan itu.

"Ini, kami bawakan buah untukmu." Ucap Tom sembari memberi sebungkus buah apel.

"Terima kasih, tapi aku tidak boleh menggerakkan kedua lenganku terlebih dahulu." Ucap Kayla lalu mengerucutkan bibirnya.

"Lalu bagaimana kalau kau mau makan?" Tanya Carol.

"Disuapi oleh Kak Hyerin hehe."

"Kau mau?" Tawar Tom sembari memperlihatkan sebuah apel kepada Kayla dan Kayla langsung menganggukkan kepalanya. Tanpa mereka sadari ada orang yang menatap mereka berdua tajam.

"Kalau begitu akan ku kupasi." Tom pun mengupas apel tersebut dan memotongnya.

"Ah, Tom temani aku pergi untuk membeli sesuatu." Ucap Carol dengan cepat saat melihat Tom akan menyuapi Kayla. Sepertinya dia menyadari tatapan tajam itu.

"Kemana?"

"Ke Mini Market, ayo!" Carol pun langsung menarik lengan Tom dan keluar dari sana.

"Sepertinya mereka sangat terburu-buru." Ucap Kayla saat melihat kedua orang itu sudah menghilang.

"Kau mau?" Tawar Kevin sembari menyodorkan apel yang sudah dikupas tadi.

"Tentu." Kevin pun menyuapi Kayla dan Kayla makan dengan senang karena apel itu sangat manis.

"Kau tidak makan juga?"

"Tidak, untukmu saja."

"Apa masih sakit?" Tanya Kevin.

"Sudah tidak, hanya saja aku belum bisa menggerakan nya. Tapi, besok tangan kananku sudah bisa digerakan asal tidak melakukan hal-hal berat." Jawab Kayla dan diangguki oleh Kevin.

Keadaan menjadi hening, Kevin terus menyuapi Kayla potongan apel itu sampai habis, sedangkan sang gadis hanya menyantap sembari menonton berita di TV.

Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang