2. Mission Two

811 139 16
                                    

SHIGINO Kisumi adalah seorang pria yang terlahir dengan keberuntungan yang melimpah, wajah tampan, postur tubuh tinggi, suara lembut, sifat dan sikapnya yang sopan, serta selalu akrab pada siapapun. Bagaimana bisa gadis itu berpikir kalau dirinya bisa mendapatkan pemuda dengan paket lengkap itu? Astaga kepalanya serasa ingin pecah jika memikirkan 5 rencana –Ralat– 20 rencana! Kebohongan publik apa yang tertulis di buku aneh itu. Perkataan Arima saat itu terlintas di otaknya 'Kau ingin membuatnya jatuh cinta kan? Lakukan saja apa yang dikatakan dibuku itu, aku membelinya pada Baa-san yang sedang trend di pinggir jalan.'

Apa-apaan Baa-san yang trend dipinggir jalan? Tak masuk akal.

Kedua tangan itu seperti ahli dalam memotong sayur, menatanya dengan baik dan rapih pada kotak bekal yang dibersihkanya. Bibir gadis itu tak henti-hentinya bersenandung riang dengan kegiatan yang dilakoninya sekarang, tak hentinya pula kurva senyum itu terlihat sangat jelas terlihat pada wajahnya, memikirkan rencana pada buku itu saja membuat [name] malu bukan kepalang. Sebenarnya gadis itu tidak pernah percaya bahwa buku konyol yang dibeli Arima akan membuat 'Prince Charming' jatuh cinta dengan cepat. Haha, terdengar tak masuk akal bukan? Tapi ya suara Arima terus menerus terngiang pada otaknya.

.
.

Bell makan siang itu bergema, gadis itu buru-buru membereskan peralatan sekolahnya terlebih dahulu kemudian mengambil kotak bento pada lacinya "Arima!, doakan aku beruntung hehe!"

Pemuda itu mengacungkan jempolnya "Ganbaree, tapi bohong!" Teriak Arima membuat gadis itu melotot terlebih dahulu sebelum melenggang pergi membuat Arima terkekeh.

Ingatan kemarin sore melayang diotaknya, percakapan kala itu membuat [name] yakin bahwa pemuda ini adalah cintanya, sangat yakin bahwa memang perasaan ini dinamakan 'Cinta', haha lucu sih karena gadis itu yang membiarkan gembok hatinya terbuka lagi oleh pemuda yang bahkan tak sengaja ditemuinya di perpustakaan Kota. Entah bagaimana gadis itu mendeskripsikannya ya, tapi perasaan memiliki pemuda itu memang selalu bersarang dalam hati serta otaknya.

Langkahnya berhenti pada tatkala manik gadis itu menemukan Kisumi yang baru saja keluar kelasnya, menghampiri pemuda itu [name] tersenyum "Shigino-san, ayo makan ber(dua)samaku!" Tunggu dulu, ini kan bukan pertanyaan? Harusnya gadis itu berkata 'Apa kau ingin makan bersamaku?' Bukannya 'Ayo makan bersama!', dasar gila. Tapi sudah terlanjur harus dibuang kemana muka malunya ini. Tak apalah sekali-kali diluar batas.

"Eh? [Last name].. ka? Tapi aku makan bersama mereka. Apa kau mau ikut makan bersama kami?" Tunjuk Kisumi pada dua pemuda yang gadis itu tidak diketahui wajahnya oh tunggu dulu ada satu perempuan yang berdiri sambil memasang senyum lembutnya. Pacar Kisumi? Semoga bukan.

"Ii no? Tapi etto aku sedikit tidak mengenal mereka? Apa boleh?" Kisumi mengangguk dan tersenyum pada gadis itu "Tentu saja, bergabunglah. Mereka juga tidak akan keberatan."

Kedua pemuda itu menghampiri Kisumi "Dare Kisumi?" Gadis itu sedikit terkejut buru-buru ia membungkuk dengan kedua tangan yang masih memegang kotak bentonya "[Full name] desu yoroshiku."

Arata – pemuda itu terkekeh dengan sikap gadis ini yang kelewat sopan "Oh! Kau yang selalu bersama ketua Osis itu kan?! Ore wa Sato Arata yoroshiku [last name]!" Tunjuk pemuda tiba-tiba itu pada [name] lalu mengulurkan tangannya pada [name].

Tersenyum lembut gadis itu menyambut uluran tangan Arata "Um benar, Yoroshiku Sato-san."

Pemuda yang dibelakang Arata menghampiri gadis itu dengan senyumnya "Ore Takahashi Aki, yoroshiku [last name]!" Kembali gadis itu menyambut uluran tangan pemuda itu "Haik Takahashi-san."

𝐏𝐄𝐊𝐀 𝐃𝐎𝐍𝐆 || S. KisumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang