07

54 7 1
                                    

"Selamat pagi Sela! Lo mandi belom sih kucel gini kayak nggak punya kehidupan? Liat tuh istri Kakak! Cantik! Wangi!"

Kak Jinhyuk dateng sama Kak Citra dan tentu aja keponakan gue yang paling lucu sedunia, Rafa. Pakai batik sarimbit, udah pasti Kak Jinhyuk sama Kak Citra mau nitipin Rafa di rumah.

"Eh! ini siapa, Sel? Rafa liat ada dedek kecil," Kak Citra nyamperin Leo yang gue pangku.

"Anaknya depan rumah, dititipin."

"Oh ya? Kok Kakak baru liat?"

"Nitipnya juga baru-baru kok, akhir-akhir ini. Tau deh kenapa. Roda kehidupan berputar kali." Denger gue ngoceh, Kak Citra jadi ketawa. Emang hidup gue ini komedi mangkanya lucu terus.

"Asikk Rafa jadi ada temen mainnya. Nitip ya, Sel, nanti malem baru dijemput. Ada acara kantor di Lembang takutnya Rafa rewel soalnya jauh," kata Kak CItra sembari membongkar playmat Rafa yang sengaja ditinggal di sini.

"Acara kantor kok tengah-tengah weekday gini?"

"Sengaja biar liburnya doubel," sahut Kak Jinhyuk dari dapur.

"Cih, dasar bapak-bapak!"

"AW!" Kak Jinhyuk ngelempar boneka Rafa pas di kepala gue. "Sakit nih! Gue aduin Bunda ya lo!"

"Bocah baru puber ya lo? Sensi mulu dari tadi. Kenapa sih? Siapa yang sudi repot-repot buat lo badmood begini?"

Gue? Diem aja. Ucapan Kak jinhyuk tadi jadi kayak renungan baru buat gue. dipikir-pikir iya juga ya, kenapa gue badmood hari ini? kenapa harus? orang sekarang gue ada leo sama Rafa dua bocah kiyowo yang akan mengguncang hati.

Tapi apa peduli kak jinhyuk? Yang dipeduliin sekarang cuma brownies buatan Bunda yang super enak buka po ready Sabtu yang minat boleh dm. Manusia macam itu apa yang mau diharapin?

"Galau ya?" alis Kak Jinhyuk naik turun dan demi apa pun itu nyebelin.

"Siapa sih, Sel? Kakak tanya Bunda ya?"

Buru-buru gue ambil Rafa ke gendongan. "Rafa sayang salim dulu sama Papa sama Mama sayang. Say bye bye. Kiss Mama." 

Dan dengan begitu mau nggak mau Kak Jinhyuk akhirnya pergi berangkat ke Lembang sama Kak Citra.

Kak Jinhyuk hilang, Kak Citra hilang, Bunda masak, dan Ayah kerja, mari denger gue main sama dua bocah lucu ini.

Entah berapa kali gue bilang dan akan tetap gue bilang bahwa Leo ini lucu banget. Kulitnya putih bersih bikin gue mikir secantik apa mamanya Leo ini ya? Walau pun nggak bisa dipungkiri pasti ada gen Kak Wooseok juga. Ya gue sih enggak bermaksud apa-apa but I'm just a girl... 

Pipinya mbul, got me thinking Kak Wooseok jadi single fighter keren juga ya gizi anaknya terpenuhi. Apa dia sering lihatin tutorial mpasinya Leo di youtube ya? Terus dia belanjanya gimana, padahal beli box bayi aja kemarin gue yang dijorokin. Ah! Kan ada pacarnya tadi. Gue hampir lupa pacarnya Kak Wooseok kan cewek juga.

Leo ini juga anteng. Harus gue tekankan berkali-kali kalau Leo ini anteng karena anaknnya memang anteng banget. Beda sama Rafa yang super aktif kayak bapaknya. 

Dan Leo ini pinter banget. Gue enggak mengunderestimate ayah single parent di dunia ini, tapi ngelihat gimana keseharian Kak Wooseok yang ngantor kadang pulang sampe malem, gue jadi skeptis kalau Kak Wooseok punya banyak waktu untuk terlibat dalam perkembangan Leo. Tapi ngelihat leo udah bisa mumble papa dan sekarang dia udah mulai panjat panjat barang, tugas perkembangannya di usia 11 bulan bisa dibilang sangat terpenuhi. Walau pun gue juga nggak tahu sih siapa aja yang terlibat dalam hidup Leo si anak gemas ini.

Lain Leo, lain lagi Rafa. Anak kicik ini sekarang udah bisa minta cuci tangan sendiri. Kalau gue bilang, "Rafa, puzzlenya enggak boleh dimasukkan mulut." pasti Rafa akan jawab, "Nda oyeh masuk muyut, iya?"

Leo manjat-manjat badan gue buat tumpuan berdiri, tapi karena ngerasa tantenya diambil, Rafa narik baju leo buat ngejauh. Alhasil Leo jatuh dengan posisi duduk. Untung playmat ini gue lapisin busa lagi jadi enggak terlalu sakit, mungkin Leo kaget aja. Leo nangis, Rafa juga ikut nangis. Gue yang dengerin pun rasanya mau nangis.

Kayaknya gue belum pernah hamil tapi kenapa rasanya gue jadi janda anak dua ya? Leo ketawa sambil tepuk tangan, Rafa jadi gemes. Jadilah Rafa berusaha untuk nyium Leo. Mungkin karena sangking gemesnya, Rafa jadi nyium Leo lama dan bikin si kecil risih. Akhirnya dengan sekuat tenaga dan tanpa kontrol leo mukul wajah Rafa. Alhasil, Rafa jadi nangis lagi.

Beginilah kehidupan gue seharian bareng dua anak lucu ini. Gue pikir hidup gue hari ini akan indah, ternyata realita berkata lain. Nggak ada waktu buat gue napas sedikit aja karena baik Leo atau Rafa sama-sama belum tahu bahwa di dunia ini ada larangan untuk nyusahin orang. Gue jadi dapat sebuah kesimpulan, apakah orang lain yang suka nyusahin gue itu, jangan-jangan sebenernya jiwa mereka ketinggalan di usia 2 tahun? Atau bahkan 11 bulan? Pertanyaan ini kayaknya semesta pun ikut tutup lapak sangking nggak tahu jawabnya apa.

-

Ohoo wow, aku kembali lagi dengan cerita ini di penghujung 2023. Aku ga yakin masih ada yang baca cerita ini hahahahha, but cheers untuk drama terbaru bapaknya Leo, night has come !!!

Udah lama banget nggak nulis, semoga tulisan ini enggak dirujak netizen ya hahahha! 

Mau yang sat set cepet selesai chapter sedikit, atau kita nikmati segala hal yang bisa dinikmati di kisah mereka dengan chapter yang banyak?

btw, kalau mau ngobrol, kindly hit me up on ig @geenadisha okeiii

Lanjut?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Single Dad | Kim WooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang