"...."
"Halo?"
"...."
"Ya"
"...."
"Hmm"
"...."
"Oke."
Naura memejamkan mata nya menahan emosi. Ia membanting kasar ponsel miliknya membuat beberapa anggota BlackMaster menunduk takut. Memang, Naura tidak menggunakan masker ataupun penutup wajah nya saat berada di markas. Karena menurut Naura, para anggotanya berhak mengetahui wajah asli pemimpin mereka. Dan itu membuat para anggota lebih takut karena dapat melihat jelas raut wajah Naura yang datar dan seringai iblis milik nya.
Naura mengenakan masker hitam miliknya. Kali ini tanpa jaket kebesaran. Ia memilih memakai celana jeans yang robek di bagian lutut serta kaos putih bertuliskan 'badgurl'.
"Aku bisa menyuruh beberapa bodyguard untuk mengawalmu, Queen" Naura menggeleng.
"Cukup stay dengan ponselmu. Aku akan menghubungi jika penting."
Naura pun mengendarai mobil miliknya di atas rata-rata membuat beberapa pengendara mengutuknya. Naura sekarang akan menuju ke perusahaan miliknya yaitu Lavi's Group. Naura memang mengalihkan tugasnya untuk mengelola perusahaan miliknya pada sekretaris kepercayaan Naura. Naura terlalu sibuk pada dunia gangster daripada perusahaan. Bahkan sekretaris nya yang akan hadir saat di adakan rapat penting bagi para pemimpin-pemimpin perusahaan.
Naura juga tidak ingin diri nya tersorot media bahkan hingga ke publik. Naura memilih agar identitas nya di sembunyikan. Keluarga Naura tidak ada yang mengetahui soal Naura yang mendirikan perusahaan tak terkecuali Gava.
"Bagaimana?" tanya Naura saat melihat seseorang menghampirinya.
"Semua nya lancar. Mereka tak bernyawa."
"Kerja bagus" ucap Naura lalu tersenyum kecil.
"Tapi aku belum puas jika kau belum bisa membawa kepala mereka ke hadapanku" lanjut Naura dan segera meninggalkan orang itu.
Naura berjalan menelusuri perusahaan miliknya dan dikawal oleh beberapa orang. Terlihat banyak karyawan yang menyapa Naura tapi sama sekali tidak di respon oleh Naura. Naura segera masuk ke salah satu ruangan diikuti oleh Darrel lalu melepas masker yang di kenakannya.
"Kok di lepas maskernya"
"Hareudang" jawab Naura dan wanita itu hanya mengangguk.
"Oke, langsung aja. Jadi, pak Ilham dan juga pak Bondan adalah tersangka yang berusaha melakukan penggelapan dana. Bebera-"
"Gue udah tau."
Selamat siang, kembali bersama saya di berita acara ****. Berita kali ini adalah pembunuhan dua orang dari perusahaan Lavi's Group. Korban di temukan di semak-semak dengan kondisi badan yang terpisah dari kepala. Hanya ada identitas diri mereka disini yang menunjukkan bahwa mereka adalah karyawan dari perusahaan Lavi's Group ...."
Sekretaris Naura-Jasmin terkejut setengah mati.
"Bentar Queen, jangan bilang itu...."
"Yah" Ucap Naura santai lalu menyesap kopi hitam yang entah ia dapat darimana.
Jasmin menepuk jidat nya, Ia melirik Naura yang tampak santai sambil terus menyeruput kopi hitam nya. Sungguh, ia tak habis pikir dengan Naura.
"Kasian keluarga mereka."
Naura mengangkat alis.
"Gue peduli?"
"Tapi kan lo jang-"
"Cukup fokus sama kerja lo. Gak usah ikut campur soal gue ngatasin yang lainnya." ucap Naura tanpa ekspresi membuat Jasmin ingin pingsan saat itu juga.
Naura berdiri, lalu mengenakan maskernya.
"Lo emang sekretaris gue sekaligus sepupu. Tapi kalo lo ngelanggar sesuatu atau ikut campur urusan gue, gue bakal pastiin dua atau tiga peluru bakal nangkring sempurna di jantung lo." lanjut Naura kemudian berlalu pergi.Darrel pun ikut pergi setelah membisikkan sesuatu pada Jasmine.
"Syukur-syukur Queen ngurus pemakaman mereka dengan layak. Bukan harus berakhir di kandang dan jadi santapan Lion."Naura berjalan menelusuri koridor perusahaan. Ia memijat pelipisnya yang entah kenapa sangat sakit.
"Ada apa, Queen?" tanya Darrel yang entah sejak kapan sudah berada di belakangnya, Naura menggeleng.
Naura segera memasuki mobil nya agar para wartawan tidak mengerumuni nya. Naura melajukan mobilnya menuju mansion miliknya yang di pindah alihkan menjadi mansion milik Claudy-Saudari tiri Naura secara paksa. Naura memang tidak tinggal di mansion bersama kedua orang tua nya. Ralat, ayah dan ibu tiri nya. Ia lebih memilih tinggal di apartement miliknya.
Sesampainya di mansion, Naura tersenyum kecut melihat sekeliling mansion nya. Ia kemudian melangkah masuk. Langkah kakinya terhenti mendengar suara seseorang.
"Darimana kamu?" ucap seorang pria paruh baya saat melihat Naura.
"Ayah bicara sama kamu, Naura Xeimoraga!" teriak ayah kandung Naura - Tristan saat melihat tidak ada jawaban dari Naura.
"Dasar anak durhaka! anak gak tau di untung. Nyesel kita punya anak kayak kamu!" ucap seorang wanita yang ternyata adalah ibu tiri Naura-Siska.
"Saya tidak pernah merasa memiliki orang tua seperti kalian berdua. Dan satu lagi, saya memutuskan untuk menghapus Xeimoraga dari nama saya." ucap Naura tanpa ekspresi
"Apa maksud kamu, hah?!"
"Ini keputusan saya. Saya tidak akan tinggal bersama orang yang sudah membunuh adik saya yang tidak bersalah."
"Waktu itu memang saya belum cukup umur. Tapi saya bisa berfikir jernih daripada kalian. Adik saya harus menerima hukuman bahkan ia sendiri tidak mengetahui letak kesalahan nya dimana. Untuk ayah, ah maaf, maksudku untuk tuan Tristan Xeimoraga yang terhormat. Saya datang untuk mengambil beberapa barang saya. Anggap saja putri kandung anda, Naura Xeimoraga telah tiada beberapa tahun lalu. Permisi" ucap Naura melenggang pergi menuju kamarnya. Ia mengambil beberapa barang nya dari dalam lemari dan meletakkannya di ranjang lalu keluar dari kamar nya menuju ruang tamu.
"Bodyguard saya akan datang kesini untuk mengambil barang"
"Kamu mau kemana?"
"Apa saya harus memberi tahu anda?" tanya Naura dan segera pergi keluar menuju mobilnya. Tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja. Naura sangat menyayangi keluarganya. Akan tetapi, kenyataan pahit bahwa ayah kandungnya telah membunuh adik kembarnya membuat Naura menaruh dendam pada keluarga nya sendiri.
Naura memang saat itu masih kecil. Tapi ia bisa menyimpulkan bahwa ayahnya terlalu cepat dalam mengambil keputusan. Bahkan ayahnya enggan bertanya skenario kejadian yang sebenarnya.
Sejak kecil, Naura dan saudara kembarnya memang tinggal bersama sang ayah. Itu karena ibu mereka yang memintanya. Ayah Naura memilih bercerai dengan ibu Naura karena perempuan ketiga. Janda anak satu dengan semua sandiwara-sandiwara yang dibuatnya membuat Naura sangat muak bahkan melihat upil nya saja membuat Naura ingin muntah.
Alay, thor. -Naura
Biar mendukung. -Author
Oke lanjut.
Sandiwara nya bahkan bertambah saat putri dari wanita iblis yang menjelma sebagai ibu tiri Naura itu datang dan tinggal bersama mereka. Dua makhluk itu selalu saja mencari perhatian pada ayah nya Naura membuat Naura ingin membawa mereka ke tempat syuting film sinetron azab. Tidak hanya sampai disitu, bahkan Naura dan juga Nauka di fitnah yang bukan-bukan hingga ayah mereka sendiri memarahi mereka habis-habisan.
Daripada lama mending plesbek aja yuk
Flashback On
***
to be continued . . .
jangan lupa Vote and Komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with Naura?
Humor[N.] FOLLOW SEBELUM BACA YAK! Naura D'Ratu Latsavion. Seorang gadis yang menjadi korban kekejaman keluarganya. Bukan hanya dirinya yang menjadi korban, tetapi adik nya juga dan setelah kematian adik nya, membuat nya menjadi gadis yang dingin, sadis...