"Andara Zaendra" panggil lelaki itu.
Andara yang baru melepas airpodnya menoleh kebelakang.
♡
18 oktober 2020Andara hanya menaikkan sebelah alisnya. Ia heran mengapa Aldo memanggil nama lengkapnya.
"Ngapain lo?" Tanya Aldo duduk disampingnya.
"Mata lo buta?" Balas Andara acuh.
"Lo ga liat gue tidur?""Santai napa sih" balas Aldo.
"Bolos ye lu""Iya bosen" balas Andara.
"Bolos itu gabaik. Kalo nanti ketauan sama si bambang bahaya"
"Lah lu sekarang ngapain tai ayam?" Tanya Andara.
"Bolos"
"Sama bego!" kata Andara sambil sedikit memukul Aldo dan sedikit tertawa. Sedikit tertawa.Jantung Aldo berdegup kencang saat memperhatikannya.
"Lo jangan senyum dah ra" kata Aldo sambil membuang muka.
"Napa?"
"Cantik lu kelewatan" kata Aldo menatap Andara dengan senyum simpul. Wajah Andara sedikit merah.
"Paan si lo kambing" balas Andara sambil melanjutkan lagunya.
"Ihh pipi lo kaya kulit babi!" Jerit Aldo.
"Eh?! Kenapa woi?" Tanya Andara panik.
"Ping ping gitu. Blushing ya lo.." jail Aldo.
"Bangsat lo" kata Andara tertawa sambil menoyor kepala Aldo. Aldo memegang kepalanya yg sakit.
Andara pun bangkit dari tempat duduknya.
"Mau kemana oi?" Teriak Aldo.
"Boker. ikut lu?" Jawab Andara seadanya. Padahal ia ingin ke kantin.
"Jorok lu kuda " balas Aldo.
Andara hanya tertawa dan pergi menjauh.Aldo tidak tau mengapa ia bisa secepat ini berbicara kepada Andara. Padahal mereka sama2 terkenal di sekolah dengan julukan Ice. Aldo hanya tersenyum sedikit mengingat senyum Andara yang jarang diperlihatkan kepada orang-orang.
...
"Dari mana aja ra?" Tanya Sonya.
"Iya ra. Tadi gue liat lu pergi sama si Yana pas kbm. Kemana?" Tanya Astri.
"kita diusir dari kelas haha. Padahal kita cuman cerita bentar doang"
"Oh. Jadi si Yana kemana?"
"Bolos sama pacarnya"
"Keterlaluan tu anak".
...
"Kita duluan ya dara!" Lambai Sonya.
"Yoi" balas Andara sambil mencari kontak abangnya.
"Bang, lu dimana?"
"....."
"cepetan dah"
"...."
"Hm. Jangan lama. Gue tunggu"
Andara duduk di parkiran menunggu Rael. Disana masih ada eskul basket dan menari. Tetapi Andara malas untuk ikut eskul tersebut. Ia melihat Aldo memainkan basket bersama temannya. Ia dengar, Aldo adalah kapten basket sekolahnya. Setelah menonton basket selama 15 menit, ekstra kulikuler pun selesai dan Rael datang dengan kereta sportnya.
"Woi ada cogan anjir!"
"Anjritlah cakep beut"
"Gw santet lama-lama"
"Itu bukannya Rael abang kelas kit angkatan taun lalu?"
"Iya. Brarti pacarnya Andara ya?"
"Aku mundur alon-alon"Aldo sedari tadi memperhatikan Andara bersama Rael. Aldo mendatanginya.
"El!" Panggil Aldo.
Rael yang merasa pernah mendengar suara ini mencari sumber suara."Ei bro!" Balas Rael sambil bertos ria.
Mereka berbincang bincang sampai akhirnya Andara duduk di kereta Rael."Woi Rael! Gue lari ni lama-lama"
Panggil Andara."Emg anak dajjal ni anak. Duluan deh gue do. See you bro"
"Ati-ati bos!" Lambai Aldo.
✨
Segini dulu gaisss. Maap baru updated 😭😭. Tungguin chapter selanjutnya yaaa 🤎
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Aldara
Ficção AdolescenteHati gue bukan tempat persinggahan yang sesuka hati lo kapan mau datang dan pergi. -A- Makasih udah nyadarin gue. -A- Hai readers! Baca ya story pertama aku .comment juga!! Love u💗