meski cinta sudah kembali namun belum pasti cinta itu akan bertahan. karena di dunia ini yang dimakan cobaan dan ujian dalam cinta adalah hal lumrah. dan entah bagaimana caranya agar kita bisa mempertahankan apa yang kita miliki.
dan nyatanya cinta...
Aku masih memeluk Sana eonni dan entah sejak kapan tangisanku semakin menjadi. Aku bingung harus menceritakan nya atau tidak. Tapi mengingat betapa baiknya Sana eonni membuatku mengurungkan niatku untuk menceritakan masalahku padanya. Aku tidak ingin menambah beban nya, karena aku tahu Sana eonni pun pasti memiliki masalah.
Aku melepaskan pelukanku padanya dan menatap mata Sana eonni. Dapat aku lihat Sana eonni juga menangis. Aku jadi tidak enak padanya karena membuatnya bersedih.
"Eonni aku baik baik saja. Kau tidak usah khawatir." Ucapku padanya dan tidak lupa dengan senyuman ku.
"Dahyun-ah dengar! Aku tidak mau melihatmu bersedih. Jadi aku mohon ceritakanlah apa masalahmu. Jangan memendamnya sendiri, dan jangan merasa tidak nyaman. Kau sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri." Ucap Sana eonni dengan lembut tapi masih belum bisa membuat diriku nyaman.
"Dahyun-ah aku mohon jangan bersedih terus." Sana eonni kembali menasehati ku.
"Mian eonni aku hanya takut eonni terbebani. Karena sejak satu tahun yang lalu masalahku masihlah tetap sama yaitu karena tentang Kim Taehyung." Ucapku menundukkan kepala ku.
"Jangan berfikiran begitu karena kita semua adalah saudara." Sana eonni memeluk ku. Dan menyerahkan sesuatu kepadaku.
"Apa ini eonni."
"Aigoo!! Kau sampai lupa pemberian dari Jungkook yang di titipkan ke Mina." Kekeh Sana eonni karena mendengar respon ku.
"Ahhh!! Aku sampai lupa." Gumamku laku mengambil kotak yang berada di depanku. Aku membuka kotak itu kotaknya lumayan besar dan itu membuatku penasaran apa isinya.
"Apa isinya eonni. Bukankah kalian semua sudah membukanya." Tanyaku pada Sana eonni dan hanya mendapatkan senyuman yang penuh arti.
"Bukalah"
Aku membuka kotak itu dan aku menghela nafasku kasar. Apa lelaki Jeon itu tidak bisa membungkusnya dengan kotak yang kecil. Isinya saja hanya sebuah Rings kembar tiga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa apaan dia. Kenapa juga bungkusnya besar jika isinya hanya Rings ini." Ucapku kesal dan Sana eonni hanya terkekeh.
"Eonni!!!! Kenapa tidak memberitahu ku." Rengekku pada Sana eonni dan membuatnya semakin tertawa terbahak bahak.
"Kami saja juga kesal Dubu." Ucapnya yang membuat ku menatapnya.
"Aku akan menghubungi nya." Setelah mengatakan itu aku mengambil ponselku. Sedangkan Sana eonni beranjak keluar dari kamarku.
