Happy Reading.
Jangan mudah percaya dengan orang lain!
~Author~
Reva baru saja tiba di depan sekolahnya. Ia melihat jam di pergelangan tangannya dan waktu menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas, itu berarti bel sekolah akan berbunyi lima belas menit lagi. Ia pun melanjutkan langkahnya memasuki gerbang sekolah.
"E-eh, mau ngapain kamu?" tanya Reva terkejut karena tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya.
"Ikut gue dan nggak usah banyak ngomong!" pinta Revano.
"Ishh nyebelin banget sih!" Reva hanya bisa pasrah.
Revano menarik dan membawa Reva menuju taman belakang sekolah yang dimana suasananya memang agak sepi. Sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian murid-murid, ada yang menatapnya tidak suka, ada yang menatapnya dengan bingung dan lain-lainnya. Namun seorang Revano tidak akan pernah peduli dengan itu.
"Lepasin kek!" ujar Reva saat sudah sampai di taman belakang.
"Nih, kerjain tugas gue!" Revano memberikan buku tugasnya kepada Reva.
"Maksud kamu apa?" tanya Reva yang masih bingung.
"Lo budeg atau apa? Kerjain tugas gue sekarang dan nggak ada penolakan titik!" ujar Revano dengan penekanan.
"Kok jadi aku yang ngerjain? Itu kan tugas kamu, tanggung jawab kamu. Kamu kan pinter, punya otak buat mikir, ya kerjain sendiri lah. Tugas aku ya tugas aku, tugas kamu ya tugas kamu!" elak Reva.
"Gue suruh kerjain ya kerjain! Nggak usah banyak ngomong!"
"Nggak mau, titik!" ujar Reva masih keras kepala dengan melipat kedua tangannya di dada.
"Kerjain! Ini sebagai hukuman lo karena kemarin lo udah nyusahin gue."
"Nyusahin? Nyusahin apa coba?"
"Lo suruh gue tunggu lo dan akhirnya juga gue disuruh pulang. Harusnya gue nggak usah nganterin lo pulang tau nggak."
"Emangnya aku ada nyuruh kamu buat nganterin aku?" Revano terdiam."Nggak ada kan, kamu yang maksa aku, pake ngancem-ngancem pula."
"Gue nggak peduli! Kerjain aja nih tugas gue dan harus sudah selesai pas istirahat pertama!" Revano memberikan buku tugasnya dan meninggalkan Reva di taman tersebut.
"Nyebelin banget sih! Bisa-bisanya nyuruh-nyuruh orang aja!" ujar Reva kesal. Dengan sangat terpaksa, Reva memilih untuk mengerjakan tugas Revano daripada urusannya semakin panjang. Cukup sudah, ia tidak mau menambah masalah di hidupnya lagi.
⭐🌜⭐
"Va, lo kenapa deh? Dateng-dateng mukanya gitu amat, ada masalah?" tanya Vanya yang melihat kedatangan Reva.
"Cerita kek sama kita," ujar Adelyn.
"Nggak ada apa-apa kok," ujar Reva menaruh tasnya di atas meja.
"Bohong! Terus muka lo kenapa ditekuk gitu, pasti ada apa-apa nih."
"Nanti aja deh aku ceritanya, lagi males ngomong."
"Ditunggu ya!" ujar Vanya.
"Emangnya bang gojek ditunggu!"
"Yeh biarin lah, mulut, mulut gue!"
"Iyain deh! Capek ngomong sama orang yang agak gesrek!"
Reva membuka buku tugas milik Revano dan mulai mengerjakannya dengan cepat. Ia tidak mau menunda-nunda itu dan untuk saat ini, dirinya juga tidak ingin diganggu karena moodnya sedang buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVA ( TERBIT || Completed ✔ )
Подростковая литература⚠️ Terbit di Chars Publisher (Tersedia di shopee chars.bookstore, shopee dan tokopedia tokotmindo, link di bio) ⚠️Sad story, emosi dll ⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️NO PLAGIAT!!! ( hargai karya orang kalau karya kamu mau dihargai orang lain!)...