8. Perasaan Yang Indah

5.2K 426 38
                                    

!Warning!
Ga tau warning buat apaan 🙃

Enjoy~

-Me-

~~~
Lagu :

Ed Sheeran – Kiss Me
cr video to HeyHiHelloHiHey
~~~

Saat itu yang bisa dilihat Mark hanyalah Haechan, yang berdiri beberapa meter di depannya.

Senyumnya sangat cerah. Dia terlihat sangat bahagia.

Mark melihat Haechan melambaikan tangannya, tetapi Haechan tidak sedang melihat ke arahnya. Mengerutkan keningnya, Mark menoleh untuk melihat ke arah siapa Haechan melambaikan tangannya dan hatinya jatuh. Nggak, nggak.

Mark berusaha menghentikan langkah Haechan tetapi Haechan seolah-olah tidak melihatnya, Haechan hanya berlari melewatinya dan masuk ke dalam pelukan Yukhei. Nggak. Ini gak mungkin terjadi.

Mark kemudian mencoba memanggilnya. "Haechan-ah!!" tetapi seperti sebelumnya, seolah-olah dia tidak mendengar apa-apa, Haechan hanya membalikkan tubuhnya dan mulai berjalan pergi dengan Yukhei. Mereka tersenyum kepada satu sama lain.

Mark mengejar mereka, dia meraih tangan Haechan saat dia sudah cukup dekat dengannya. Kedua orang itu berhenti berjalan seketika, dan Mark menyadari bahwa Haechan menundukkan kepalanya sehingga dia tidak bisa melihat ekspresi di wajahnya. Dia ingin bertanya pada Yukhei apa yang terjadi tetapi ketika dia melihat ke arahnya, Yukhei tidak ada disana. Dia menghilang. Mark melihat ke sekelilingnya tetapi tidak ada tanda-tanda Yukhei, seolah-olah dia tidak pernah ada disana. Dia berbalik untuk melihat Haechan lagi, Haechan masih menundukkan kepalanya, tetapi sekarang salah satu tangannya, yang tidak sedang dipegang oleh Mark, sudah menutupi wajahnya.

Pundak Haechan mulai gemetar sedikit, Mark bisa mendengar suara isak tangis keluar dari Haechan. Mark bisa merasakan tangan Haechan yang sedang dia pegang mengepal. Dia melepaskannya dan mencoba memanggil Haechan lagi.

"Haechan-ah?" dia menangkup wajah Haechan dan mengangkatnya. Dia tidak pernah melihat Haechan seperti ini. Dia terlihat sangat terluka. Wajahnya dipenuhi air mata, dia terlihat sedang sangat merasa kesakitan. Mark merasakan jantungnya berdenyut melihat pemandangan itu, sampai dia juga merasa ingin menangis.

"Jangan nangis Haechan-ah.. please.. jangan nangis." Mark menghapus air mata dari pipi Haechan.

Haechan menggelengkan kepalanya dan mulai melangkah mundur.

"Sakit, hyung" katanya dengan terisak.

"Apa yang sakit? Siapa yang nyakitin kamu?" Mark mencoba mengambil langkah untuk mendekatinya tetapi Haechan malah melangkah mundur lagi.

Saat itu juga Haechan menatap matanya, "Kamu."

Mark membuka matanya dan dia disambut oleh kegelapan. Dia masih bisa merasakan sesak di dadanya, napasnya terasa berat. Dia mencoba mengambil nafas panjang dan mengusap wajahnya. Lalu dia duduk di tempat tidurnya dan memegang rambutnya. Mimpi macam apa itu? Dia bertanya pada dirinya sendiri.

Banyak sekali hal yang memenuhi pikirannya setelah pembicaraan yang dia lakukan dengan mamanya malam itu dan dia merasa sangat buruk. Kenapa dia tidak menyadari semua ini sebelumnya? Bagaimana bisa dia meragukan perasaan Haechan untuknya?

Jangan mempertanyakan perasaanku hyung. Aku tau apa yang kurasakan.- "

Gak heran dia terlihat sangat terluka hari itu.

Saat dia memikirkan kenangan mereka, Mark ingat bagaimana Haechan selalu ada bersamanya, bagaimana mereka melakukan hal-hal bodoh bersama, bagaimana dia berubah sedikit demi sedikit di sampingnya, dan betapa bahagianya dia setiap kali Haechan ada di dekatnya. Hidupnya tidak pernah membosankan sejak hari dia bertemu Haechan di depan pintu rumahnya bertahun-tahun yang lalu itu.

Second Chance | Bahasa | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang