15. Peduli

57 29 20
                                    

Happy Reading:)
.
.
.

Kepedulian adalah hal yang membawa angin segar dari sempitnya udara sebuah masalah.

Joshua Oliver

🌙🌙🌙

Setelah Allan mengantar Key kerja kelompok di rumah Reva, Allan melajukan motornya menuju ke rumah. Ia ingin beristirahat dirumah sambil menunggu Key selesai mengerjakan tugas bersama temannya.

Key berjalan menuju rumah Reva kemudian ia menekan bel rumahnya, saat itu juga Reva langsung membuka pintu rumah nya dan disusul oleh Dhea dan Rosa di belakang Reva.

Reva menyuruh Key untuk masuk ke dalam rumah nya, mereka saat ini berada di dalam kamar Reva. Key segera membuka isi tasnya dan mengambil buku biologi kemudian ia taruh buku itu di atas meja belajar Reva.

Suasana menjadi hening, bahkan tugas biologi mereka hanya Key yang mengerjakannya. Lalu mereka? asik sendiri bermain ponsel, tetapi bagi Key tidak masalah jika dirinya saja yang mengerjakan nya. Mungkin dengan cara inilah sahabat ia mau memaafkan kesalahan Key.

Lima belas menit Key menyelesaikan tugasnya ia menoleh ke arah jam dinding di kamar Reva. Jam menunjukkan pukul 15:50, Key menghampiri Reva yang sedang duduk di balkon kamarnya sambil menikmati minum kopi.

"Lo masih marah sama gue?" tanya Key berdiri menundukkan kepala nya.

"Menurut lo?" tanya balik Reva melirik ke wajah Key.

"Ya masih lah." Ucap Rosa dan Dhea serempak, berjalan menghampiri Key.

"Terus gue harus gimana biar kalian mau temenan lagi sama gue?" tanya Key pasrah, lalu ia mendongakkan kepalanya dan bertatapan dengan Rosa dan Dhea.

Reva bangkit dari tempat duduknya, kemudian ia langsung menjawab pertanyaan Key dengan enteng. "Simple sih. Lo tinggalin Allan, baru kita mau temenan lagi sama lo." Rosa dan Dhea mengangguk dan tersenyum licik.

"Apa gada cara lain selain itu?" tanya Key memastikan.

"Gak. Emang kenapa, lo gak sanggup kan? udah gue duga Key. Lo itu pengecut!" ujar Reva tertawa puas.

"Lo itu musiman!" cetus Dhea.

"Lo itu egois!" sahut Rosa.

"Apapun keputusanmu, gue tunggu sampai besok pagi di sekolah." ucap Reva tersenyum miring.

Deg!

Key membalikkan badannya kemudian ia mengambil tasnya diatas kasur Reva, lalu ia pergi dari rumah Reva meninggalkan ketiga sahabatnya itu. Bagaimana mungkin? Key tidak pergi dari situ jika perkataan temannya itu sangat menyakiti perasaan hati Key.

Ia berlari sekuat tenaga sendiri kini air matanya mulai jatuh bercucuran mengenai seragam sekolahnya. Seharusnya sekarang ia mengabari Allan jika tugasnya telah selesai. Namun Key mengurungkan niatnya itu, ia memutuskan untuk pulang sendiri.

Suasana yang awalnya panas kini berubah menjadi mendung. Tiba-tiba rintihan air hujan membasahi tubuhnya.

Key berlari sekuat mungkin dengan keadaan basah kuyup semua, tubuhnya menggigil kedinginan akibat derasnya hujan sore ini.

Langkah kaki Key terhenti sebentar. Tangisannya semakin kencang lalu ia memejamkan kedua matanya. "Ya Tuhan kenapa semua jadi rumit seperti ini. Aku harus bagaimana? aku sangat lelah dengan fase ini." teriak Key.

Saat itu juga, datanglah seorang pria dari belakang tubuh Key sambil memayungi tubuhnya. "Key." Key membalikkan tubuhnya.

"Lo kenapa hujan-hujanan? ntar lo sakit." tanya Joshua panik.

Ternyata lelaki itu adalah Joshua, tadi ia tidak sengaja berpapasan melewati jalan itu kemudian ia melihat Key dan langsung menghampirinya sambil memakai payung.

"Gu-gue gapapa." jawab Key gugup.

"Ayo, masuk ke dalam mobil. Gue antar lo pulang." Key menggeleng.

"Ini bukan penawaran tapi pemaksaan." ucap Allan menggenggam lengan tangan kanan Key dan membawa nya masuk ke dalam mobil.

Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam mobil, kemudian Joshua melajukan mobil nya pelan-pelan. Ia melihat tubuh Key menggigil langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

Key menoleh ke Joshua, lalu menaikkan kedua alisnya. "Kenapa?"

Allan melepaskan sweater yang ia pakai kemudian memberikannya kepada Key. "Ini pakai, gue tau lo kedinginan."

Key menggelengkan kepala nya.

"Udah gapapa santai aja. Sekarang lo pakai dulu, baru kita lanjutin perjalanan nya." ucap Joshua tersenyum.

Key menerima sweater Joshua dan segera memakainya. Joshua masih belum melajukan mobilnya melainkan menatap wajah Key.

"Lo belum jawab pertanyaan gue tadi." Key menyipitkan kedua matanya.

"Kenapa lo hujan-hujanan?" Key lagi-lagi menggelengkan kepalanya.

"Anjir gue berasa ngomong sama es batu nih. Btw cerita aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu." hardik Joshua.

"Jalan."

Key mengalihkan pembicaraan itu, bagi ia itu adalah masalah pribadi yang tidak perlu diceritakan oleh orang lain kecuali Allan.

Tetapi Joshua tetap memaksa Key untuk bercerita kepadanya, alhasil Key terpaksa menceritakan semua masalahnya yang ia pendam sendiri di dalam hati sambil melanjutkan perjalanan nya.

"Oh jadi gitu. Menurut sudut pandang gue, lo nggak sepenuhnya salah kok. Jadi tuh kalian berempat lebih mementingkan keegoisan masing-masing, tapi wajarlah namanya juga manusiawi kan." Key menganggukkan kepalanya.

"Jadi lo udah ngambil keputusan belum? untuk memilih siapa di antara mereka berdua." tanya Joshua.

Key menghembuskan napasnya kemudian ia menggelengkan kepala.

"Aduh gimana ya, susah juga sih ada di posisi lo. Tapi ada satu yang pasti harus lo inget Key." ujar Joshua fokus menyetir mobil nya.

"Lo jangan pernah merasa sendiri. Karena yang namanya makhluk sosial itu pasti mereka berhubungan secara timbal balik dengan manusia lain." Key menoleh ke Joshua yang fokus menyetir mobil dan tersenyum tipis .

"Oh iya satu lagi. Apapun keputusan lo, gue hargai itu. Namanya keputusan pasti akan ada resikonya, dan jangan pernah menyesal atas apa yang udah kamu lakukan."

Akhirnya mereka tiba di depan rumah Key, lalu Key mengajak Joshua untuk mampir namun, Joshua menolaknya.

"Thanks." ucap Key tersenyum tulus.

Joshua ikut tersenyum, "Gue pamit dulu ya, nitip salam buat bunda sama ayah lo." Key mengangguk.

" Lain kali kalo ada apa-apa jangan sungkan buat cerita sama gue."  Key mengancungkan jari jempol nya.

Thanks Josh, lo udah perduli sama gue.

"Bye."

🌙🌙🌙

Bersambung...

Budayakan follow sebelum membaca.
@meylaniiad_

Don't forget to stay vomment .

TBC❤

TINCTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang