Setelah kejadian itu, Reino makin dekat saja denganku. Banyak sesuatu hal yang ia berikan kepadaku, tapi aku berusaha untuk menolaknya.
Pulang Sekolah pun tiba.
Aku pulang sendiri hari ini. Tanpa Kirey. Tanpa siapapun. Kirey terpaksa tidak masuk sekolah karena ada urusan keluarga. Jadinya, seperti ini deh, tanpa ada yang menemani.Tiba-tiba...
"Jihaan..." sapa Reino dari belakang.
Reino berusah mengejar diriku yang berada jauh di depannya. Aku pun menunggunya.
"Iya?" tanyaku saat Reino sudah berada di depanku
"Kok tumben pulang sendiri? Kirey kemana emang?" tanya balik Reino.
"Ada urusan keluarga" jawabku singkat.
"Owh... kalo gitu gw pengen pulang bareng sama lo deh, hehehe" jawab Reino sembari tertawa kecil.
"Gak bawa mobil?" tanyaku karena biasanya Reino sering membawa mobil ke sekolah.
"Engga, lagi males. Owh ya, lo malam ini ada acara gak?" tanya Reino lagi.
"Engga ada, emang kenapa?" jawabku bingung.
"Baguslah kalau gitu, kita jalan yuk! Nanti bakalan gw jemput jam 19.30 malam" ajakk Reino.
"Gak ah, Rein. Malu" ucapku dengan malu.
"Lho malu kenapa? Ayo lah Jihan! Jihankan baik, cantik, manis..." pinta Reino.
"Seterah lo deh" jawabku pasrah.
"Asikk.. mau nih? Oke, nanti gw jemput ya! Jangan lupa pake baju yang bagus okeh!" girang Reino.
"Hmm.."
Setelah itu, kami berdua pun pulang bersama. Saat di jalan kami membicarakan topik lain. Tak lupa juga aku bertanya tentang kepribadiannya.
|♥♥♥|
[7.30 PM]
Sebentar lagi, Reino akan menjemputku. Tapi aku belum bersiap-siap juga, hehehe. Aku harus berpamitan dahulu dengan Ibuku. Aku bilang kepada Ibu jika sekarang Reino akan mengajakku keluar. Dan ternyata, Ibu menyetujuinya asalkan jangan pulang terlalu malam.
Setelah itu, aku segera ke kamar untuk ganti baju. Sekarang, aku akan memakai dress berwarna biru muda. Itu merupakan dress kesayanganku. Dengan warna yang tidak terlalu mencolok dan tidak pendek di bagian bawah, itu sangat pas sekali untuk ku.
"Permisi, Jihan.." teriak seseorang dari luar rumah.
Astaga! Apakah itu Reino? Aku harus bergegas.
Sementara aku bergegas memakai dressku, Ibu pun membukakan pintu rumah. Setelah aku siap, aku pun pergi ke depan.
"Hai, Jihan!" sapa Reino.
"H-hai juga!" sapaku malu-malu.
"Kamu cantik, Han!" puji Reino.
"Cieciee.. ada yang lagi jatuh cinta nih rupanya?" ledek Ibu yang sempat membuat aku malu.
"Ah.. Ibu jangan gitu" ujarku kepada Ibu
"Ihh, gak apa-apa, Han. Yasudah, ayo kita berangkat" ucap Reino sembari menatapku.
"Bu.. saya minta izin bawa anak Ibu pergi keluar ya, Bu" izin Reino kepada Ibu.
"Iya, boleh. Tapi inget! Gak boleh malem-malem pulangnya ya" jawab Ibu ramah.
Reino pun memberi isyarat dengan kedua ibu jarinya itu sembari tersenyum kepada Ibu.
Setelah itu, kami pun segera berangkat dengan mobil mewah milik Reino. Reino membukakan pintunya untukku. Dan, cuss!!
|♥♥♥|
Saat di jalan. Aku sedang asik melihat bangunan-bangunan dan toko- toko dari dalam mobil, tapi tiba-tiba...
"Hmm.. Han" sahut Reino.
" Iya?" jawabku yang sempat beralih pandanganku.
"Gw pengen tanya sekali lagi sama lo, lo mau gak jadi pacar gw?" tanya Reino sembari menantapku.
Aku pun terdiam. Dan kini, aku tidak tahu harus menjawab apa.
Apa Reino makin MENJADI - JADI LAGI?!! YA TUHANN... APA YANG HARUS KU LAKUKAKAN?
|♥♥♥|
Gimana ya dengan jawaban Jihan? Mau gk ya??? Tapi, kali ini ceritanya dikit ya? Sorry banget ya kalo kurang banyak, soalnya ini tulis ulang gara gara ilang T_T. Jadinya ngebut banget, sorry yaa
Nantikan kelanjutan ceritanya yaa!! Sebelumnya terima kasih sudah membaca cerita ini. Jangan lupa untuk tekan tombol bintang jika kalian suka sama cerita ini. Silahkan beri kritik dan saran pada kolom komentar atau DM di instagramku @taneeeesssyyyaaa / @ tanesyaja!! Semakin kalian banyak berikan bintang, semakin semangat author melanjutkan ceritanya!! Thank you😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihan Story [ continuation the story of 'Maaf' ]
De TodoPerkenalkan namaku Jihan Herawati. Di sini aku masih berumur 18 tahun, dan aku masih tinggal bersama ibuku, Herawati. Setelah ayahku meninggal, banyak hal yang berubah dari diriku. Banyak orang yang ingin membuatku hancur, tapi di sisi lain ada soso...