Assholatu wassalaamualaaik...
Ya khoirol Kholqi...
Ya Rasulullah......
Assholatu wassalaamualaaik..Lantunan sholawat Tarhim berkumandang, pertanda waktu subuh telah menjelang.
Alya dan ummi Azza berjalan menuju masjid pesantren yang hanya berjarak beberapa langkah dari rumah mereka.
Jalan menuju masjid terlihat begitu terang dengan puluhan obor yang terpajang. Begitu indah, Rapi dan teratur, obor obor itu berbaris lurus di sepanjang jalan, seakan menyapa setiap insan yang hendak bertemu dengan sang khalik di surau nya.
Hawa dingin memang masih terasa. Akan tetapi, hal itu tidak sedikitpun menyurutkan niat Alya dan Ummi Azza serta seluruh santri pondok pesantren Al hidayah untuk sholat subuh berjamaah di masjid pesantren.
Umi Azza berjalan dengan santai, diiringi Alya disampingnya serta beberapa santri putri yang mengikuti mereka dari belakang.
Di sekitar masjid nampak ratusan santri telah bersiap-siap untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang hamba, yakni solat fajar atau yang biasa kita sebut dengan sholat subuh.Lain santri lain pula Abah kyai, Abah sudah sedari tadi berada di dalam masjid, memang begitulah rutinitas beliau. Sehabis sahur beliau akan langsung bergegas menuju masjid untuk berdzikir.
)..begitu kontras dengan aku, yang lebih memilih untuk update status dengan caption caption alay,.(
--semoga puasa hari ini lancar ya zheyeeeenk--
--nanti buka nya nya sama aku ya Bebz, kan Sunnah berbuka dengan yang manis manis, #awokawoka--
--selamat sahur semua, apapun makanannya, yang penting jangan makan ati ya, _nyesek_🤭--
)..Hehe, dasar aku..(Tak terasa, beberapa langkah lagi kami akan sampai di depan serambi masjid Al hidayah. Namun tiba tiba..
"Ning Ayaaa'......Ning Ayaaa'." Panggil seorang santri putri dengan suara cemprengnya.
"Aku ada kabar terbaru dari kang Ridwan, pkoknya Ning Aya' harus tau...." Lanjut santri Wati tersebut yang kini terengah engah di depan Ummi Azza.
Bak disambar petir di siang bolong, Alya kaget bukan main mendengar seorang santri memanggil nya dengan sapaan hits-nya itu, terlebih saat mendengar nama yang baru saja ia ucapkan. Alya kini merasa begitu senang dalam hati ia menjerit kegirangan namun seketika rasa itu berubah masam tersadar akan suara Wati yg cempreng trus berbicara.
Suara itu berasal dari Wati, santri asal Medan yang kini berjalan tergopoh-gopoh mendekati Ning Alya.
"Wati...??" Sontak ucap Ummi Azza dan Alya bersamaan.
"Kamu kenapa Wati..?" Tanya Ummi Azza keheranan.
"Eh ummiii.." Mata Wati terbelalak, ia menelan ludahnya, kaget melihat yang berada dihadapannya sekarang adalah Ummi Azza.
Dengan senyum getirnya Wati menjawab "Ssss..saya minta maaf Ummi, saya kira tadi yang bareng ning Aya' itu si Neneng, ternyata ummi."
"Ngapunten¹ Ummi..!!" Wati melanjutkan kalimatnya kemudian tertunduk, merasa tak enak hati kepada buk nyai nya itu.
"Iya, ndak papa Wati" jawab Ummi Azza menenangkan.
"Kamu ini kenapa tho kok lari lari udah kayak dikejar-kejar setan saja." Tanya Ummi Azza keheranan.
1. Maaf (dalam bahasa jawa)
"Hehe Ngapunten Ummi, ada yang ingin wati sampaikan sama Ning aya'. " jawab Wati yang masih tertunduk khidmad kepada buk nyai nya itu.
"Ning aya'???." Ummi Azza terdiam sesaat.
"Kamu manggilnya Ning aya' ti..? Kan namanya Alya bukan Aya??." Tanya ummi Azza mengkritisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta 1000 Pilar (On Going;P)
FanficKini, ia hadir merebut segalanya dariku hidupku, sirna sudah semuanya. "Jika akhirnya harus dipisahkan, mengapa harus disatukan." Rachma Alya Fadhilah. "Waktulh yang akan menjawabnya untukmu, permata ku" Muhammad Ridwan Fadhil. Cintaku telah aku top...