Part O5

46 2 0
                                    

Di mansion begitu mewah, nampak 3 gadis kecil sedang bermain-main di halaman depan mansion. Mereka terlihat sesekali memperebutkan boneka satu sama lain.

"Naura, Nauka, ngalah dong sama Claudy!" ucap Siska-Ibu tiri Naura dan Nauka.

Tristan memang menikahi Siska yang merupakan janda anak satu. Claudy adalah anak dari Siska sekaligus kakak tiri Naura dan Nauka. Sifatnya yang begitu manja membuat Naura dan Nauka mau tak mau harus mengalah pada nya.

"Ada apa ini? kenapa ribut?" tanya Tristan yang baru saja pulang dari kantor.

"Ini pih, anak kembar kamu! masa Claudy mau minjem bentar boneka mereka gak di kasih" adu Siska pada Tristan sambil mengambil alih koper kecil di tangan Tristan

"Naura, Nauka, papa bisa beliin kalian boneka baru. Kalian kasih aja boneka nya ke Claudy."

"Tapi pah, ini boneka dari mama" Ucap Nauka sambil memeluk erat boneka nya.

"Boneka kayak gitu banyak di mall!" sinis Claudy. Naura hanya mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia menjambak rambut Claudy.

"Yaudah kalo banyak di mall, kamu aja sana yang beli" Ucap Naura.

"Gak! kan aku mau nya boneka yang sama kalian"

"Tapi itu boneka dari mama kita!" bentak Nauka.

"Nauka! kamu gak boleh gitu sama kakak kamu!" bentak Tristan.

"I-iya pah. Nauka minta maaf"

"Papa ganti pakaian dulu, kalian main-main aja. Papa bakal balik lagi buat ngajak Claudy jalan-jalan. Kita cari boneka nya, ya?" tanya Tristan sambil mengelus kepala Claudy. Naura yang melihat itu hanya menatap datar Tristan sementara Nauka menunduk meremas kaos yang di pakainya.

Tristan berjalan meninggalkan ketiga putri nya. Claudy menjulurkan lidah nya mengejek Nauka dan Naura. Nauka dan Naura hanya diam menanggapi Claudy sedangkan Claudy yang merasa di abaikan menarik rambut Nauka keras. Naura yang melihat itu melototkan mata nya dan berlari memanggil Tristan dan juga Siska.

"Kak Caca, sakitt" Rintih Nauka berusaha melepas tangan Claudy dari rambutnya.

"Kamu nakal!" ucap Claudy. Mendengar langkah kaki Tristan dan juga Siska, Claudy langsung meletakkan tangan Nauka di rambutnya seolah-olah Nauka yang menjambaknya.

"Aw, Nauka sakit" ucap Claudy dengan wajah dramatisnya.

"Nauka!" bentak Siska.

"Sini kamu!" 

"Ampun, pah. Nauka gak ngapa-ngapain kak Caca."

Tristan menarik pergelangan tangan Nauka dan membawanya ke ruang tamu.

Plakk!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Nauka. Naura yang melihat itu hanya mengepalkan tangannya dan menelfon seseorang melalui ponsel rumah.

"Papa gak pernah ngajarin kamu buat kurangajar sama yang lebih tua!"

"Ampun pah!"

What's wrong with Naura?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang