kecewa

1.3K 95 0
                                    

What kind of future - woozi Seventeen

Di pagi hari yang cerah, langit yang biru, angin yang sejuk masih terdapat dua kaum Adam yang masih tertidur nyenyak. Entah karena memang kelelahan atau karena mimpi yang begitu indah. Padahal jam, menit dan detik terus berjalan tapi mereka berdua tidak Bergeming untuk bangun.

Jam sudah menunjukan pukul 10pagi, sudah saatnya soonyoung pergi bekerja bukan? Tapi lihat lah dia, masih tertidur menikmati mimpi indahnya itu. Tapi sayang, mimpi indah soonyoung harus berhenti secara tiba-tiba karena pasal nya, lee jihoon sudah terbangun dan menampar soonyoung.

Jihoon saat membuka matanya, pertama dia merasakan panas, kedua sakit di seluruh tubuhnya, tiga ada sesuatu yang menempel padanya, empat dia terbangun dengan keadaan yang kacau dan lima dia menjadi kotor.

Kotor dalan artian lain, kotor karena tubuhnya tidak suci lagi, bukan dengan orang lain. Tapi dengan orang yang menyelamatkan hidup nya. Sakit, jihoon merasakan sakit dan sesak. Ya jihoon kecewa. Jihoon kecewa dengan apa yang sudah dilakukan soonyoung kepada dirinya.

Jihoon berusaha untuk bangun namun gagal, sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya lah yang membuat kegagalan itu.
Dia melihat disebelahnya dan benar saja pelaku yang membuat jihoon seperti ini masih tertidur dengan nyamannya. Kesal apa yang sudah jihoon dapatkan, jihoon mengangkat tangannya dengan susah payah dan 'PLAK!' .

Ya, jihoon menampar soonyoung. Bunyi tamparan yang begitu nyaring dan keras serta rasa sakit yang soonyoung dapatkan berhasil membuat soonyoung membuka matanya. Hanya terbuka, dan tidak mengetahui apa yang sudah terjadi.

"Eugh.. Kepala ku sakit sekali" Soonyoung berusaha bangun, terduduk dan memegangi kepalanya. Masih belum sadar apa yang sudah terjadi semalam.

Soonyoung sesekali membuka dan menutup matanya, seakan tidak percaya apa yang dia lihat. Ya soonyoung melihat dirinya, dirinya yang tanpa busana seperti ini.

"Apa ini?!" Soonyoung masih belum mengerti sekita dia menolehkan kepalanya, dan terdapat seseorang disana, ya Lee Jihoon.
"O-oo.." Soonyoung menunjukkan jihoon dengan jarinya yang gemetar dan wajah yang tiba-tiba memucat.

"Apa!?" Jihoon melirik kearah soonyoung dengan malas.

"Apa aku melakukan sesuatu kepadamu?" Soonyoung bertanya tanpa adanya rasa bersalah sambil sesekali menggaruk kepalanya yang seolah-olah gatal.

"Kwon soonyoung-ssi, lihatlah dirimu dan diriku. Apa yang sudah kau lakukan kepadaku soonyoung-ssi? Lihat aku-"

"Anu, jihoon-"

"LIHAT AKU! KAU SUDAH MEMBUATKU BEGINI! KOTOR! AKU KOTOR KAU TAU! KAU BUKANNYA MEMBANTU KU UNTUK MELUPAKAN KENANGAN BURUK ITU, TAPI KAU YANG MEMBUATNYA SEMAKIN NYATA! SEMAKIN SAKIT , SAKIT YANG BERTUBI TUBI KAU TAU! AKU INGIN SEKALI PERGI DARI SINI SEDARI TADI,TAPI KAU YANG MEMBUAT BADANKU HANCUR! INI SAKIT! BAHKAN AKU TAK BISA MENGGERAKAN BADAN KU DENGAN SESUKA HATIKU! KAU!KAU LIHAT INI, LIHAT PERGELANGAN TANGANKU INI. LUKA INI KARENAMU, DAN LIHAT! LIHAT BEKAS MU INI DI SELURUH BADANKU. AKU MOHON HENTIKAN!" Jihoon meluap kan semua amarahnya, bahkan itu belum semua nya dia katakan. Jihoon menangis, menyesali kenapa hidupnya berakhir seperti ini. Kenapa dia selalu bertemu dengan orang orang brengsek seperti ini, dia kira soonyoung lah yang akan menjadi pahlawan nya, namun setelah kejadian ini, jihoon tersadar bahwa jihoon lah yang berharap begitu.
Sedangkan soonyoung mendengar semua yang dikatan oleh jihoon, dia hanya termenung menatap dengan Intens orang yang di depannya. Tidak percaya apa yang sudah dia lakukan.

"Kau tau soonyoung-ssi aku sudah hancur, maka buanglah aku. Mungkin aku bisa hidup diluar sana dengan keadaan hancur seperti ini. Dan mungkin aku bisa menjadi seorang pelacur yang amat kaya jadi aku bisa mengembalikan hutang hutang ku padamu, kau tenang saja. Setelah ini aku akan keluar dari rumah ini, Terima kasih semuanya, rasa senang, sedih dan kecewa ini. Aku akan melupakan mu, dan kita tidak akan pernah bertemu lagi kau mengerti kan" Jihoon berkata seperti itu dengan ekspresi tersenyum namun menangis menatap sendu sosok soonyoung.

"Tidak-k ti.. Tidak"

"Lucu jika aku akhir-akhir ini selalu merindukan mu, tapi sekarang akan ku lupakan dirimu soon-" Soonyoung bergerak beberapa senti dari tempatnya mendekat kepada jihoon dan langsung memeluk jihoon.

"Tidak! Sungguh maafkan aku jihoon sungguh maafkan aku. Aku akan bertanggung jawab atas semua kesalahan ku yang aku lakukan padamu, aku bodoh aku memang bodoh bahkan aku tidak mengenalimu sama sekali malam itu. Sunggu maafkan aku, kau boleh membenciku tapi ku mohon jangan tinggalkan aku , aku mohon " Menangis dalam pelukan jihoon, bahu yang kuat itu kini sudah rapuh.

"Maafkan aku soonyoung, terimakasih sudah memberikan aku apa itu bahagia meski hanya sebentar terimakasih. Aku akan membayar semuanya" Jihoon mendorong soonyoung agar menjauh darinya, menggerakan badannya walaupun sakit. Mencoba berdiri, berjalan beberapa langkah dan memungut kembali pakaiannya dan memakaikannya.

"Aku akan pergi setelah membersihkan diri ku yang kotor ini. Terimakasih Kwon Soonyoung"
Jihoon tersenyum lagi, senyum yang tidak pernah soonyoung lihat sebelum nya. Rasanya sakit, sakit yang soonyoung rasakan ketika melihat senyum dari seorang jihoon. Kenapa? Padahal sebelumnya dia melihat senyum jihoon sangat manis dan menenangkan hati. Sekarang berbeda.

Jihoon berjalan langkah demi langkah walaupun sakit jihoon paksakan. Jihoon sudah sampai didepan pintu, dia menarik nafas yang panjang dan membuangnya. Jihoon sudah keluar dari kamar soonyoung, saat jihoon berbalik ingin menutup pintu kamar soonyoung, jihoon tersenyum lagi dan mengatakan

"Aku mencintaimu, selamat tinggal"

.

.
.
Tbc
Terimakasih telah membaca chapter ini, jangan lupa Vote dan komen nya ✨

YOU ARE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang