1-Hujan.

27 2 0
                                    

Sandara mendudukan tubuhnya di kursi paling belakang, Enzy dan Fana ikut duduk di kursi depan Sandara seraya mengeluarkan kutek untuk mewarnai kukunya . Mereka bertiga memilih kursi paling belakang karena lebih aman untuk tidur di saat pelajaran, makan dan minum saat pelajaran tanpa ketahuan.

Benda pipih berwarna abu-abu Sandara keluarkan dari saku kiri baju sekolahnya, membuka aplikasi instagram. Banyak sekali komentar dan foto yang meng-ngetag dirinya dalam sebuah foto yang di ambil saat kejadian di koridor tadi, nyatanya akun gosip SMA Garuda yang membuat ponselnya kini banyak di banjiri komentar pedas maupun pujian.

"Dasar murahan" ucap Sandara seraya mematikan ponsel dan meletakannya di atas meja dengan kasar.

"Siapa yang murahan?" saut Enzy tadi sibuk mengecat kukunya dengan kutek kini menatap Sandara.

"Kasih tahu kita Dar, biar nanti rambutnya gua rontokin" kesal Fana yang ikut menimbrung.

"Foto tadi, masuk ke akun gosip SMA Garuda!" rancau Sandara.

Enzy mengeluarkan napasnya dengan kasar seraya menggelengkan kepala. "Dara, namanya juga akun gosip. Semuanya dia akan angkat bila sekiranya itu adalah topik yang menarik".

"Bukan itu masalahnya Zy, selama ini itu akun gosip sering banget jadiin gue sebagai topik di akunnya dan gue nggak masalah. Hanya aja gue mau muntah kalau yang dia gosipin soal foto yang terjadi di koridor!" Sandara memutar matanya jengah.

"Liat wajahnya Tio aja rasanya gua mau tonjok aja!".

"Nasib Dar, jadi orang cantik memang gitu kan?" tanya Fana dengan senyum sumringah.

"Pinter juga lo Fan" ucap Sandara dan ketiganya seketika senyum senang.

Sandara beranjak dari duduknya dengan terburu-buru, saat dirinya sedang senang. Malah panggilan alam membuatnya terbelet untuk buang air kecil seperti saat ini. Tidak mungkin kan dia pipis di celana? Pasti akan menjadi gosip dan celaan anak-anak Garuda.

"Mau kemana lo Dar?" tanya Ezy.

"Toilet, gue tebelet" ucapnya seraya berjalan keluar kelas.

Sepanjang jalan Sandara terus merampalkan doa-doa, agar bisa menahannya lebih lama sampai dia sudah ada di dalam toilet. Sesampainya di toilet, dia keluarkan semuanya yang tertahan tadi di perutnya hingga merasa lega.

Membersikan tangan dan baju di depan kaca besar yang berada di dalam toilet, SMA Garuda termasuk keladam SMA tervaforit. Sekolahnya yang luas serta fasilitas yang full membuat murid tidak pernah merasa kurang.

Setelah selesai merapihkan baju, Sandara langsung melangkah keluar toilet. Baru saja beberapa langkah menjauh dari toilet, tubuhnya menabrak seseorang.

Brukk

"Aduh"ringis Sandara seraya bangkit dan menepuk-nepuk roknya dari debu.

Cowok yang tak sengaja bertabrakan dengan Sandara menatap sekilas gadis yang di depannya dengan tatapan datar, setelahnya cowok itu melangkah pergi.

"Woy, minta maaf dong!" ucap Sandara kesal.

Suara Sandara sengaja ia kencangkan agar cowok itu meminta maaf padanya, namun suara lantangnya tak membuat cowok itu berbalik dan meminta maaf melainkan terus melangkahkan kakinya menjauh.

Dengan kesal, Sandara melepaskan sepatu putih kesayangannya dan mengeluarkan tenaganya kuat-kuat untuk meninpuk cowok itu.

Brukk

Tepat sasaran! Sepatu gucci putih milik Sandara mendarat mulus tepat di kepala belakang cowok itu, langkah kaki cowok itu berhenti seraya mengambil sepatu yang sudah jatuh ke lantai.

ALVIANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang