I/
Tak terasa,
Waktu telah begitu lama mempertemukan kita
Kita saling kenal; saling jaga
Pun tak jarang bagi kita beradu kata.Sampai detik ini
Siapa lebih tahu akan esok hari
Tentang mimpi dan mimpi
Atau hari mati.Wahai malam yang menyaksikan sujudku,
Rahasia apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku?
Wahai mimpi yang telah mencuri sebagian umurku,
Berita apa yang sebenarnya tiada pernah kau kabarkan padaku?Benarkah kalian tak pernah tahu
Rahasia-rahasia itu?
Atau cukup tahu saja
Bahwa semua akan mengalaminya?II/
Mana ada di dunia ini
Manusia yang hidupnya abadi?
Bukankah semuanya pasti mati?
Kembali menghadap ilahi rabbi.Lalu, apakah kita telah berpikir ke sana
Bekal apa yang hendak kita bawa
Manakala waktu itu telah tiba
Sedang kita tiada cukup menyiapakan apa-apaWahai, dikau kekasihku
Rembulan malam pujaanku
Masih sudikah kau mendengarku
Mengabulkan permohonan dariku.Baiklah, duhai kekasihku
Telah mekar bunga-bunga taman surgaku
Tak banyak kata lagi kusampaikan padamu
Mendekatlah! Dengar baik-baik bicaraku.Percayalah, wahai kekasihku
Kaulah cintaku
Seluruh kisah kasihku
Sungguh tiada selainmuJangan pernah tangisi aku
Bila telah tiba waktuku
Sebab siapakah aku bagimu?
Bila Rabb-ku telah menghendakiku.Duhai, kekasih hatiku
Bila telah tiba waktuku
Ikhlaskan sungguh-sungguh kepulanganku
Agar tiada beban bagiku menginggalkanmu.Antarlah kepulanganku dengan doa
Sebagai jalan bagiku melepas dosa
Dan bilamana rindu datang melanda
Bekali dirimu, temui aku di alam baka.12 Ramadhan 1441 H
KAMU SEDANG MEMBACA
TADARUS PUISI
PoetrySenandung kata sepasang aku dan kamu yang menjadi kita. Kita adalah kata. Kata adalah kita. Huruf-huruf yang berjodoh di bulan keberkahan puasa.