Happy Reading ^^
...
Siapakah arwah itu? Apakah dia Laura Emerald? Kalau benar, siapa yang melakukan hal sekejam ini? Dan masih banyak lagi pertanyaan dikepala Kayla.
.
.
."Bagian tubuh itu akan di identifikasi, beruntungnya bagian tubuh itu cepat ditemukan. Dan kalau boleh tahu, bagaimana kalian bisa menemukannya? Tidak banyak orang mengira bahwa akan ditemukannya bagian tubuh ditempat itu." Tanya Lucas, saat ini para Tim Khusus ada di ruangan Lucas setelah mereka membawa bagian tubuh yang mereka temukan.
Tom dan Carol pun juga tidak percaya ada 2 bagian tubuh yang terkubur di daerah yang lumayan banyak didatangi orang. Siapapun pelakunya, pasti dia sangat berpengalaman karena bisa menyembunyikannya dengan baik, apalagi dilihat dari potongan tubuhnya terlihat sangat rapih.
"Kayla lah yang menemukannya, dia menemukannya saat berjalan ke daerah TKP." Jawab Kevin, membuat Kayla meremas ujung bajunya dengan gugup. Dia memang tidak pernah memberi tahu tentang mata nya kepada Lucas, dia takut kalau Lucas akan menjadi benci kepadanya, dia tidak mau kehilangan orang yang sudah dia anggap sebagai kakak kandungnya itu.
Lucas pun menatap Kayla, membuat Kayla semakin takut dan gugup. Ia sangat bingung, haruskah ia memberitahu Lucas?
Tok tok tok
"Masuk!" Jawab Lucas, dan terlihat seorang staff masuk.
"Maaf menggangu Sir, tapi ini adalah hasil otopsi dari Prof. Smith." Staff itu pun menaruh sebuah berkas ke meja Lucas dan mengundurkan dirinya.
Lucas pun membuka berkas itu dan membaca kertas yang ada didalamnya, Kayla merasa ingin menghilang dari bumi saat mata Lucas menatap kearahnya dengan tatapan tak percaya.
"Pemilik dari tangan dan kaki itu adalah Nona Laura." Ucap Lucas membuat semua orang di ruangan itu terkejut, ah terkecuali Kayla karena dia sudah tahu dari awal.
"Bagaimana bisa? Apakah keluarganya sudah dihubungi?" Tanya Tom
"Aku akan menghubungi keluarganya." Ujar Carol, dia pun keluar dari ruangan itu disusul oleh Tom.
"Aku juga harus pergi." Ucap Kayla melarikan diri dari ruangan itu.
...
Kayla POV
Bagaimana aku bisa tidak sadar kalau Kevin mengikutiku, kalau aku menyadarinya pasti mereka tidak akan curiga kepadaku. Lebih baik aku kembali kerumah, aku perlu mendinginkan kepalaku.
Sesampainya di rumah, aku langsung pergi ke kamarku dan merebahkan diriku diatas kasur. Aku lelah, lelah secara jasmani dan mental. Kalau saja aku tidak memiliki kemampuan melihat ini, mungkin aku bisa hidup seperti orang normal.
Aku merasa ada yang memerhatikanku, aku pun langsung memerhatikan sekitarku dan aku bertemu dengan arwah perempuan. Disekitarnya banyak aura hitam yang bertandakan bahwa dia adalah arwah yang kejam.
Akan kuperjelas, untuk arwah yang memiliki aura putih berarti dia hanya ingin meminta pertolongan kepada yang bisa melihat mereka, dan mereka tidak berbahaya. Sedangkan, untuk arwah yang memiliki aura hitam berarti dia tidak terima bahwa dirinya sudah meninggal dan mereka sangat berbahaya.
Aku belum pernah melihat arwah sepertinya, dia penuh dengan aura negatif membuat tubuhku gemetar. Dia mulai berjalan mendekatiku, membuat tubuhku mundur. Aku harus keluar dari kamar ini, aku pun mulai berdiri dari kasurku.
Sepertinya dia tahu tujuanku untuk melarikan diri, dia menutupi jalan keluarku. Tiba-tiba saja dia mencekikku, dan mengangkatku. Aku tidak bisa bernafas, dan dia sangat kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes
Teen FictionBlue Eyes adalah codename ku dimarkas, aku adalah seorang Agent Khusus. Codename Blue Eyes bukan hanya sekedar nama saja, memang karena warna mataku yang berbeda dari kebanyakan orang membuatku memilih codename ini, tapi yang tidak diketahui oleh or...