Mendengar perkataannya itu, aku terkejut lagi.
Ada apa dengan anak ini? Kenapa dia bertanya itu lagi kepadaku? batin ku geram.
Seketika suasana di dalam mobil menjadi sunyi. Reino terus saja menatap wajahku dengan bingung.
"Hmm, Jihan.." sahut Reino. Sontak, aku yang sedang berpikir pun menjadi kaget dengan sahutan Reino.
"O-oh iya iya, kenapa?" jawabku kaget.
"Kamu kenapa? K-kenapa diam?" tanyanya penasaran.
"Hehe, gak apa-apa, Rein" jawabku sembari tertawa kecil kepadanya.
"Yakin? Seperti nya lo keberatan ya?" tanya Reino lagi.
"Iya kok. Keberatan apa?" jawabku.
"Lupain aja," jawabnya singkat.
Aku pun terdiam. Entah apa yang membuatku kehilang akal saat ini, sehingga Reino mengira aku tidak mendengar percakapannya.
"Rein, boleh denger musik gak?" tanyaku.
"Boleh, lagu apa yang mau lo dengerin?" jawabnya ramah.
|♥♥♥|
Mobil Reino pun berhenti. Kulihat sekeliling dari dalam mobil milik Reino. Ternyata, Reino mengajakku ke sebuah restoran mewah.
Aku dan Reino pun keluar dari mobil. Setelah itu, kami masuk ke dalam restoran itu dan betapa terkejutnya diriku!
Reino telah memesan meja makan yang khusus untuk kami berdua. Di sekelilingnya, banyak sekali lampu-lampu yang berbentuk love dengan tambahan bunga-bunga cantik sebagai penghias.
Di meja, juga terdapat satu lilin yang berada di tengah dan ditambah dengan vas bunga. INI SANGAT MENAWAN! SAMPAI-SAMPAI AKU TAK BISA BERUCAP LAGI?!
"Emm.. Rein?" sahutku sembari melihat sekeliling.
"Iya? Kenapa?" tanya Reino.
"I-ini semua? L-lo?" tanyaku bingung.
"Kenapa Jihan? Kaget yah? Hehehe... Udah gak usah kaget, bakalan gw traktik semua kok" jawab Reino sambil tertawa kecil.
Aku hanya mengangguk untuk bisa menjawab ucapannya itu. KAGET? PASTI!!!
Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam?
"Ayo duduk, Han.." ajak Reino.
"... lo mau makan apa? yang ini? atau yang ini?" sambung Reino sembari menunjukkan makanan yang ada dalam menu.
Aku pun hanya tersenyum bingung.
"Hahaha.. muka lo lucu banget sih kalo lagi bingung. Baiklah, kita pesan semua menu favorit yang ada di restoran ini aja, gimana?" tanya Reino.
"Seterah lo deh..." jawabku sembari melihat harga dalam daftar menu.
"Tapi Rein, ini semua mahal banget dan.." sambungku, tapi Reino tiba-tiba menyela ucapanku.
"Ussttt... udah kamu nikmatin aja ya, semua gw yang tanggung kok, Han! Jadi, gak usah khawatir" celanya sembari menunjukkan jari telunjuknya ke bibirnya.
"He..he... i-iya deh" jawabku sembari tertawa kecil.
Makanan pun dipesan oleh Reino.
Kenapa dia mau mentraktik ku?
Kami pun menunggu makanan datang. Reino sempat bertanya lagi tentang maukah diriku untuk menjadi pacarnya. Aku hanya terdiam, tak mengucapkan sepatah kata pun untuk menjawab hal itu. Melihat itu, seketika Reino beralih topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihan Story [ continuation the story of 'Maaf' ]
RandomPerkenalkan namaku Jihan Herawati. Di sini aku masih berumur 18 tahun, dan aku masih tinggal bersama ibuku, Herawati. Setelah ayahku meninggal, banyak hal yang berubah dari diriku. Banyak orang yang ingin membuatku hancur, tapi di sisi lain ada soso...