Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Ara baru sampe rumah. Ia berharap semoga saja Melany belum pulang. Ia melihat ke sekeliling rumah nya.
"Untung, Bunda belum pulang." Menghela nafas.
Baru saja Ia akan pergi ke kamarnya, lampu tengah rumah nyala.
"Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang." Tanya Melany.
Ara kaget, Ia menoleh ke arah datang nya suara.
"Arghh sialan!" Ujar Ara dalam hati.
"Bunda tanya, jawab. Jangan diem aja!" Bentak Melany.
"Sorry Bun, Ara capek. Kalo ngajak berantem besok aja deh. Males ngeladeni Bunda yang kayak gitu." Pergi meninggalkan Melany yang masih marah kepada nya.
"Dasar anak jaman sekarang, dinasehatin sama orang tua bukan nya nurut, malah ngelawan." Omel Melany.
Ara membuka pintu kamar nya.
"Aduhhh, capek banget gua." Ara mebaringkan badan nya di atas kasur.Ia membuka ponsel nya. Dan terdapat notifikasi dari nomer yang gak dia kenal.
"Besok Lu dateng lagi ke rumah sakit!"
Ia hanya membaca pesan nya saja. Tanpa membalas pesan dari seseorang itu.
"Dari mana dia tau nomer WhatsApp gua?" Ara heran.
"Ini semua tu gara gara si Gibran. Tapi gua sih gak bisa nyalahin dia sepenuhnya. Si Galaxy juga salah. Masa gua yang harus ngerawat dia? Terus apa gunanya suster coba? Dasar nyebelin!" Gumam Ara dalam hati.
"Bodo ah, cape gua. Mana besok harus sekolah lagi, udah itu ke rumah sakit ngurus si rese. Aduhhh, gini banget hidup gua. Sengsara njirr, ahh tau ahh mendingan gua tidur aja dah."
...
"Vi, aku duluan yah, mau ke RS."
"Wait, Ar. Lo yang ngerawat Galaxy?" Tanya Nadya penasaran.
"Heem,"
"Beruntung banget ya Lo, bisa rawat Galaxy. Coba kalo gua jadi Elo, pasti gua seneng banget." Ujar Nadya sedih.
"Beruntung dari mana nya? Yang ada gua rugi kali."
"Gua ikut dong, jenguk Galaxy. Kemaren kan gua gak ikut, jadi plis yah gua ikut sekarang." Nadya memohon.
"Ayo lah, gua seneng lagi ada temen ngobrol di sana." Jawab Ara.
"Kamu kan di sana bukan buat ngobrol, tapi buat NGURUS Galaxy." Ujar Vivi terkekeh.
"Ya iya, tapi kan.. ahh ga usah dibahas." Ara kesal.
"Hai Ara!" Gibran datang.
"Aduhh, ngapain lagi si Lo ke sini? Gak puas Lo udah nyakitin Galaxy? Kalo ada masalah sama gua, jangan libatin orang lain dong. Gak gentle banget jadi cowo." Jawab Ara ketus.
"Ya sorry, aku kan gak sengaja."
"Gak sengaja Lo bilang? Kalo gak sengaja kenapa Galaxy harus masuk rumah sakit segala? Untung aja luka nya gak parah, kalo mati Lo mau tanggung jawab apa? Sekarang juga yang tanggung jawab nya gua. Dan gara gara Lo, gua jadi harus ngerawat Galaxy!"
"Si Ara kok berani banget ke Kak Gibran," bisik Vivi pada Nadya.
"Gak tau, gua juga heran."
"Hah? Kamu jadi ngerawat Galaxy?"
Tanya Gibran."Iya! Puas Lo? Ayo ah Nad kita pergi sekarang." Ara menarik tangan Nadya.
"Duluan Vi," ujar Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection Of Love
Teen Fiction"Gua suka sama Lo! Terserah, Lo mau terima gua apa enggak. Lo mau jauhin gua terserah, tapi Lo harus tau. Cinta gua tulus sama Lo." [Galaxy Raymond Martin] Arabelle Kirania kaget bukan kepalang. Cowok yang merusak keluarga nya tiba tiba mengungkapka...