JIKA saja dalam dunia ini ada cairan yang bisa membuat orang yang disukai itu menjadi jatuh cinta, jadi gadis itu tidak perlu repot-repot untuk mengikuti setiap rencana bodoh pada buku yang Arima berikan. Tapi tetap saja itu tidak akan mungkin ada kan? Sudah dibilang kalau cinta itu rumit. Rumit menyampaikan, rumit menjelaskan, lalu rumit untuk memendam.
Oh ayolah ini tidak lucu saat gadis itu terus-menerus menangis mendekam dikamar terhitung saat [name] pulang mengantar Hayato ke ITSC lalu pulang dengan menahan amarah serta kecewanya, padahal dari jendela kamarnya gadis itu sudah tau ini sudah malam. Bahkan ponsel gadis itu terus berdering yang memperlihatkan nama Arima dilayarnya.
Namun saat dering ponsel itu kembali mengusik telinganya gadis itu meraih kasar benda itu menekan tombol hijaunya "Apa? Kubilang kau tidak perlu kerumahku, aku baik-baik saja. Aku-"
"Ini aku Kisumi."
Aih? Kisumi katanya? Darimana ia mendapatkan nomor ponselnya? Tunggu dulu! Siapa tau ini hanya prank saja ya kan?
"Masa bodoh, kau hanya orang jail yang mengerjaiku saja-"
"Hontou da yo"
Sekilas sih suaranya memang Kisumi, ah? Bagaimana jika itu memang benar Kisumi? Duh bodohnya gadis itu sudah berteriak "Souka, gomen aku berteriak padamu. Aku pikir kau Arima" terdengar desah lelah dari sana gadis itu menekuk lututnya, seragam sekolahnya masih melekat pada tubuhnya "Siapa Arima?"
"Temanku, jadi ada apa menelponku?"
"Gomen aku berteriak kepadamu. Aku kalut saat Hayato tidak ada" sirat nada khawatir itu terdengar jelas "Wakatta, aku memaafkanmu"
Hening kemudian. Gadis itu berpikir untuk mematikan ponselnya karena mungkin Kisumi memang sudah selesai berbicara, namun saat gadis itu hendak menekan tombol merah suara seberang sana memanggil namanya.
"[Last name]" oke ini aneh, suara Kisumi terdengar serius saat memanggilnya. Apa jangan-jangan pernyataan cinta ya?
"Ada apa?"
"Dimana rumahmu?" Alis gadis mengeriyit bingung untuk apa Kisumi menanyai rumahnya? Otaknya mulai dipenuhi orang yang memang menelponnya ini sedang cosplay Kisumi. Alasannya, Kisumi tidak pernah meminta nomor ponselnya, kedua gadis itu hanya pernah meminta E-mail itu juga setiap ingin mengirim E-mail pada pemuda itu ia selalu ragu dan berakhir pesannya menjadi draf, ketiga Kisumi meminta maaf padanya lalu menanyakan rumahnya?
"Apa kau benar-benar Shigino?"
"Kau tidak percaya? Baiklah jika ingin bukti"
Tak lama setelah itu terdengar suara anak kecil yang berteriak girang "[Name] Onee-chan?! Konbanwa~" gadis itu terkekeh saat mendengar suara Hayato dengan nada cerianya.
"Bagaimana? Kau percaya kan?"
"Aku percaya, mmm etto rumahku 2 blok setelahmu" pintu gadis itu tiba-tiba terbuka memperlihatkan-Kuro anjing German Shepherd yang berjenis kelamin laki-laki mendekat kearahnya "Hey Kuro, dimana Lexus?" Jika saja gadis itu dapat melihat wajah Kisumi yang kini tersentak kaget dengan mulut yang menganga lebar saat gadis itu menyebutkan nama yang asing di telinga Kisumi.
Tak mendapatkan suara dari seberang sana, gadis itu kembali berkata "Shigino-san kau masih disitu?"
"Eh? Ah iya, sepertinya kau sibuk. Aku matikan saja jaa" lalu terdengar bunyi beep. [Name] menatap layar ponselnya bingung sambil melihat anjingnya sedih "Ada apa dengannya Kuro? Padahal aku sudah senang dia menelponku" Kuro mendudukan dirinya pada kasur gadis itu "Kau merasakannya kan? Aku jatuh cinta padanya tapi aku tidak tahu tentang perasaannya" [name] mengubur wajahnya pada lipatan kakinya, anjing itu terlihat berusaha menghibur sang majikannya "Aku tidak apa-apa, kau ingin tidur disini? Bawa Lexus kemari."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐊𝐀 𝐃𝐎𝐍𝐆 || S. Kisumi
Fanfiction˚ ༘♡ ⋆。˚ 𝒔𝒉𝒊𝒈𝒊𝒏𝒐 𝒌𝒊𝒔𝒖𝒎𝒊 ↳completed. ❝aku tidak akan melepasmu dengan ketidak pekaan perasaanku padamu.❞ ©𝐮𝐤𝐢𝐲𝐨. 𝐄𝐬𝐭 : 2020/05/12 ©𝖬𝖾𝖽𝗂𝖺/𝖿𝖺𝗇𝖺𝗋𝗍𝗌 𝖿𝗈𝗋 𝖼𝗈𝗏𝖾𝗋 𝗎𝗌𝖾𝖽 𝗁𝖾𝗋𝖾 �...