Him

15 5 1
                                    

Hari ini Azra pulang sangat telat, selesai pembelajaran masih ada rapat organisasi paskibra. Tak ada peluang untuk mengabari orang rumah karna banyak senior yang datang saat rapat. Tak heran Ismiati selalu marah karna Azra tidak mengirimi pesan jika pulang telat.

Bukan karna apa, sekolah dan rumah Azra memiliki jarak yang cukup jauh.
"Emang gak bisa izin ke senior pulang duluan? Rumah kamu jauh nduk" tanya Ismiati kesal dan khawatir.

" Gak enak Bun, masa aku izin duluan itu juga udah doa pulang" jawab Azra. Azra sudah cukup lelah hari ini, tenaga dan otak nya terkuras seharian.
Azra menaiki tangga dan menuju ke kamar. Melempar tas nya ke sembarang arah.

WhatsApp
Daffa

Lu cuma nanya kelas gua doang Zra?

Azra lihat smartphone yang ada di sampingnya, lalu ia membalas.

Iyaa
Lu gak mau nanya gua apa gitu?

Itu gua nanya juga karna kepencet doang

Yaudah kenalan dulu biar lu nanya wkwk
Kenalin gua Daffa Riano dari Mipa 1

Asyla Azra Naziwa
IPS 3

Punya sosmed lain selain IG?

Ada, FB Asylazran

Oke add back ya ☺️

Azra mengakhiri nya tanpa kata-kata lagi, lalu ia pindah ke aplikasi Facebook dan melakukan hal yang Daffa minta. Selesai itu Azra mematikan ponselnya.

Azra mulai mengumpulkan barang-barang untuk Diklat. Selesai itu ia langsung tertidur.

Daffa POV

Asyla

Lu gak mau nanya gua
apa gitu?

Itu gua nanya juga karna kepencet doang

"Haiss jujur amat jadi anak" ucap Daffa heran

Yaudah kenalan dulu biar
lu nanya wkwk
Kenalin gua Daffa Riano
dari Mipa 1

Asyla Azra Naziwa IPS 3

Punya sosmed lain selain
IG?

Ada, FB Asylazran

Langsung aja aku search nama dia di Facebook, dan langsung di add back. Aku liat foto-foto postingan nya. "gak terlalu cantik tapi lumayan tipe gue" kata hatiku.

Setelah aku kirim pesan terakhir, Azra mengakhiri hanya dengan membaca pesan ku.

Tok tok tok

"Mas Daffa, bapak kritis" ucap mbak Lala panik.

Aku mengambil jaket yang ada di meja dan mengambil kunci motor. Perasaan ku sangat tidak tenang.
Aku melewati lampu-lampu kota dengan sangat cepat, aku takut kejadian itu terulang lagi.

RS HARAPAN KELUARGA

Aku berlari menuju kamar yang biasa papa tempati,

"gimana keadaan papa saya dok?" Tanya ku dengan nafas tidak beraturan.

"Alhamdulillah papa mu bisa melewati masa kritisnya" jawab Dokter Tirta dengan tersenyum. Dan aku hanya bisa menghembuskan nafas lega..

"Assalamu'alaikum pa, Daffa datang" aku berharap papa menjawab nya,tapi mustahil aku berharap. Papa bisa melewati masa kritis saja aku sangat bersyukur, tapi aku yakin papa mendengar perkataan ku.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang