[8]

56 4 4
                                    

.

.

.

.

"Kak.... jaga kesehatan ya...."

.

.

.

.

______________________________________

Hari ini Thasya merasakan rasa pusing di seluruh bagian kepalanya. Ia merasa sangat lelah, tubuhnya kini terkapar lunglai di atas ranjang UKS.
Materi lari jarak jauh dalam pelajaran olahraga nya itu sangat menyiksa tenaganya.

Terlebih lagi, Thasya sejak pagi belum mengganjal perutnya dengan jatah sarapannya. Ia berangkat terburu-buru, dikarenakan ada rapat osis dadakan sebelum bel masuk berbunyi.

yang Thasya ingin lakukan sekarang hanyalah tidur, tanpa ada seseorang pun yang menganggu waktu kedamaian nya itu. Dan kebetulan juga, UKS sedang sepi, hanya ada adik kelasnya yang bertugas menunggu di sana.

Naura,

"Kak .... Ini aku beliin bakso buat ganjel perut kakak ...."
"Belum sarapan kan kak?"
"Nih dimakan ...."

Naura memberikan sebuah bungkusan yang di dalamnya terdapat satu porsi bakso yang sengaja ia beli tadi di kantin untuk Thasya, kakak kelasnya. Tidak lupa juga, Naura memberikan mangkuk serta sendok untuk Thasya

Thasya tentu saja menerima bungkusan serta mangkuk dan sendok itu, perutnya memang sedang sangat lapar, terlebih lagi bakso adalah makanan yang paling Thasya sukai.

"Wuihhh!! Thanks ya dek!!"

Senyum Thasya mengembang. Dengan perasaan dan hati senang serta matanya yang berbinar, Thasya membuka bungkusan itu lalu menuangkan bakso;ya ke dalam mangkuk.

Luar biasa baiknya seorang Naura,
Ia membelikan 'bakso beranak' untuk kakak kelasnya. Namun sayangnya, baksonya tidak pedas. Mungkin karena Naura mengerti, perut Thasya masih kosong, dan jika di isi dengan hal-hal yang pedas pasti akan terasa sakit dan perih.

Thasya semakin senang, tanpa menunggu apapun, ia langsung melahap bakso yang di berikan Naura.

"Ra ... ini di makan barengan aja ...  kakak doang mah gak bakal abis."

Thasya menyuguhkan mangkok itu mendekat ke arah Naura.
Naura menggeleng sambil tersenyum,

"Ah enggak ah kak ... aku beliin buat kakak masa aku juga ikut makan??"

"Ya gak apa ... masa kakak ngabisin semuanya gitu? Banyak banget ini padahal."
"Udah ambil sendok lagi sana, makan barengan!"

Naura lalu tersenyum, ia beranjak dari kursi yang sejak tadi ia duduki. Ia lalu pergi ke arah dapur UKS untuk mengambil sendok dan kembali duduk di kursi samping ranjang UKS yang kini Thasya tempati.

Naura dan thasya sedang menikmati bakso bersama, beberapa obrolan random pun terdengar di seisi ruang uks.
Mereka terlihat seperti kakak beradik yang sangat akrab.


klekk!!


Thasya maupun Naura menoleh ke arah sumber suara, tepatnya di pintu depan UKS.
Disitu terlihat, seorang pria yang lumayan jangkung yang berdiri santai sambil menggenggam ponselnya.

"Hyunjin?"
"ngapain kesini?"  tanya Naura.

"eh beneran ada kak Asya?!!"

pria itu---ralat, maksudnya Hwang Hyunjin, ia langsung masuk ke dalam UKS dengan raut wajah bahagia serta ceria nya itu setelah melihat keberadaan Thasya di sana.
Senyumnya yang lebar serta tak pernah meluntur itu membuat mata sipitnya kini hanya terlihat satu garis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HALU  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang