Page 4

185 39 2
                                    

Karena kau sangat istimewa. Bahkan sejak pertama aku melihatmu. Yujuku.
(Lee Dokyeom)


*****

Pagi ini Yuna sangat mengantuk. Bahkan dia berencana untuk tidak pergi ke sekolah. Namun diurungkan niatnya itu saat ibu dan ayahnya pagi-pagi sekali sudah kembali dari rumah sang nenek.

Setelah menutup gerbang rumahnya Yuna berjalan pelan, dengan sesekali menguap lebar. Baru berjalan beberapa langkah Yuna membuka matanya saat dilihatnya punggung familiar milik Jungkook.

"Wah, kau sudah sembuh? Kau yakin?!" Sapa Yuna saat melihat Jungkook keluar dari rumahnya.

"Iya." Jawab Jungkook singkat.

"Hah, untunglah. Aku sangat khawatir tau. Aku bahkan sudah berencana menelpon ambulan semalam." Kata Yuna mulai bercerita tentang kejadian semalam. Bayangan Jungkook yang demam terlintas di benak Yuna.

"Ck. Aku baik-baik saja. Tidak perlu berlebihan." Kata Jungkook menimpali.

Yuna berjalan agak sempoyongan, sedari tadi dirinya terus menguap bahkan matanya memerah karena kurang tidur.

"Yuna?" Panggil Jungkook.

"Ya? Ah, aku sudah mengerjakan tugasku. Tenang saja. Mulai sekarang aku sudah tidak menyontek Chaeyeon lagi. Aku akan berusaha agar nanti bisa masuk Universitas Seoul bersamamu. Hehe.. " Jawab Yuna sedikit tidak nyambung. Dia sudah sangat mengantuk sekarang.

"Bukan itu. Terima kasih." Gumam Jungkook.

Yuna tersipu, "Oh. Ehm, tidak apa-apa. Aku tidak rep--"

"Sampaikan Terima kasihku pada Bibi Choi. Kuenya enak. Hadiah darinya juga sangat pas untukku." Potong Jungkook sembari menahan senyum.

Melihat Yuna yang membulatkan matanya kesal menjadi hiburan tersendiri bagi Jungkook.

"Tapi itu dariku juga Jungkook. Kau tidak mengucapkan terima kasih juga untukku." Kata Yuna kesal.

"Ck. Sejak kapan kau bisa membuat kue. Dan lagi sejak kapan kau pandai memilih ukuran sepatuku dengan benar." Bantah Jungkook.

"Tapi aku juga ikut membantu tahu. Ya! Tunggu aku!" Teriak Yuna mengejar Jungkook yang sudah berlari terlebih dahulu.

'Hn. Terima kasih Choi Yuna.' Jungkook tersenyum tipis mengingat Yuna yang merawatnya semalaman. Bahkan gadis itu tidak melupakan hari ulang tahunnya yang Jungkook sendiri saja lupa.

*****

Di Kelas

"Yuna? Choi Yuna! Kau tertidur lagi? Keluar! Lari sepuluh kali keliling lapangan! Sekarang!" Perintah gurunya saat melihat Yuna yang duduk di bangku belakang tertidur.

"Baik saem!" Jawab Yuna pasrah. Ini memang salahnya kan karena tertidur saat pelajaran berlangsung.

"Ssst.. Chaeyeon, aku akan meminjam catatanmu nanti. Boleh ya?" Kata Yuna berbisik ke Chaeyeon.

"Tidak. Pinjam Jungkook saja. Bukankah dia yang menyebabkan kau mengantuk pagi ini?" Tolak Chaeyeon.

"Diamlah! Haish!" Balas Yuna berbisik.

"Yuna! Apa yang kau tunggu?" Teriak gurunya lagi.

"Iya saem." Yuna pun berdiri dan segera keluar dari kelas. Dia akan menjalankan hukumannya dengan berlari di lapangan sekarang.

*****

"Hei! Apa kau tahu dimana kelas 2-5?" Tanya seorang pria asing yang cukup tinggi.

Yuna mendengus kesal melihatnya. Pria itu malah ikut berlari bersama Yuna saat ini.

THINKING OF YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang