FOUR • Please

10 4 1
                                    

Pagi hari ini sangat cerah sekali. Ini semakin membuatku menambah semangat ke sekolah hari ini.

Kejadian tadi malam, harus dirahasiakan! Kenapa? Aku takut seluruh warga sekolah tahu dan akhirnya aku dibully oleh geng ciwi-ciwi. Sudah puas sekali aku dibully oleh geng ciwi-ciwi itu. Sebut saja mereka Jasmin, Alya, dan Sinta. Mereka sering saja berulah kepadaku. Aku tak mengerti maksud mereka membully ku. Aku hanya bisa diam dan pasrah.

Saat waktu Istirahat tiba.
Kirey dan aku sedang makan di kantin. Saat di kantin kami bertemu dengan geng ciwi-ciwi itu. Mereka menatapku dengan muka kesal. Setelah itu, mereka berjalan menuju meja makan yang aku dan Kirey duduki.

"Heeh! Pergi sana! Ngapain lo di sini? Lo tuh gak pantes ya duduk di sini!" teriak ketua geng mereka, Alya.

"Tahu tuh! Udah sana pergi!" sambung Sinta sembari mendorong pundakku.

"Kenapa kalian jadi ngusir kita? Kan masih banyak meja yang kosong," jawab Kirey sembari menunjukkan meja kosong di belakang.

"Denger ya, kita mau di sini! Bukannya di belakang, iuww" teriak Jasmin.

"Sudah. Kalau itu yang kalian mau, kita pindah sekarang!" ucapku dengan nada sedikit kesal.

"Ayo, Kirey" ajakku kepada Kirey.

Saat hendak berjalan, tiba-tiba kaki Alya menghalangi jalan. Aku yang sedang menahan amarah, secara tiba-tiba aku terjatuh karena kaki Alya yang menghalangi jalanku.

"Hahahaha" tawa mereka ketika melihat diriku jatuh.

Makananku pun tumpah tak tersisa. Aku pun menangis dan berlari ke toilet. Melihat itu, Kirey seketika membututiku dan meninggalkan makanannya begitu saja.

Tapi, saat ku berlari menuju toilet dari arah berlawanan ku lihat ada seorang Reino yang sedang duduk. Aku berharap Reino tidak melihatku, tapi dia melihatku juga.

Reino mencoba mengejarku. Dan aku pun tertangkap olehnya.

"Han, lo kenapa? kok nangis? dan kenapa baju lo kotor gini? siapa yang lakuin ini semua hah?" tanya Reino bingung.

Aku tidak menjawab pertanyaannya itu, karena aku tidak ingin Reino tau hal ini. Dari arah belakang, Kirey pun menghampiri kami. Reino bertanya apa yang terjadi dengaku kepada Kirey. Kirey menceritakan semuanya.

Tanpa basa basi lagi, Reino segera menghampiri Alya dan kawan-kawan di kantin. Reino tak habis pikir lagi kepada mereka.

"Heh, Alya! Lo yang buat Jihan sama Kirey kayak gini?" tanya Reino dengan nada keras.

Alya dan lainnya hanya terdiam. Semua yang berada di sekeliling pun terdiam juga. Semua beralih pandangan ke Reino dan Alya.

"HEH JAWAB! PUNYA KUPING GAK SIH LO? LO TULI HAH?!" teriak Reino.

"IYA, EMANG KENAPA? GAK USAH BILANG GW TULI?!" jawab Alya dengan geram.

"ALYA! LO BENER-BENER YA, GAK PUNYA HATI!" ucap Reino.

Mereka hanya diam menahan amarah. Reino pun pergi meninggalkan mereka, dan membawa aku dan Kirey ke suatu tempat. Aku tak tahu Reino mau membawa kami kemana. Saat ku lihat-lihat lagi, ternyata dia ingin pergi ke ruangan BK.

"Rein Rein" sahutku.

"Rein, udah gak apa-apa. Gak usah lapor ke guru BK" sambungku.

"Gimana engga, Han? Mereka udah keterlaluan sama lo dan Kirey" jawabnya dengan tergesa-gesa.

"Iya, Rein. Kita udah bisa diginiin sama mereka kok" sambung Kirey.

"Gak. Pokoknya kita harus lapor, lihat tuh seragam lo sampai kotor gitu, terus lo berdua gak bisa makan lagi" ucap Reino khawatir.

"Gak, Rein. Ini bisa dibersihin, makanannya bisa kita beli lagi" kataku sembari mengisak tangis.

"Dengerin, Han. Lo harus lapor semua perbuatan mereka ke lo sama guru BK! Bisa-bisa nanti kalo gak digituin mereka makin ngelunjak!" teriak Reino.

Kami hanya terdiam. Aku bingung. Aku takut jika aku melaporkannya ke guru Bk, nanti mereka akan mengancamku dan juga Kirey.

Aku dan Kirey saling menatap bingung. Melihat kami bingung, Reino segera memegang tanganku dan berlari ke ruang BK. Kirey mengejar kami yang sudah hampir tertinggal.

Ruang BK sudah di depan mata. Tapi, aku masih ragu untuk melaporkannya. Aku berusaha untuk tidak melaporkannya, tapi Reino tetap memaksa.

|♥♥♥|

Penasaran lanjutannya? Yukk, cuss ke chapter selanjutnya. Tapi tunggu dulu

↓↓

Nantikan kelanjutan ceritanya yaa!! Sebelumnya terima kasih sudah membaca cerita ini. Jangan lupa untuk tekan tombol bintang jika kalian suka sama cerita ini. Silahkan beri kritik dan saran pada kolom komentar atau DM di instagramku @taneeeesssyyyaaa / @ tanesyaja!! Semakin kalian banyak berikan bintang, semakin semangat author melanjutkan ceritanya!! Thank you😊😊

Jihan Story [ continuation the story of 'Maaf' ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang