(QiXin) That's Ok, I'm Yours 1

1.4K 112 69
                                    







.












.













Kenapa sih aku update terus :")











Maaf memenuhi notif kalyan :")










~~











VOTE??

"Mama!! Dimana kaus kakiku??"

Seruan seorang bocah enam tahun mengalihkan perhatian Chengxin yan sedang mengemas bekal untuk sang putranya.

"Di rak lemari terbawah, sayang" serunya lalu memasukkan bekal yang telah dikemasnya ke ransel mungil sang putra.

"Sayaaaang, bisa kemari sebentar? Tolong pakaikan dasikuuu!!"

Belum sepenuhnya selesai dengan pekerjaannya, seseorang kembali berseru. Itu suara suaminya. Dengan cepat Ia menutup ransel putranya lalu beranjak mendekati suaminya di ruang tengah.

"Yah, tentu saj-"

"Mama!! Jiaxin ingin susuuuu!!" rengekan lainnya berasal dari si bungsu seakan membuat kepalanya semakin pening saja dengan kesibukan pagi ini.

Tsk! Chengxin bahkan belum menyiapkan sarapan si bungsu.

"Iya, iya... Tunggu sebentar, sayang" dengan cekatan Chengxin menyiapkan susu untuk bocah tiga tahun itu yang dengan setia mengamati mama-nya dengan tatapan polos. Sepertinya mamanya itu sangat sibuk.

"Chengxin sayaang. Aku hampir terlambat dan aku masih harus mengantar Xinhao"

Seruan suaminya kembali terdengar, membuat Chengxin buru-buru mengangkat tubuh Jiaxin lalu menurunkannya di sofa dan memberinya sebotol susu. Lalu Chengxin menghampiri sang suami yang sedari tadi menunggunya.

Melihat kehadiran Chengxin, suaminya itu tersenyum simpul.

"Tidak mau!!! Xinhao mau diantar Mama!!!" Xinhao si putra sulung menghentakkan kakinya di samping kedua orang tuanya tanda ia tak setuju dengan papanya itu.

Merasa tidak harus meladeni bocah kecil itu terlalu serius Jiaqi hanya berucao ringan,
"Jangan merepotkan mama, Xinhao" tegur sang papa yang sibuk mengamati wajah cantik Chengxin di depannya.

"Papa juga merepotkan!! Kenapa tidak pakai dasi sendiri?!" balas si sulung tidak terima. Xinhao melipat kedua tangannya sambil mengerucutkan bibir mungilnya.

"Ka--"

Cup

Chengxin mengecup bibir suaminya itu singkat, menghentikan celotehan selanjutnya yang akan keluar dari bibir itu. Ayolah perdebatan keduanya tidak akan berakhir sampai siang nanti jika tak dihentikan. Dan Chengxin sudah cukup lelah mendengar pertikaian keduanya sejak semalam.

"Tidak bermanfaat sekali bertengkar dengan putramu, Ma Jiaqi!" Chengxin memutar netranya.

"Sayang, pakaikan~" rengek Jiaqi sambil mengulurkan dasinya kepada sang istri.

Chengxin meraih dasi tersebut dan mulai memakaikannya dengan telaten. Membuat Jiaqi semakin fokus mengagumi kecantikan istrinya dalam jarak yang lebih dekat.

Kadang dia berpikir kenapa pemuda semanis Chengxin mau menikahi dirinya? Terdengar menggelikan memang. Tapi Jiaqi pikir itu anugrah terindah yang Ia terima.

"Xinhao kenapa, heung? Kenapa tidak mau diantar papa?"

Tanya Chengxin dengan nada lembut sambil masih sibuk dengan pekerjaannya yang sebelumnya. Sesekali melempar tatapan aneh saat Jiaqi terus menerus tersenyum sambil menatapnya.

时代少年团 - Teens In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang