02

325 54 14
                                    

Kak Wooseok lagi ngobrol sama ayah di ruang tamu. Jam tujuh malem, baru aja Kak Wooseok dateng ke rumah.

Jadi mikir, kasian juga Leo kalau ditinggal ngelembur sama Kak Wooseok. Waktu main sama papanya jadi berkurang banyak jam.

Leo sekarang lagi diganti popoknya sama bunda.

Anteng banget anaknya nggak rewel. Dari tadi pagi kayaknya juga seneng-seneng aja.

"Bawa minumnya," kata bunda sekilas lewat terus ke depan bawa Leo. Sedangkan gue ke dapur ambil minuman Kak Wooseok.

"Silahkan Kak diminum."

"Terimakasih, maaf jadi merepotkan."

Kak Wooseok lanjut ngobrol lagi sama ayah. Nyambung banget kayaknya ngobrolin saham apalah gue juga nggak paham.

"Om, bunda, Sela, saya pamit pulang dulu. Terimakasih sudah mau direpotkan Leo. Maaf kalau Leo rewel seharian."

"Nggak papa nak Wooseok, besok titipin Leo ke sini lagi ya? Buat nemenin Bunda di rumah sendiri. Leo pinter nggak rewel sama sekali."

"Duh saya jadi nggak enak. Terimakasih Bun."

"Iya nak, kayak sama siapa aja."

Kak Wooseok ketawa.

"Kalau gitu saya pamit dulu Bun. Mari om, Sela."

"Iya, mari."

Kak Wooseok pulang ke rumahnya jalan kaki. Kan cuma depan rumah.

Terus gue, ayah, sama bunda masuk lagi ke rumah.

"Wooseok itu, pinter gitu anaknya. Pantes cepet naik jabatan. Pasti itu relasinya banyak," kata Ayah tiba-tiba.

"Ya wajar to yah, orang namanya masih muda masih semangat-semangatnya. Kamu tuh Sel, kalo cari suami kayak nak Wooseok itu."

"Lah? Kok jadi Sela sih Bun? Masih muda ini baru masuk kuliah udah dibilang nikah-nikah aja."

"Ya kan cuma bilang. Jaga-jaga juga nggak ada salahnya."

"Iya aja Sel. Bunda mu itu kayak nggak tau aja gimana, iyain aja."

Gue jadi ketawa denger ayah bicara. Buat bunda jadi keliatan sebel.

"Sela masuk kamar dulu ya Yah, Bun, mau ngerjain tugas. Dosennya mentang-mentang ga masuk ngasih tugas nggak kira-kira juga!"

"Yaudah sana."

Setelah acara ribut tadi gue masuk ke kama, merebahkan diri ke kasur. Capek juga jagain bayi seharian. Apalagi Leo lumayan aktif anaknya.

Ting!

082356381

|Malam sela...
|Terimakasih ya sudah mau jaga leo
|Ini wooseok
|Dapat nomor kamu dari ayah kamu

Oh Kak Wooseok?

Kak Wooseok depan rumah

Iya kak selamat malam juga|
Nggakpapa kak |
sela juga seneng kok😊
Bunda juga seneng|
rumahnya nggak jadi sepi

|Wah iya? Alhamdulillah
kalau gitu
|Tadi kalau boleh tau leo
minta apa aja?

Nggak ada kok kak|
Leo nggak minta apa-apa|
Tadi juga ada punya ponakan|

|Oh gitu..
Kamu lagi apa?

Eh? Sela nggak lagi|
apa-apa kok Kak😁

|Aduh maksudnya itu,
takutnya ganggu kamu😅

Oh kirain [delete]|
Iya kak nggakpapa😁|

|Kalau gitu selamat
istirahat sela
|Selamat malam

Iya kak wooseok makasih|
Selamat malam juga|

Ah, astaga apa-apaan Kak Wooseok tiba-tiba chat nggak ada angin nggak ada hujan. Kan harusnya bilang-bilang dulu biar gue nggak kaget kayak tadi.

Dia cuma mau nanya Leo tadi Sel, jangan mikir macem-macem!

🐗🐗🐗

Musim hujan gini emang bakat banget buat nyusahin pengguna non atap alias yang nggak pake mobil sama kendaraan umum.

Pagi tadi gue dipaksa dianterin ayah. Pulangnya sampai jam lima gara-gara rapat himpunan mendadak.

Ditambah lagi hujan dan temen-temen gue udah pada pulang semua.

Mau mesen ojol juga hp gue mati. Coba, kurang sial apa gue hari ini?

Di halte bus deket kampus sekarang, kesisa gue sama dua perempuan yang sama-sama nungguin bus.

Udah lebih dari setengah jam gue nunggu di sini, bus nya nggak kunjung dateng.

Tapi, tiba-tiba aja ada mobil berhenti di depan halte.

Kayak pernah lihat mobilnya.

"Sela!"

"Kak Wooseok?"

Gue mendekat ke mobil Kak Wooseok.

"Belum pulang?"

"Nunggu bus Kak."

"Kalau gitu bareng saya aja sekalian."

Gue mau jawab iya tapi nggak enak. Kak Wooseok bawa cewek, kayaknya sih pacarnya. Mukanya udah asem banget gitu.

"Nggak usah Kak, bentar lagi kok busnya."

"Udah gapapa masuk aja, searah. Efisiensi waktu."

Akhirnya gue mengiyakan tawaran Kak Wooseok setelah ada pergelutan batin.

Gue duduk di belakang, langsung mainin hp. Nggak enak sama cewek yang kayaknya emang beneran pacar Kak Wooseok.

Dari kaca keliatan raut mukanya menolak kehadiran gue di sini.

Ya gue sih bodoamat?

Yang nawarin kan Kak Wooseok. Mobil juga punya Kak Wooseok. Nggak rugi dong dia?

Pembelaan diri aja sih.

Sebenernya takut juga gue sama ceweknya.
-

B

aca buat nemenin sahur ya, atau yang lagi insom kayak aku😂👌

Lanjut?

Single Dad | Kim WooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang