Langit-langit atap berwarna biru kehitaman. Tembok dinding berwarna abu abu serta lampu putih tumbler yang menjalar disetiap sudut ruangan kamar.
Kamar yang dihiasi oleh banyaknya lemari buku dan sedikit poto adalah kamar ibu dan ayah Naura dulu. Dan sekarang kamar ini adalah kamar Nayra.
Nayra sengaja menetapi kamar ini. Sebenarnya, rumahnya besar dan keluarganya dulu bercekupuan. Tapi, sekarang hanya rumah ini saja yang besar. Sedangkan kak San? Bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Rak berjajar di pojok kanan yang iisi oleh banyaknya buku pengetahuan, pelajaran dll. Rak disebelahnya terdiri dari banyak buku novel lama.
Ini hari sabtu, hari weekend. Hari yang disukai semua orang karena mereka akan bersenang-senang. Tentu saja Nayra bersenang-senang juga, ia tidak gila buku. Ia juga butuh refreshing. Ya, walaupun Nayra tidak bisa pergi bersenang-senang dan berbelanja seperti mereka.
Kalian bertanya kenapa tidak bisa? Itu karena Nayra tidak ingin membuang uang dengan hal yang tidak terlalu penting seperti itu. Ia harus hemat. Prinsipnya.
Nayra hanya menghabiskan hari sabtu ini dengan dirumah saja. Mengerjakan pekerjaan rumah. Membaca novel. Menonton film. Dann kegiatan yang pasti dilakukan seluruh umat yaitu rebahan:)
Walau rebahan nya ga sesetia kalian sama kasur, tapi Nayra tetep kaum rebahan kok.
Laper
Nayra keluar dari kamar mengambil beberapa cemilan dan minuman.
"Assalamualaikum dek" salam kak San ketika membuka pintu.
"Waalaikumsalam" balas Nayra. Matanya melirik seseorang dibelakang Kak San dengan tatapan yang familiar. Lalu dia keluar dari punggung Kak San dan tersenyum lebar layaknya anak kecil yang senang dikasih es krim:v
Ha? Kenapa dia disini? Tau dari mana rumahku? Dia stalker kah?
-batin Nayra"E-eh haiii" sapanya masih dengan senyum yang lebar.
Nayra tidak merespon dan masih menatapnya dengan sorot mata kesal dan sinis.
"Ehem, kenapa ngeliatin Ervannya gitu banget dek? Kamu suka?" Tanya Kak San seperti mengintrogasi.
Nayra hanya memutar bola mata malas. Lalu berlalu ingin pergi ke kamarnya.
"Dek, Ervan kesini mau ngajak kamu belajar bareng katanya" ucap Kak San.
Belajar bareng? Ini hari apaa? Sabtu kan? Harinya liburr woi. Ganggu banget sih.
-batin Nayra"Hmm nay, gw kesini mau nanya tentang materi fisika buat persiapan seleksi. Gw agak kurangg paham."
"Tunggu" ucap Nayra
Nayra menaruh cemilan dan minuman yang dibawanya tadi di atas meja tamu. Lalu, ia masuk ke kamar dan kembali ke ruang tamuu dengan membawa beberapa buku dan catatan fisika. Kemudian menaruh buku dan catatan tersebut di meja tamu.
"Nih buku sama catatan fisika gw" ucap Nayra ketus.
"A-ah iya Nay" jawab Ervan sambil melirik buku dan Nayra bergantian.
Nayra duduk tepat dihadapan Ervan. Kami hanya dibatasi dengan meja kaca saja. Sambil memakan cemilan, Nayea memperhatikan gerak gerik yang dia lakukan.
Jadi dia ini stalker? Gerak-geriknya kayak gugup gitu. Tapi, ngapain ngestalkerin aku sih? Untungnya apa coba.
-ucap Nayra dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nayra
Teen FictionKisah seorang remaja SMA yang menjalani hidup dengan tujuan dan rencana yang sudah ditatanya rapi. Tiba-tiba saja ada orang yang masuk kehidupnya dan mencoretnya dengan warna. Warna itu membuat Hidup nya perlahan-lahan berubah. Apakah warna itu perm...